Lawan Bangsa Romawi, Rasulullah ﷺ Angkat Seorang Pemuda Jadi Pemimpin Perang

Artikel Terbaru Lainnya :

  Ayo  Jalan Terus  - PEPERANGAN di masa Rasulullah ﷺ memang sering terjadi. Hal ini akibat adanya orang-orang yang tidak menyukai keberadaan Rasulullah, khususnya dalam menyebarkan agama Islam. Selain itu, haus akan kekuasaan juga menjadi alasan terjadinya pertumpahan darah.

Ada hal yang cukup menarik, ketika Rasulullah dan pasukannya akan melawan bangsa Romawi. Ketika itu, Rasulullah tidak bisa ikut berperang. Alhasil, beliau menunjuk orang lain untuk menggantikan posisinya sebagai pemimpin perang. Tahukah Anda, siapa yang dipilih olehnya? Ternyata bukanlah dari kalangan tua, melainkan salah seorang pemuda. Ya, dialah Usamah bin Zaid yang ketika itu usianya belum genap dua puluh tahun.

Rasulullah memerintahkan Usamah untuk berhenti di Balqa’ dan Qal’atut Daarum dekat Gazzah yang termasuk wilayah kekuasan Romawi. Ketika bala tentara muslim bersiap diri, Rasulullah jatuh sakit. Semakin lama sakit Rasulullah semakin parah. Oleh karena itu, pemberangkatan pasukan ditangguhkan hingga keadaan Rasulullah membaik.

Ternyata, pengangkatan putra Zaid bin Haritsah ini sebagai komandan tidak berkenan di hati beberapa sahabat. Mereka berkata, “Bagaimana Nabi dapat menunjuk seorang anak muda yang belum tumbuh janggut sebagai komandan pasukan kami?” Hal itu sampai juga ke telinga Rasulullah. Terhadap hal ini, Rasulullah bersabda, “Demi Allah, jika kalian kini mengecam pengangkatannya, sungguh hal itu sama seperti dahulu kamu telah mengecam pengangkatanku terhadap ayahnya (Zaid) sebagai pemimpin. Demi Allah, sesungguhnya ia (Zaid ) amat layak untuk memegang jabatan kepemimpinan itu. Begitu juga putranya Usamah, ia sungguh layak menjadi panglima. Oleh karena itu, perlakukan dia dengan baik.”

Kemudian, Rasulullah mendesak mereka untuk berangkat. Rasulullah bersabda, “Siapkan pasukan Usamah, Lepaskan pasukan Usamah, berangkatlah Sariyyah (ekspedisi) Usamah”.

Setelah beberapa lama sakit, Rasulullah wafat. Abu Bakar diangkat sebagai khalifah. Kemudian, Khalifah Abu Bakar memerintahkan agar pengiriman pasukan Usamah tetap dilanjutkan. Namun sekelompok kaum muslim meminta agar pemimpin pasukan diganti oleh seorang sahabat yang lebih tua dan berpengalaman. Mereka meminta Umar untuk berbicara tentang hal itu kepada Khalifah Abu Bakar.



Selanjutnya, Umar menyampaikan keinginan hal itu kepada Abu Bakar. Mendengar hal itu, Abu Bakar marah dan menarik baju Umar. Lalu ia berkata, “Wahai putra Khattab! Rasulullah telah mengangkat Usamah, apakah engkau memintaku membatalkan keputusan Rasulullah. Demi Allah, tidak akan aku lakukan hal itu.”

Akhirnya, pasukan muslim tetap berangkat dan dipimpin oleh Usamah bin Zaid. Abu Bakar mengantarkan pasukan Usamah. Ia memerintahkan Usamah untuk melaksanakan perintah Rasulullah dengan sebaik-baiknya. Abu Bakar juga meminta izin kepada Usamah agar Umar tinggal dan membantu dirinya. Usamah pun mengizinkan Umar tetap tinggal di Madinah.

Setelah itu, Usamah dan pasukan muslim bergerak ke medan perang. Usamah melaksanakan semua perintah Rasulullah dengan sebaik-baiknya. Ketika sampai di Balqa’dan al’arut Daarum, Usamah dan pasukannya berhasil mengalahkan pasukan tentara Romawi. Dengan demikian, mereka telah memberikan jalan bagi pembebasan Syam (Syria) dan Mesir.

Usamah dan pasukannya kembali dari medan perang dengan kemenangan. Mereka membawa banyak harta rampasan perang. Ucapan Rasulullah terbukti benar. Usamah memang layak diangkat menjadi pemimpin pasukan.  Sumber 



republished by AYO JALAN TERUS -   Good Day Good News :)  



Back to Top