Artikel Terbaru Lainnya :

LONDON—Sekitar 40 pengunjuk rasa menggelar pesta pantai dadakan, lengkap dengan pasir pantai, kursi geladak dan lilo lobster di depan kedutaan Perancis di London memprotes larangan burkini di banyak kota-kota Perancis.
Di bawah pengawasan petugas polisi bersenjata kedutaan yang kebingungan, beberapa pengunjuk rasa memakai burkini—pakaian renang yang menutupi seluruh tubuh pemakainya—dan pakaian renang biasa, sementara yang lainnya melemparkan bola pantai saat protes berlangsung pada jam makan siang.
Esmat Jeraj, juru kampanye di Inggris serta salah satu penyelenggara protes, mengatakan bahwa mereka yang berargumen bahwa burkini adalah simbol penindasan “otaknya perlu dihidupkan”.
“Banyak wanita yang memakainya karena itu pilihan mereka sendiri,” katanya, lansir The Guardian, Kamis (25/8/2016).
“Jika burkini memungkinkan perempuan untuk pergi dan duduk santai di pantai menikmati sinar matahari, itu harus didorong. Ini membantu memastikan para perempuan tidak lagi berada di pinggiran.”
Pantai sementara di Knightsbridge itu berlangsung selama lebih dari satu jam, sebelum pengunjuk rasa mulai menyekop pasir memasukan kembali ke dalam karung. Seorang pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka berharap untuk meninggalkan pantai itu di tempat, tapi pihak kedutaan mengancam hukuman pidana atas perkara kerusakan jika itu semua tidak dibersihkan.
Larangan burkini adalah tanggapan “misoginis dan Islamofobia” terhadap serangan teroris baru-baru ini di Prancis,” tambah Thorogood, peserta demonstrasi itu.

Jenny Dawkins, seorang pendeta di gereja All Saints Church of England di Peckham, mengatakan bahwa ia melihat foto-foto yang sangat mengerikan itu.
“Jika itu adalah biarawati yang duduk di pantai, dia tidak akan menjadi sasaran dengan cara seperti ini,” katanya.
“Para wanita sedang diidentifikasi karena keyakinan mereka, karena cara mereka berpakaian.”
Sementara itu walikota London Sadiq Khan, mengutuk larangan itu pada saat kunjungannya ke Paris.
“Saya tidak berpikir itu benar. Saya tidak mengatakan kami sempurna, tapi salah satu kegembiraan dari London adalah bahwa kita tidak hanya mentolerir perbedaan, kami menghormati itu, kita menerimanya, dan kami merayakannya.”
Sejauh ini 24 Muslimah dirazia oleh polisi Nice sejak larangan burkini dipublikasikan. Pengacara untuk Liga Hak Asasi Manusia Prancis berpendapat bahwa aturan itu adalah ilegal.