Fakta di Balik Keindahan 'Gerbang Surga', Tempat Wisata yang Instagramable di Bali

Artikel Terbaru Lainnya :

  Ayo  Jalan Terus  -  Jika Anda berwisata ke Bali, ada salah satu tempat menarik yang mungkin ingin di kunjungi.

Namanya adalah "Gates of Heaven" atau 'Gerbang Surga'.

Obyek wisata terkenal di Puri Lempuyangan, Bali Indonesia, ini adalah salah satu yang menarik banyak wiasatawan.

Salah satunya adalah tergiur dengan keindahaannya untuk foto.


Anda akan mendapatkan foto di antara gerbang yang terbuat dari batu besar, dan di bawahnya ada pantulan bayangan.

Inilah keindahan yang disebut dengan gerbang surga dan yang membuat banyak orang terkesima untuk pergi ke sana.


Namun, tahukan Anda di balik penampakan foto-foto memesona yang terlihat rupanya ada rekayasa yang mungkin tidak Anda bayangkan?

Faktanya adalah refleksi dari air danau, yang ada di depannya, sebenarnya tidak benar-benar ada.


Kok bisa?

Ternyata fotografer yang mengambil foto untuk wisatawan ini ternyata menggunakan cermin untuk membuat pantulan itu.

Menurut Bastille Post, fotografer memegang cermin, mengarahkannya di depan lensa untuk membuatnya seolang-olah ada refleksi.

Untuk mendapatkan foto seperti itu biasanya dibaderol dengan harga sekitar 1 dolar AS  hingga 2 dolar AS (Rp14-28 ribuan).


Foto ini dirancang untuk menciptakan fase gerbang langit yang akan membuat Anda puas dengan hasil fotonya.


Menurut laporan media asing, banyak wisatawan melihat keindahan foto yang dihasilkan di Instagram jadi mereka pergi ke sana untuk menikmati Puri Lempuyangan.



Namun, mereka kecewa karena tidak ada danau di bawah gerbang tersebut, dan hanya mendapati tanah biasa saja.

Editor majalah Fortune, Polina Marinova mengatakan itu adalah kebenaran kejam dari "Gerbang Surga". 


Dia mengatakan, "Ini membuktikan pengaruh Instagram telah menghancurkan segalanya, ketika saya benar-benar berkunjung ke sini."
"Saya tidak menemukan permukaan air."

"Dibawah gerbang itu hanya ada cermin yang diletakkan dibawah lensa ponsel, dengan tujuan untuk menciptakan pantulan bayangan," katanya.

"Semua orang datang ke sana untuk mendapatkan lanskap buatan manusia, hampir tidak ada yang mengunjungi kuil Puyang untuk hal lain," jelasnya.






republished by AYO JALAN TERUS -   Good Day Good News :)  



Back to Top