Nama Muhammad Kini Masuk 10 Besar Nama Bayi Populer di Amerika, Islamisasi Dimulai ?

Artikel Terbaru Lainnya :


Masya Allah!, Begitu Pesatnya Islam Berkembang di Eropa dan Amerika


  Ayo   Jalan Terus    - WASHINGTON DC -- Untuk pertama kalinya, Muhammad menjadi salah satu dari 10 nama bayi paling populer untuk anak laki-laki di Amerika Serikat. Hal ini didapat dari data yang dimiliki situs pengasuhan BabyCenter.

Seperti dilansir di CNN, Muhammad tahun 2019 ini berada di peringkat 10, naik empat tingkat dari tahun lalu. Nama ini terus naik di peringkat BabyCenter selama bertahun-tahun dan pertama kali masuk 100 besar pada 2013.

"Keluarga Muslim sering memilih nama Muhammad untuk putra sulung mereka untuk menghormati Nabi dan membawa berkah bagi anak itu," ujar pemimpin redaksi global BabyCenter, Linda Murray dikutip di CNN, Selasa (10/12).

Nama Muhammad sendiri disebut memiliki beberapa bentuk ejaan. Hal itu membantu sebuah nama bisa masuk ke dalam peringkat 10 besar. Ejaan dimaksud seperti Mohammad dan Muhammad.

Sementara itu, Liam pada 2019 ini menempati peringkat pertama dan menjadi nama paling populer untuk anak laki-laki. Adapun Jackson menempati posisi kedua dan turun dari juara bertahan selama enam tahun berturut-turut.

Untuk nama anak perempuan, Sophia masih menduduki peringkat teratas dan menandai satu dekade sebagai pilihan utama. BabyCenter mengatakan, data ini berasal dari hampir 600 ribu orang tua yang membagikan nama bayi mereka kepada organisasi tersebut pada 2019.

Administrasi Jaminan Sosial Amerika Serikat juga memeringkat popularitas nama-nama bayi menggunakan catatan semua bayi yang lahir di AS. Namun agensi ini memperlakukan setiap ejaan unik sebagai nama yang terpisah.

Meski belum merilis daftar sendiri, tetapi data Jaminan Sosial menunjukkan Muhammad naik dari No. 620 pada 2000 menjadi No. 345 pada 2018. Agensi tidak memasukkan ejaan yang bervariasi namun memiliki makna sama dalam peringkat mereka.

Nama-nama asal Arab menurut BabyCenter sedang meningkat.  Ketika Muhammad masuk ke 10 besar untuk anak laki-laki, untuk anak perempuan nama Aaliyah masuk dalam peringkat 10 besar. Isla, nama asal Skotlandia, juga naik 38 peringkat dari tahun lalu.



Sejarah Masuknya Islam di Amerika Serikat



Sejarah Islam di Amerika Serikat bermula sekitar abad ke 16, di mana Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Walau begitu, kebanyakan para peneliti di dalam mempelajari kedatangan Muslim di AS lebih memfokuskan pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke 19. Migrasi Muslim ke AS ini berlangsung dalam periode yang berbeda, yang sering disebut “gelombang”, sekalipun para ahli tidak selalu sepakat dengan apa yang menyebabkan gelombang ini.
Populasi Muslim di AS telah meningkat dalam seratus tahun terakhir, di mana sebagain besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Pada 2005, banyak orang dari negara-negara Islam menjadi penduduk AS – hampir 96.000 – setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.
Masjid Masyarakat Wisconsin Utara di Altoona, Wisconsin.
Estevánico dari Azamor mungkin telah menjadi Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Estevanico adalah orang Berber dari Afrika Utara yang menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol. Estevanico datang ke Amerika sebagai seorang budak penjelajah Spanyol pada abad ke 16, Álvar Núñez Cabeza de Vaca.
Selama tahun 1520-an telah didatangkan budak ke Amerika Utara dari Afrika. Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau 4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada. Diperkirakan sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200 ribu jiwa budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi oleh Islam.

Menurut sumber lain, kedatangan paling awal imigran Muslim adalah antara tahun 1875 dan 1912 dari kawasan pedesaan, yang sekarang menjadi Suriah, Yordania, Palestina, dan Israel. Daerah ini dulunya dikenal sebagai Suriah Raya yang diperintah oleh Kekaisaran Ottoman. Setelah Kekaisaran Ottoman runtuh pada Perang Dunia I (PD I), terjadi gelombang kedua imigrasi kaum Muslim dari Timur Tengah, di mana dalam periode ini pula dimulainya kolonialisme Barat di Timur Tengah. Pada tahun 1924, aturan keimigrasian AS disahkan, yang segera membatasi gelombang kedua imigrasi ini dengan memberlakukan “sistem kuota negara asal”. Periode imigrasi ketiga terjadi pada 1947 sampai 1960, di mana terjadi peningkatan jumlah Muslim yang datang ke AS, yang kini berasa dari negara-negara di luar Timur Tengah. Gelombang keempat kemudian terjadi pada tahun 1965 disaat Presiden Lyndon Johnson menyokong rancangan undang-undang keimigrasian yang menghapuskan sistem kuota negara asal yang sudah bertahan lama. [Sumber: Wikipedia]



Terima Kasih sudah membaca 😊 , Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu . Sekaligus LIKE fanspage  kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya 📌@Tahukah.Anda.Info  

📢  Sumber  

Repulished by AyoJalanTerus.com ]  Membuka Mata Melihat Dunia 



Back to Top