PSI Sebut Pihak yang Memperjuangkan Perda Agama Sebagai Nasionalis Gadungan

Artikel Terbaru Lainnya :

  Ayo  Jalan Terus !  - Kelompok atau partai yang memperjuangan perda agama merupakan nasionalis gadungan.

“Nasionalis gadungan, bro dan sis, adalah orang-orang yang ngakunya nasionalis tapi ikut-ikutan meloloskan perda-perda agama,” kata Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Grace Natalie, Senin (11/2).
Ia menyebut nasionalis gadungan adalah kekuatan politik tengah yang bungkam, diam seribu bahasa ketika seorang ibu, Ibu Meliana dipersekusi. Kasus Meiliana bermula saat dia keberatan terhadap pengeras suara azan dari Masjid Al Maksum Tanjungbalai, Sumatera Utara, pada 29 Juli 2016. Ia divonis 18 bulan penjara.
“Kaum nasionalis-moderat perlu suntikan darah segar. Sebuah fraksi baru di parlemen, untuk menemani kelompok nasionalis-moderat yang sudah ada, agar lebih berani dan tegas dalam menegakkan persatuan,” kata dia.
Ia mengkritik para politikus korup dan partai politik yang tidak serius melawan korupsi merupakan “nasionalis gadungan.”
“Nasionalis gadungan adalah partai-partai yang mengaku nasionalis tapi rutin mengirim kader-kader mereka ke KPK karena mengkorupsi uang rakyat,” ungkapnya.
Menurut Grace, nasionalisme harus dilandasi politik yang bersih. Dia mengaku percaya persatuan nasional harus dibangun atas dasar kepercayaan publik.
“Kepercayaan tidak akan pernah tumbuh di atas politik yang korup. Selama anggota DPR masih korup, selama itu pula rakyat akan sulit percaya kepada politik,” ujar dia. (sn)

PSI Tolak Perda Syariah, Ustadz Haikal: Grace, Kamu Gak Tau Syariah




Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan PSI menolak perda berlandaskan agama termasuk Perda Syariah dalam peringatan ulang tahun keempat partainya di ICE BSD, Tangerang, Minggu (11/11/2018) lalu.

Grace berkata partainya tidak akan pernah mendukung perda yang berlandaskan agama, seperti Perda Syariah dan Perda Injil.

"PSI akan mencegah lahirnya ketidakadilan, diskriminasi, dan seluruh tindakan intoleransi di negeri ini. PSI tidak akan pernah mendukung perda-perda Injil atau perda-perda syariah," ujar Grace.

Sikap itu disebut Grace menjadi satu dari tiga misi yang diusung PSI jika dipercaya duduk di parlemen.

Pembina GNPF-Ulama, Ustadz Haikal Hassan Baras atau yang dikenal dengan panggilan Babeh Haikal menyebut Grace pada haikaktnya tidak tahu Syariat Islam sehingga Syariat Islam dikaitkan dengan intoleransi, diskriminasi, ketidakdilan, dll. Justeru Syariat Islam menjaganya.

"Grace, kamu gak tau syariah itu wajib melindungi minoritas.
Grace, kamu gak tau syariah itu melarang mengganggu agama lain.
Grace, kamu gak tau syariah menghapus sistem ijon, tengkulak serta melindungi kaum jelata.
Grace, kamu gak tau syariah itu menjunjung kebhinekaan," ujar Babeh Haikla, melalui akun twitternya.

Grace... tidak jauh-jauh contoh ke Suriah yang kamu tidak tau akar permasalahannya. Tengoklah saat jutaan massa Aksi Bela Islam yang berjalan damai, bahkan pasangan pengantin non-Islam menjadi saksi dan mengakui toleransi yang diamalkan oleh peserta Aksi Bela Islam. Toleransi yang berasal dari kepatuhan terhadap Syariat Islam.






Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Ayo Jalan Terus! -  Suarakan Fakta dan Kebenaran ! 



Back to Top