"Allah is Near", Inilah Makna Indah di Balik Surah Al Baqarah Ayat 186

Artikel Terbaru Lainnya :

  Yes  Muslim  - "Dan ketika hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh keimanan." (QS AlBaqarah: 186)

Ada beberapa hal dalam ayat tersebut yang sangat istimewa, yang bahkan ketika kita resapi dalam-dalam maknanya tentu mampu membuat kita meneteskan air mata..






Diawali dengan "wa idzaa sa'alaka 'ibaadi" : ketika hamba-Ku bertanya kepadamu
Pernyataan ini Allah tujukan pada Rasulullah saw yang seringkali didatangi oleh umat untuk ditanyakan pertanyaan seperti "perbuatan apa yang Allah sukai dariku?", "Bagaimana agar Allah mengabulkan doaku?' dsb Jika melihat dari kata-kata "idza" yang artinya ketika, ini artinya Allah sedang menantikan kedatangan hamba-Nya. Allah mengantisipasi ketika kita datang. Allah tidak menggunakan kata jika. Jika ia datang. Ketika ia datang. Terasa ada hal yang berbeda bukan? Masha Allah, Allah sendiri menantikan kedatangan hamba-Nya :)

Dilanjutkan dengan kata " 'annii ": Saya 
Pada ayat ini Allah tak menggunakan kata-kata biasanya yaitu 'anna atau 'anillah (Kami, Pada Allah) Namun Allah menggunakan kata 'anni, yang ketika digunakan dalam AlQuran menggambarkan ukuran yang besar dalam rasa "kedekatan" 
Layaknya Allah sengat senang, sangat menyambut hamba-Nya yang datang kepada-Nya. Hingga Allah sendiri yang mendekat pada hamba-Nya. Ya, Allah sendiri yang mendekat pada hamba-Nya :"

Kata-kata selanjutnya adalah "Fainni Qariib" : maka sesungguhnya Aku sangat dekat
Apakah kita mengira ketika kita datang dan menanyakan pada Rasulullah saw lalu Rasulullah saw akan menjawab seperti itu? Ternyata maknanya bukan seperti itu. Bahwa yang terjadi adalah, Allah ingin mengabarkan langsung pada hamba-Nya bahwa Ia sangat dekat. Tak perlu bertanya atau menunggu jawaban Rasulullah saw, biar Allah yang menjawabnya langsung bahwa Ia sangat dekat. Inilah inti dari ajaran agama kita bahwa; kita terhubung langsung dengan Allah swt

Lalu Allah meneruskan lagi dalam kalimat yang sangat indah "ujiibu da'wataddaa'ii idza da'aanii" : Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa pada-Ku 
Ini berlaku untuk masa sekarang dan masa yang akan datang yang artinya memberikan kita harapan

"Aku punya banyak dosa. Allah hanya akan mengabulkan para ulama, imam, orang baik, dsb" Mungkinkah itu pernah tersirat dalam benak kita?

Allah berkata dengan sangat jelas...
'Aku mengabulkan doa orang yang berdoa kepada-Ku'
Allah tidak mengatakan , :'Aku mengabulkan doa orang yang shaleh, doa alim ulama, doa orang yang beriman, doa orang yang bertakwa, doa orang yang bersedekah.' 
Allah sama sekali tidak menggunakan satupun dari deskripsi itu. Allah sama sekali tidak mencantumkan kriteria apapun dalam ayat ini. Ia mengundang siapapun yang ingin berdoa kepada-Nya. Siapapun pemohon itu.

Satu hal lagi yang sangat membuat kita terkesima dari ayat ini adalah, Allah mengatakan "addaa''ii" yang artiya si pemohon. Dengan penggunaan kata 'si', ini berarti bahwa Allah menunjuk pada personal pendoa. Bukan setiap pendoa. Tapi si pendoa. Allah mengetahui secara personal siapa hamba-Nya dan apa yang ia minta. Secara personal, Allah menyatakan kedekatannya pada kita, sampai-sampai Ia mampu membedakanmu dengan berjuta-juta orang yang berdoa kepada-Nya. Dalam waktu yang bersamaan, tapi Ia sangat mengkhususkan kita. Masha Allah :"

Allah melanjutkan dengan "falyastajiibuulii" : "Hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku" Allah tidak mengatakan "mereka HARUS memenuhi perintah-Ku"
Ayat ini mengajarkan kita untuk berusaha. Setidaknya untuk berikhtiar. Bahwa kita berusaha untuk memenuhi perintah Allah swt. Dan Allah tidak meminta banyak dari kita...

"Falyastajiibuu lii wal yu'minuubii" ; "Hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku"
Allah meminta kita beriman kepada-Nya. Apakah ini hanya kalimat tambahan biasa? Ternyata bukan. Justru inilah hal terpenting dari ayat ini. Bahwa Allah mengharapkan keimanan kita. Keimanan ketika doa-doa atau harapan kita belum kunjung dikabulkan Allah swt. Allah mengharapkan kita untuk memegang teguh keimanan, bahwa Allah akan mengabulkan di waktu yang tepat. Allah akan menjawab doa kita, yang bahkan kita tak akan bisa bayangkan betapa baiknya cara Allah menjawab doa kita :"

Dan ayat ini ditutup dengan "la'allahum yarsyuduun" : "Agar mereka memperoleh kebenaran"
Kita mempelajari rahasia agama Islam yang sangat dalam di sini. Bahwa mereka yang terhubung dengan baik dengan Allah, mereka yang senantiasa percaya bahwa Allah dekat dan memperhatikan hamba-Nya adalah orang-orang yang senantiasa berada dalam kebenaran. Karena kesadaran mereka bahwa Allah senantiasa mendengar, Allah senantiasa memperhatikan, Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya, dan Allah senantiasa dekat.. Membuat mereka sangat yakin akan keberadaan Allah swt dan akan sangat membuat mereka terhindar dari jalan yang menyimpang.

Ruhnya doa adalah berbicara kepada Allah.. Jangan hanya sekadar membacanya, tetapi maknailah, hayati dalam-dalam karena inti dari doa adalah kita berkomunikasi langsung dengan Allah. Doa adalah kuncinya. Doa adalah hatinya dalam beribadah. 

Semoga Allah senantiasa menjadikan kita hamba-Nya yang senantiasa berdoa dan selalu berikhtiar yang terbaik. Aamiin


🐰🐰🐰
Di sadur dari ceramah Ust Nouman Ali Khan ; "Allah is Near"







Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Yes Muslim -  Portal Muslim Terupdate ! 



Back to Top