Kisah Sukses Wang Wei, sang Raja Logistik China Berharta Rp 240 Triliun

Artikel Terbaru Lainnya :

China punya banyak sekali pengusaha yang merintis bisnisnya dari nol hingga menjadi besar dan bersaing di dunia. Yang paling terkenal bisa jadi adalah Jack Ma, pendiri e-Commerce Alibaba yang telah melebarkan sayap ke sejumlah negara.

Kisah inspiratif seorang Wang Wei tak kalah luar biasanya dari Jack Ma. Bos kurir terbesar di negeri Tirai Bambu itu merupakan orang terkaya nomor lima di China TAHUN 2017 dengan total harta mencapai Rp 240 triliun.

Dibandingkan dengan Jack Ma, pendiri SF Express ini memang kurang populer namanya. Tapi bisnis kurirnya di China telah memberikan posisi yang luar biasa bagi seorang Wang Wei. Padahal, awal di merintis bisnis ini tampaknya mustahil untuk bisa bertahan lama. 


Layanan logistik atau kurir sendiri sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi China dan pasar e-Commerce yang terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Sejak melepas saham perdananya ke pasar modal pada 23 Februari 2017 lalu, SF Express kini memiliki kapitalisasi pasar tak kurang dari US$ 38 miliar atau sekitar Rp 551 triliun. 

Angka ini mendekati FedEx, perusahaan pengiriman populer asal Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1971 dengan valuasi US$ 51 miliar.

Harta Wang Wei bahkan sempat mengalahkan Jack Ma pada awal 2017 dengan menjadi orang terkaya ke-2 di China. Dia telah melampaui Tencent's Pony Ma, yang perusahaannya berada di belakang platform WeChat yang populer.

Wang Wei adalah putra dari seorang seorang guru bahasa Rusia di salah satu universitas. Wang Wei lahir di Shanghai pada tahun 1971, hingga akhirnya mengikuti orang tuanya ke Hong Kong.

Tumbuh di sana, Wang Wei hanya menyelesaikan sekolah menengah dan kemudian mulai bekerja yang akhirnya berakhir di sebuah percetakan kecil di kota Shunde di provinsi Guangdong. 

Saat mengirim sampel percetakan ke Hong Kong untuk ditinjau oleh klien, ia memperhatikan peningkatan volume dan kurangnya opsi pengiriman yang tersedia. Hal ini dilihatnya sebagai peluang masa mendatang di bidang logistik.

Di lain hal, selama di Shunde, China sendiri saat itu tengah menjalani proses transformasi membuka diri kepada dunia di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping. Banyak bisnis Hong Kong kemudian memutuskan untuk mendirikan pabrik di provinsi Guangdong yang mengarah ke peningkatan permintaan untuk layanan pengiriman antara Hong Kong dan China daratan.

Pada tahun 1993, pada puncak reformasi ekonomi China, Wang Wei yang berusia 22 tahun, memutuskan untuk bermitra dengan lima temannya memulai usaha jasa kurir bernama Shunfeng (SF) Express. Modalnya saat itu berasal dari Sang Ayah yang memberikan pinjaman 100.000 RMB atau sekitar US$ 13.000.

Seperti halnya Uber dan Airbnb pertama kali dimulai, model bisnis Wang Wei saat itu adalah ilegal karena bisnis kurir swasta tak diperbolehkan di China hingga 2009. Satu-satunya opsi legal adalah sistem kantor pos nasional yang tidak efisien, meski akhirnya hal ini tidak menghentikan SF express.

Selama 20 tahun sejak pendirian perusahaan, Wang Wei secara pribadi mengendalikan 99,99% SF Express dan menghindari mengambil pendanaan eksternal. Kurangnya informasi ke publik dan investor telah membuat Wang Wei menjadi orang yang sulit dihubungi saat itu.

Ditanya tentang alasannya kerap menghindar dari media, Wang Wei pernah berkata "Menjadi sukses dan menghasilkan uang hanyalah masalah nasib. Itu sebabnya saya tidak berpikir orang harus menyombongkan prestasi dalam karir mereka. 

Dari melakukan pengiriman lintas batas secara ilegal ke China dengan menggunakan minivan untuk membeli armada pesawat Boeing, bos SF Express ini kini telah meningkatkan geliat belanja online untuk menjadi salah satu orang terkaya di China.

Industri pengiriman ekspres China adalah yang terbesar di dunia, dengan penjualan mencapai 4 triliun yuan pada tahun 2016. Ini mewakili lebih dari 40% bisnis global di industri.

Dia sekarang adalah orang terkaya kelima di China, dengan total harta US$ 16,4 miliar. Saat ini SF Express, yang juga dijuluki sebagai 'Fedex' nya China itu telah mempekerjakan lebih dari 80.000 staf, menggunakan tiga lusin pesawat dan ribuan kendaraan guna mengirim paket ke seluruh kota-kota besar China.




Back to Top