Viral Bayi dengan Lengan Besar Seperti Roti Sobek, Ternyata Ada Bahaya yang Sangat Mengancam

Artikel Terbaru Lainnya :




Coba perhatikan foto di bawah ini. Menurut Anda, apakah foto ini menggemaskan?


Dari foto tersebut, terlihat seorang bayi lucu di mana lengannya seperti roti sobek.
Foto ini diunggah pertama kali oleh akun Twitter, @Mothersip.sg pada 28 April 2019 dengan caption "Same sama sama".

Dan foto ini menjadi viral. Sebab, netizen menganggapnya foto lengan bayi tersebut mirip dengan roti sobek yang disejajarkan di sebelahnya.

Tak hanya itu, di sebelah lengan bayi tersebut juga diletakkan selai roti, membuat netizen tak bisa menahan tawa dan gemas.

Sebenarnya, foto bayi yang berbadan gemuk memang seringkali membuat gemas. 


Tapi, ternyata hal tersebut kurang baik bagi kesehatan.

Dilansir dari kompas.com pada Senin (6/5/2019), sebab anak tersebut mungkin mengalami obesitas.


Diketahui obesitas pada anak tak hanya meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

Menurut Mayo Clinic, anak yang obesitas juga bisa mengalami komplikasi secara sosial dan emosional.

Komplikasi fisik

1. Diabetes tipe 2

Obesitas pada anak banyak terjadi karena pola makan berlebihan, salah satunya makanan dan minuman yang manis.

Diabetes tipe 2 merupakan penyakit kronis yang paling mungkin terjadi pada anak obesitas.

2. Sindrom metabolik

Sindrom metabolik merupakan gabungan berbagai penanda faktor risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya.

Kondisi ini meliputi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, trigliserida tinggi, HDL rendah, dan lemak perut berlebihan.

3. Kolesterol dan tekanan darah tinggi

Pola makan yang buruk bisa menyebabkan anak mengalami tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Kondisi ini terjadi karena penumpukan plak di pembuluh darah akibat terlalu banyak lemak di tubuh.

Penumpukan plak lama-kelamaan bisa mengeras dan menyumbat pembuluh darah sehingga bisa terjadi serangan jantung dan stroke.


4. Asma

Anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih berisiko terserang asma.

Kelebihan lemak di seluruh tubuh juga bisa membuat anak dengan obesitas sering mengalami sesak napas.


5. Gangguan tidur

Salah gangguan tidur yang paling dikhawatirkan pada anak dengan obesitas adalah obstructive sleep apnea (OSA).

OSA adalah kondisi henti napas saat tidur yang bisa menyebabkan kematian.

6. Perlemakan hati nonalkohol

Perlemakan hati nonalkohol adalah penyakit hati yang disebabkan karena kegemukan, bukan karena terlalu banyak konsumsi alkohol.

Penyakit ini bisa menimbulkan jaringan parut dan kerusakan hati.

7. Pubertas dini

Obesitas juga membuat anak mengalami ketidakseimbangan hormon. Akibatnya, mereka pun bisa mengalami pubertas dini, seperti menstruasi lebih awal dari yang seharusnya.

Komplikasi sosial dan emosional

1. Merasa rendah diri

Anak obesitas sering kali di-bully di sekolah. Hal ini bisa membuatnya merasa rendah diri atau kurang harga diri.

Pada tahap lanjut, bisa memicu stres hingga depresi.


2. Gangguan perilaku Anak

Kelebihan berat badan lebih berisiko sering merasa cemas dan keterampilan yang kurang baik di sekolahnya.

Anak bisa mengalami gangguan perilaku, seperti selalu membuat masalah di dalam kelas.

Selain itu, hal ini bisa membuat anak menarik diri dari lingkungan sosial.

3. Depresi

Depresi merupakan salah satu komplikasi serius yang bisa terjadi pada anak obesitas.

Tanda-tanda anak yang depresi antara lain, sering menangis, kehilangan minat dalam kegiatan yang biasa dilakukan, hingga tidur lebih sering dari biasanya. (Khaerunisa)



republished by AYO JALAN TERUS -   Good Day Good News :)  



Back to Top