Ini baru Keren ! Smart City ala kang Emil Bikin Hemat Kota Bandung Rp 1 Triliun ! bagaimana JAKARTA ?

Artikel Terbaru Lainnya :

 Wali Kota BandungRidwan Kamil mengatakan, penerapan smart city bukan untuk bergaya atau unjuk kemampuan.
Menurutnya, setiap pemerintah daerah sudah harus menggunakannya untuk mempermudah pelayanan masyarakat.


"Smart city itu untuk memperbaiki layanan masyarakat, perbaikan birokrasi, dan menghemat anggaran," kata pria yang akrab disapa Emil di Hotel Trans Luxury, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (2/9/2016).
Menurut Emil, penggunaan smart city itu bisa mengetahui persoalan warga, klomplain warga, mendeteksi anggaran, masalah lalu lintas, dan persoalan yang hadir dalam proyek pembangunan. Satu contoh, kata dia, aplikasi sip.go.id milik pemerintah Kota Bandung.
"Warga bisa mengevaluasi lurah dan camat. Tinggal masuk pilih kecmatannya, dan bisa buat skoring. Kalau bagus dikasih bintang. Ini data masuk ke meja saya. Di sini terjadi peningkatan pelayanan, karena diam-diam warga beri raport," kata Emil.
Selain itu, Emil pun mengklaim konsep smart city bisa menghemat anggaran. Satu contoh, e-budgeting yang baru dipraktikkan di Kota Bandung. Menurutnya, dokter mesin audit itu mampu meneliti ribuan kegiatan.
"Dengan mesin ini kami menghapus 1.200 kegiatan yang dianggap SKPD penting tapi tidak berdampak, dan itu nilainya Rp 1 triliun. Kalau dipraktikan ke seluruh kota/kabupaten triliunan rupuah itu bisa dihemat, apalagi sekarang dana dari pusat dipangkas," kata Emil. (cis)


Smart City Hadirkan Kota Masa Depan Berbasis Teknologi Tinggi yang Lebih Cerdas


Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa mengatakan, kegiatan Indonesia Smart City Forum (ISCF) 2016 yang diikuti kepala daerah kota/kabupaten se-Indonesia sangat penting. Sebab hampir seluruh kota di dunia memiliki permasalahan yang hampir sama.
"Dari mulai tingginya pertumbuhan populasi, keterbatasan sumber daya, kemacetan, kriminalitas, banjir, keterbatasan sarana dan prasarana publik, krisis energi dan lain sebagainya," kata Iwa dalam sambutannya pada acara ISCF 2016, di Hotel Trans Luxury, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (2/9/2016).
Iwa pun menyebut, smart city saat ini menjadi solusi menjawab permasalahan yang saat ini tidak bisa diselesaikan dengan cara konvensional.
Sebab smart city menghadirkan kota masa depan berbasis teknologi tinggi yang lebih cerdas, efisien dalam penggunaan sumber daya, biaya serta energi.
"Termasuk dalam peningkatan kualitas layanan publik serta terciptanya pembangunan ekonomi yang semakin ramah lingkungan dan berkelanjutan di wilayah perkotaan," kata Iwa.
Dikatakan Iwa, penerapan konsep smart city diharapkan mampu menjawab berbagai dinamika dan tantangan pembangunan yang semakin kompleks. Menurutnya, konsep smart city tidak hanya dimaknai sebatas pada pemanfaatan teknologi mutakhir semata.
"Lebih dari itu pemanfaatan IPTEK ditujukan untuk membangun infrastruktur yang pintar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tentunya tetap disesuaikan dengan kearifan lokal sehingga dapat memberikan pelayanan yang efektif, murah, dan mudah bagi masyarakat," kata Iwan.
Disamping itu, kata Iwa, smart city juga mengembangkan integrasi kecerdasan individu, kecerdasan kolektif dan kecerdasan teknologi dalam sistem kehidupan kota.
"Oleh karenanya, untuk mewujudkan smart city dibutuhkan pula pelibatan masyarakat secara efektif dalam penyelenggaraan pembangunan, dengan membuka ruang bagi masyarakat untuk terus berinovasi," kata Iwa. (cis)

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !
Back to Top