Data dari Facebok CLEAR... Fahri Hamzah: "Ketua Saracen Sudah Ketahuan, Tangkap Dong!"

Artikel Terbaru Lainnya :

Demokrat: Polisi Harus Tindak Lanjuti Informasi Facebook Soal Abu Janda Terlibat Saracen




Facebook menutup akun Permadi Arya alias Abu Janda berdasarkan temuan yang bersangkutan terlibat dalam Saracen.

Menurut Ketua Divisi Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat Ferdinanad Hutahaean, informasi awal Facebook harus ditindak lanjuti oleh kepolisian.

“Artinya apa? Abu Janda ini sesuai dengan informasi yang diberikan oleh Facebook terlibat saracen dan penyebaran hoax, maka sesungguhnya sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Jokowi semestinya kepolisian menindaklanjuti informasi yang diberikan oleh Facebook,” kata Ferdinand kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/2/2019).

Bahkan menurut jubir BPN Prabowo-Sandi ini, polisi harus menindaklanjuti ke dalam penyidikan karena bukti awalnya sudah jelas.

“Bahkan harus ditingkatkan ke penyidikan karena bukti awal yang diberikan oleh Facebook ini sangat jelas dan sangat gamblang,” tegasnya.

Ferdinand melihat semua unsurnya sudah terpenuhi. Maka aneh jika polisi kemudian tidak bertindak.

“Kita meminta kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti informasi awal ini karena jelas ya, akunnya ada, informasinya ada, akun Facebooknya ada, kesaksian ada sehingga ini unsurnya sudah memenuhi. Alat buktinya ada, barang buktinya ada, saksi juga ada,” pungkasnya.

Seperti diketahui, dalam keterangan resmi yang dikeluarkan pada 31 Januari 2019, Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook Nathaniel Gleicher menjelaskan pihaknya telah mencatat perilaku tidak asli yang terkoordinasi dalam akun Facebook di Indonesia yang tergabung dalam sindikat Saracen.

Akibat hal tersebut, Facebook melakukan banyak penghapusan akun dan grup. Salah satunya adalah akun fanpage Permadi Arya alias Abu Janda.

Taking Down Coordinated Inauthentic Behavior in Indonesia
https://newsroom.fb.com/news/2019/01/taking-down-coordinated-inauthentic-behavior-in-indonesia/





Fahri Hamzah: Ketua Saracen Sudah Ketahuan, Tangkap Dong!


Dalam rilis resmi yang dikeluarkan pada 31 Januari 2019, Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook Nathaniel Gleicher menjelaskan pihaknya telah menghapus ratusan akun yang tergabung dalam jaringan Saracen salah satunya adalah akun Permadi Arya (Abu Janda).

Rilis lengkap: Taking Down Coordinated Inauthentic Behavior in Indonesia
https://newsroom.fb.com/news/2019/01/taking-down-coordinated-inauthentic-behavior-in-indonesia/

Terkait data resmi yang dirilis Facebook tersebut, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menuntut aparat bertindak.

Berikut pernyataan Fahri Hamzah di akun twitternya (9/2/2019):

~ Pagi2 saya berpikir sebaiknya penegak hukum segera bertindak. Isu #Seracen yg dituduhkan kepada kelompok lain dan tidak terbukti itu telah mencoreng nama penegak hukum. Sekarang ketua biang keroknya sudah ketahuan ya tangkap dong.

~ Dalam hingar bingar pertarungan politik ini, yang paling harus kita jaga dan pertahankan adalah Aparat Penegak Hukum. Jangan sampai mereka diseret masuk gelanggang dan ikut bertarung. Jangan mau dipuji oleh orang gila yang punya motif uang dibalik politik.

~ Ada kelompok, yang setiap hari memuji Aparat Penegak Hukum lalu menjejali keharusan advokasi kepada suatu kelompok yang kadang fiktif. Dan Aparat Penegak Hukum kita terseret memburu pepesan kosong. Dari luar lalu kita melihat, kok ada yang tidak adil dan tidak benar. Kita harus ingatkan.

~ Biarlah kita mengambil resiko dianggap tidak mendukung Aparat Penegak Hukum daripada kita terlibat merusaknya. Kecintaan kita pada Aparat Penegak Hukum adalah cinta mati. Karena kita tidak punya alternatif. Bangsa dengan Aparat Penegak Hukum tidak dihormati adalah bangsa diambang perang saudara. Kita gak mau.

~ Saya mohon maaf akan membuat kritik terus kepada penegak hukum jika nampak mulai terseret arus seperti dalam kasus #Seracen yang bahkan telah membawa presiden @jokowi bikin komentar seolah ada. Sekarang malah berbalik. Ada 'orang gila' rupanya di sebelah sana.

~ Orang gila jangan dibiarkan berkeliaran, apalagi yang telah mengumumkan diri sebagai orang gila, dengan mengumumkan berita bohong yg dia ciptakan sendiri, bukan karena dibohongi orang. Banyak yg beginian sepertinya dibiarkan, sementara seniman dan politisi kena buru.

~ Mari kita dukung penegak hukum kita untuk segera bergeser ke tengah. Hadirlah di tengah rakyat sendiri. Jangan hidup dalam fantasi yang dibuat orang lain. Mari luruskan yang nampak bengkok dan jangan takut berkata benar apapun resikonya. Ini jihad, jangan takut!

~ Kita sayang polisi, kita cinta jaksa yang bersih dan lurus mandiri. Kita cinta hakim yang punya integritas dan tegak lurus sebagai wakil Tuhan di muka bumi. Tapi, caranya adalah dgn berkata benar bukan dgn memuji meski salah dan salah arah. Kita hrs ikhlas mencintai!

~ Apabila karena mencintai kita terluka, biarlah. Keikhlasan diuji di situ. Asalkan negara ini tetap ada bersama aparat yang dihormati dan dihargai. Apa gunanya pesta hura2 dibatas kematian jiwa bangsa berupa aparat negara yang culas dan berkhianat pada kebenaran sejati.

~ Inilah yang diingatkan #BungKarno dulu, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri,” itulah yang pernah dikatakan Ir. Soekarno, presiden pertama Kita. Bersabarlah bangsaku. Sekian.

(Dari twitter @Fahrihamzah Sabtu 9/2/2019)




Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Ayo Jalan Terus! -  Suarakan Fakta dan Kebenaran ! 



Back to Top