Masih Suka Pamer Makanan Di Media Sosial ? Lihatlah Hidangan Orang-Orang Ini Setiap Harinya

Artikel Terbaru Lainnya :

  Ayo   Jalan Terus    - Makanan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk bisa tetap hidup. Sudah sepatutnya manusia bersyukur masih diberi rezeki makanan yang baik dan bergizi setiap harinya. Bukan tanpa sebab, karena banyak saudara-saudara kita yang hidupnya tidak sebaik kita.




Maka masihkah senang memamerkan makanan yang enak dan mahal di media sosial? Masihkah memposting sedang berada di sebuah cafe mewah dengan hidangan yang begitu banyaknya?


Sungguh seorang muslim yang baik adalah mereka yang mampu menjaga perilakunya dari menyakiti orang lain. Jangan sampai unggahan kita justru membuat orang lain menjadi tidak bersyukur atas nikmat Allah dan menjadikan diri kita sombong.

Sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym pun coba menyadarkan kita semua bahwa ada banyak orang-orang di luaran sana yang harus ikhlas makan dengan menu yang seadanya setiap hari. Tujuannya bukanlah untuk memanjakan lidah ataupun gengsi-gengsian, namun demi bisa memperoleh energi dalam mencari penghidupan.

Simak videonya




Suka Pamer Foto Makanan di Media Sosial, Dosa Enggak Sih?


BAGI Anda yang terobsesi mengunggah foto makanan dan minuman di media sosial, mungkin harus berhati-hati. Sebab hal itu bisa menjadi kebiasaan sehingga muncul gangguan psikologis dan mental.

Bahkan, kini banyak orang sering keluar rumah untuk makan di suatu tempat, bukan karena orang tersebut lapar tetapi hanya untuk pamer di media sosial tentang apa yang dia makan, betapa kerennya tempat yang dikunjungi dan kapan akan kembali ke tempat tersebut.

Perkembangan teknologi tentu menciptakan ruang tersendiri bagi penggunanya yang dapat berinteraksi dengan pengguna lain tanpa harus berhadapan secara langsung. Dengan mengunggah makanan dan tempat makan yang dikunjunginya, secara tidak langsung memaksa pengguna media sosial lain melihat aktivitasnya dengan memamerkan foto makanan tersebut.

Terkait dengan foto makanan itu benar-benar dikonsumsi atau tidak, sudah bukan menjadi suatu hal yang penting. Bagi mereka hal yang diinginkan adalah agar orang lain menilai aktivitasnya menyenangkan melalui foto-foto tersebut.

"Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa[1138], maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri." (QS. al-Qashas: 76)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah membenci orang yang bangga dengan dunianya. Di ayat yang lain, Allah berfirman, "Mereka bersikap bangga terhadap kehidupan dunia. Padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)." (QS. ar-Radu: 26).​

Tetapi jangan pula men-judge orang yang mengunggah makanan tersebut memiliki tujuan untuk pamer.

"Bagaimana kita tahu niat yang posting foto itu mau pamer? Kalau memang niatnya pamer itu riya hukumnya haram. Tapi kalau niatnya bantu memasarkan produk orang, itu boleh. Innamal A'malu binniyat (sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung niatnya)" kata ustaz Muhammad Najmi Fathony kepada Okezone.



Terima Kasih sudah membaca 😊 , Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu . Sekaligus LIKE fanspage  kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya 📌@Tahukah.Anda.Info  

📢  Sumber  

Repulished by AyoJalanTerus.com ]  Membuka Mata Melihat Dunia 



Back to Top