Artikel Terbaru Lainnya :
[ AyoJalanTerus.com ] Imam di sebuah masjid dalam pengajian berkata:
"Mungkin kau tak tahu di mana Rezekimu. Tapi Rezekimu tahu di mana kamu berada. Dari langit, laut, gunung, & lembah, Rabb memerintahkannya menujumu.
Allah berjanji menjamin Rezekimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.
Tugas kita bukan mengkhawatirkan Rezeki atau bermuluk cita memiliki, melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karunia-Nya.
Betapa banyak orang yang bercita-cita menggenggam dunia, dia alpa bahwa hakikat Rezeki bukanlah yang tertulis dalam angka, tapi apa yang dinikmatinya.
Imam di sebuah masjid dalam pengajian berkata:
"Mungkin kau tak tahu di mana Rezekimu. Tapi Rezekimu tahu di mana kamu berada. Dari langit, laut, gunung, & lembah, Rabb memerintahkannya menujumu.
Allah berjanji menjamin Rezekimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.
Tugas kita bukan mengkhawatirkan Rezeki atau bermuluk cita memiliki, melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karunia-Nya.
Betapa banyak orang yang bercita-cita menggenggam dunia, dia alpa bahwa hakikat Rezeki bukanlah yang tertulis dalam angka, tapi apa yang dinikmatinya.
"Mungkin kau tak tahu di mana Rezekimu. Tapi Rezekimu tahu di mana kamu berada. Dari langit, laut, gunung, & lembah, Rabb memerintahkannya menujumu.
Allah berjanji menjamin Rezekimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.
Tugas kita bukan mengkhawatirkan Rezeki atau bermuluk cita memiliki, melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karunia-Nya.
Betapa banyak orang yang bercita-cita menggenggam dunia, dia alpa bahwa hakikat Rezeki bukanlah yang tertulis dalam angka, tapi apa yang dinikmatinya.
Imam di sebuah masjid dalam pengajian berkata:
"Mungkin kau tak tahu di mana Rezekimu. Tapi Rezekimu tahu di mana kamu berada. Dari langit, laut, gunung, & lembah, Rabb memerintahkannya menujumu.
Allah berjanji menjamin Rezekimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.
Tugas kita bukan mengkhawatirkan Rezeki atau bermuluk cita memiliki, melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karunia-Nya.
Betapa banyak orang yang bercita-cita menggenggam dunia, dia alpa bahwa hakikat Rezeki bukanlah yang tertulis dalam angka, tapi apa yang dinikmatinya.
Terima Kasih sudah membaca 😊 , Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu . Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya 📌@Tahukah.Anda.Info Membuka Mata Melihat Dunia
📢 Sumber
📢 Sumber