Kisah Seekor Monyet Rakus yang Obesitas, Tapi Malah Menjadi Hewan yang Langka

Artikel Terbaru Lainnya :

  Ayo  Jalan Terus  -  Makan terlalu banyak mungkin akan membuat perut menjadi buncit dengan tubuh membesar.

Hal itu sering kita jumpai pada manusia, namun pernahkah Anda bertanya-tanya apakah hewan juga bisa mengalami obesitas?

Tampaknya hal itu juga berlaku pada hewan, contohnya adalah seekor monyet asal Thailand ini.

Monyet dengan tubuh besar ini adalah hewan unik yang dijuluki paman Fatty di Thailand.



Walau menderita obesitas, tapi hewan ini justru menjadi hewan langka karena berbeda dari monyet lainnya.

Namun melansir Daily Metro pada Senin (8/7/2019), monyet obesitas ini disebutkan telah hilang selama 5 bulan sejak 26 Februari, dan saat ini sedang dicari oleh pecinta lingkungan di Bangkok.

Hewan ini memiliki tubuh membengkak yang jarang dilihat pada hewan-hewan lainnya.
Rata-rata ukurannya panjang dengan berat mencapai 30 kg, dan disebut monyet ini cukup serakah soal makanan.

Turis yang berkunjung di Monumen Khun, juga memberi makan dan minuman berkalori tinggi pada monyet ini.

Hewan yang semula biasa saja, kini berubah menjadi obesitas dan membuatnya menjadi salah satu monyet langka dan paling gampang di kenali.

Pada tahun 2017, pecinta lingkungan yang prihatin dengan kondisi Paman Fatty mencoba membuatnya kerus dengan membawanya ke penampungan hewan.

Namun, upaya tersebut gagal, dan hewan ini tetap memiliki tubuh obesitas.


Kini hilangnya Paman Fatty menjadi perbincangan dan memicu kekhawatiran bahwa kemungkinan hewan ini sudah mati.

Presiden We Love Monkey Club, Kavinaphat Mongkoltechachat mengatakn, "Monyet spesial Paman Fatty mungkin sudah mati."

"Monyet tau mereka sangat lemah, dan mengisolasi diri ketika akan mati, dan tidak membiarkan monyet lain melihat mereka sekarat," katanya.

"Dia mungkin telah meninggal karena usianya yang sudah tua dan hidup melampaui usia rata-rata, dia juga terlihat kelelahan karena terlalu banyak makan," tambahnya.

Dia menambahkan, "Staf kami selalu melihatnya duduk di depan monumen setiap kali mereka akan memberinya makan."

"Tapi suatu hari, dia tidak pernah menunjukkan diri," sambungnya.


"Kami mengira ia sakit dan pergi ke hutan untuk menyembuhkan diri," tambahnya.

"Kami memutuskan untuk mencarinya di sana selama seminggu berikutnya, tapi kami tidak bisa menemukannya," tutupnya.



republished by AYO JALAN TERUS -   Good Day Good News :)  



Back to Top