DR. Andi Irawan : Peta Uni Eropa Tanpa Inggris Seperti Orang Sujud, Pertanda Terwujudnya Nubuwah Nabi?

Artikel Terbaru Lainnya :






  Ayo   Jalan Terus    - Oleh: Dr. Andi Irawan

Uni Eropa (UE) itu kalau pake bahasa harokah adalah representasi khilafah modern hari ini.

Mereka sudah terintegrasi secara ekonomi dengan tingkat integrasi yang paling tinggi (punya mata uang bersama, punya kebijakan moneter bersama, dll). Tinggal 1 tahap integrasi lagi jika punya kebijakan politik dan dipimpin oleh entitas yang diakui bersama secara politik dan hankam.. sesungguhnya inilah bentuk kekhalifahan modern.


Membentuk peradaban yang sangat advance seperti itu butuh waktu yang lama paling tidak minimal 1 abad.

Untuk bentuk struktur peradaban seperti Uni Eropa butuh stabilitas sosial ekonomi politik hankam. Inilah pnjelasan bahwa kekhalifan sangat sulit dihadirkan di timur tengah khususnya dan kawasan Islam lainnya. Karena syarat ini (stabilitas ekosospolhankam) mungkin by design sengaja dihilangkan dengan menghadirkan negara Israel dan beragam agenda konflik sejak PD II sampai hari ini di negeri-negeri yang mayoritas kaum muslimin.

Di sisi lain perilaku struktural sistem ekonomi sospolnya relatif negara-negara eropa hari ini yang paling mendekati dengan parameter peradaban Islam.. menghargai ilmu dan science, transparansi, akuntabel, produktif dan inovatif.

Teringat dengan nubuwah Rasulullah dalam perang Khandaq bahwa Konstatinopel (Turki hari ini) dan Romawi akan ditundukkan oleh kaum muslimin.

Nubuwah tentang penaklukan Konstatinopel telah terjadi melalui Muhammad Alfatih 7 abad silam.

Tinggal penaklukan Rumawi. Hari ini Vatikan berada dalam kekuasaan Rumawi. Artinya ketika vatikan sudah dikuasai Islam maka itu indentik dengan realita nubuwah Rasul tentang penaklukan Eropa (Rumawi).




Menaklukkan Eropa tidak perlu dengan kekuatan senjata.. karena tidak ada barrier struktural kekuasaan yang menjadi penghambat masuknya dakwah Islam ke Eropa hari ini.

Peradaban Eropa hari ini dan uni Eropa sudah compatible dengan peradaban Islam, tinggal mensyahadatkan mereka maka lengkaplah menjadi peradaban bahkan khilafah Islam.

Maka ilustrasi tentang kekuatan Uni Eropa tanpa Inggris yang indentik dengan gambar seorang yang sujud mudah-mudahan bertanda baik bagi dakwah Islam di benua biru. Wallahu'alam.


___
*Nubuwwat Rasulullah tentang penaklukan Konstantinopel (sudah terwujud) dan Romawi (belum terwujud):

عن أبي قبيل قال : كنا عند عبدالله بن عمرو بن العاص وسئل : أي المدينتين تفتح أولا القسطنطينية أو رومية ؟ فدعا عبدالله بصندوق له حلق قال : فأخرج منه كتابا قال : فقال عبدالله : بينما نحن حول رسول الله صلى الله عليه و سلم نكتب إذ سئل رسول الله صلى الله عليه و سلم : أي المدينتين تفتح أولا : أقسطنطينية أو رومية ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مدينة هرقل تفتح أولا . يعني : قسطنطينية

Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah? Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah? Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel. (HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)

Hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim. Adz-Dzahabi sepakat dengan al-Hakim. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata: Hadits ini hasan sanadnya. Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi bahwa hadits ini shahih. (Lihat al-Silsilah al-Shahihah 1/3, MS)


 [AKHIR ZAMAN] Kota Roma Akan Jadi Wilayah Kekuasaan Kaum Muslimin

Nubuwat Rasulullah tentang penaklukan Konstantinopel sudah terjadi dan terbukti. Sultan Muhammad Al-Fatih hadir sebagai sosok yang ditunggu-tunggu dalam nubuwwat Rasulullah SAW sebagai lelaki penakluk kota Konstantinopel (kini Istanbul) serta figur yang menjadikan bekas ibukota Romawi Bizantium (Romawi Timur) itu masuk dalam kekhalifahan Islam.








Maka kini nubuwwat yang lebih dahsyat akan dilalui umat manusia, yakni kota Roma yang akan di-futuhat oleh kaum Muslimin serta menjadi bagian dari wilayah kekuasaan umat Islam. Ketika Rasulullah SAW bersabda tentang akan takluknya Konstantinopel, dahulu para saahabat beliau SAW sendiri pun begitu berlomba-lomba ingin menjadi orang yang diceritakan Nabi SAW dalam sabdanya.

Umat manusia menunggu delapan abad lamanya hingga Allah azza wa jalla menakdirkan Sultan Muhammad Al-Fatih sebagai sosok yang menaklukan Konstantinopel. Beliau bukan sahabat Nabi SAW, karena memang berbeda masa hingga 800 tahun dengan Rasulullah SAW bahkan Sultan Al-Fatih bukan bangsa Arab melainkan bangsa Turki.

Figur Sultan Al-Fatih benar-benar dipuji oleh Rasulullah SAW sekalipun beliau sendiri belum pernah berjumpa dengan pria bernama asli Muhammad II tersebut.

Sabda Rasulullah SAW, “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335).

Tetapi ada satu lagi hadits yang identik dengan sabda beliau SAW di atas, yang tidak lain adalah hadits tentang penaklukan kota Roma. Jelas hal ini jauh lebih dahsyat daripada penaklukan kota Konstantinopel, mengingat kota Roma adalah ‘ibukota’ agama Kristen Katolik. Di mana Paus, pemimpin umat Kristen Katolik, selama 2000 tahun telah menduduki singgasana kepausan.

Dari Abu Qubail berkata:

Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin Al-Ash (seorang sahabat Nabi), anak dari Amr bin Al-Ash, dia (Abdullah) ditanya:
Kota manakah yang kelak difutuhat terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah (Roma)? Abdullah kemudian meminta diambilkan kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab dari kotak itu. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah SAW, beliau SAW ditanya: Dua kota ini (maksudnya Konstantinopel dan Roma) manakah yang difutuhat lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma? Rasul menjawab, “Kota Heraklius ditaklukan (futuhat) lebih dahulu (daripada Roma).” (HR. Ahmad, Ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan Al-Hakim)

Hadits ini dishahihkan oleh Imam Al-Hakim. Imam Adz-Dzahabi sepakat dengan Imam Al-Hakim. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata: Hadits ini hasan sanadnya. Al-Albani sependapat dengan Al-Hakim dan Adz-Dzahabi bahwa hadits ini bukan hanya hasan tetapi juga shahih.

Rumiyah yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW tersebut dalam kitab Mu’jam al-Buldan dijelaskan maksudnya adalah kota di mana tahta suci Kristen (kepausan) berada, atau merupakan ibukota Italia hari ini, Roma. Sekarang, sudah 14 abad lebih sejak Rasulullah SAW menyampaikan nubuwwatnya tentang penaklukan Roma, hingga kini kita mengetahui belum juga kota Roma jatuh ke tangan kaum Muslimin.

Maka kita bisa menyatakan bahwa penaklukan kota Roma sangat mungkin satu masa dengan Al-Malhamah Al-Kubra alias Perang Besar di Akhir Zaman.

Ada sebagian ulama yang menyatakan penaklukan kota Roma akan dilakukan dengan ‘damai,’ (dengan penduduknya yang masuk Islam) namun ini pendapat yang lemah, karena penaklukan yang dimaksud Nabi SAW beriringan dengan kata penaklukan kota Konstantinopel, yang buktinya dengan peperangan dahsyat. Itu pun dengan kesempatan berkali-kali dari kaum Muslimin sejak masa sahabat, Bani Umayyah, Bani Abbas, namun baru terealisasi masa Turki Utsmani.

Dengannya kita bisa menyimpulkan bahwa peperangan dengan Peradaban Barat (Romawi modern) salah satunya disebabkan akan masuknya pasukan Islam ke kota Roma yang -wallahu’alam- dengan peperangan dahsyat dan jihad fii sabilillah.

Uniknya, di kala sebagian umat Islam seolah tidak peduli lagi dengan hadits ini, banyak kalangan Kristen Katolik sudah mewanti-wanti terealisasinya sabda Rasulullah SAW tersebut.

Sumber: sharia.co.id



Terima Kasih sudah membaca 😊 , Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu . Sekaligus LIKE fanspage  kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya 📌@Tahukah.Anda.Info  

📢  Sumber  

Repulished by AyoJalanTerus.com ]  Membuka Mata Melihat Dunia 



Back to Top