2 Kakak Kelas (Seminari Maria Bunda Segala Bangsa) Menghukum Adik Kelas Makan Kotoran Manusia

Artikel Terbaru Lainnya :

[ AyoJalanTerus.com ]  5 Fakta Siswa SMP di NTT yang Dihukum Makan Kotoran Manusia oleh Kakak Kelas 

Dunia pendidikan di Kabupaten Sikka dihebohkan dengan tindakan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh 2 orang siswa Kelas XII Seminari Maria Bunda Segala Bangsa yang menghukum adik kelasnya dengan memakan kotoran manusia (feses) pada Rabu (19/2/2020) lalu. Berikut fakta - fakta yang berhasil dihimpun florespedia :



Kedua kakak kelas Seminari Maria Bunda Segala Bangsa (membelakangi kamera) yang menghukum adik kelasnya makan kotoran manusia. Foto: Mario WP Sina.



1.Peristiwa Terjadi di Seminari Maria Bunda Segala Bangsa 

Perlakuan tidak manusiawi ini terjadi di SMP - SMA Seminari Maria Bunda Segala Bangsa, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, pada Rabu (19/2/2020) lalu. Tindakan menghukum puluhan siswa kelas VII ini baru diketahui oleh manajemen sekolah pada Jumat (21/2/2020). Pihak sekolah pun menggelar rapat bersama orang tua siswa kelas VII pada Selasa (25/2/2020) guna menyampaikan peristiwa yang terjadi dan langkah penanganan yang diambil oleh pihak sekolah.

2.Korban adalah 77 Siswa Kelas VII 

Pelaku yang menghukum para siswa kelas VII untuk memakan kotoran manusia adalah 2 orang kakak pembina yang dikenal dengan socius. Keduanya adalah siswa Kelas XII Seminari Maria Bunda Segala Bangsa.

Dalam rapat bersama orang tua siswa kelas VII pada Selasa (25/2/2020), kedua pelaku pun dihadirkan oleh pihak sekolah di hadapan orang tua siswa.

3.Ke -77 Siswa Dihukum di Salah Satu Ruang Kelas 

Berdasarkan penuturan salah seorang siswa kelas VII yang menjadi korban tindakan tidak terpuji kedua kakak kelas, sebut saja Arnol, diketahui kejadian bermula ketika salah seorang temannya mengalami sakit. Ketika hendak buang air, pintu belakang menuju toilet terkunci sehingga tidak bisa keluar menuju toilet.

Karena tidak bisa menahan rasa ingin buang air besar, siswa tersebut terpaksa buang air besar di kantong plastik yang berada di dekatnya pada saat itu.

4.Dihukum Makan Kotoran Manusia oleh 2 Kakak Kelas 

Menurut penuturan Arnold, salah seorang siswa kelas VII, pelaku yang menghukum mereka memakan kotoran teman kelasnya adalah kakak kelas XIII yang bertugas sebagai kakak pembina atau dikenal dengan nama socius.

"Saat itu, dua socius kami lewat dan lihat itu. Dia tanya, kenapa, Sa pu teman bilang ada tai. Setelah itu dia kumpulkan kami semua lalu suruh kami makan tai terus mereka bilang supaya ada sejarah dalam hidup," tutur Arnold.

Arnold mengatakan, mereka dipaksa memakan feses oleh para seniornya yang menjejali mulut mereka dengan menggunakan sendok makan. Alhasilnya, ke-77 murid kelas VII Seminari BSB tersebut pun muntah-muntah.

5.Orang Tua Minta Pihak Sekolah Pecat 2 Pelaku 

Salah satu orang tua siswa yang ditemui florespedia usai rapat bersama orang tua dan pihak sekolah Seminari Maria Bunda Segala Bangsa, Martin mengatakan tindakan pembinaan dari kedua oknum kakak kelas dengan memberi makan tinja tersebut dinilai sudah tidak berperikemanusiaan lagi.
"Pihak sekolah harus beri tindakan tegas kepada pelaku. Yang salah harus ditindak tegas, bila perlu dipecat dari sekolah ini," ungkap Martinus.

Ia juga menyampaikan, jika tidak ada tindakan tegas dari pihak sekolah, dirinya akan memindahkan anaknya yang duduk di bangku kelas VII dari sekolah tersebut.





2 Kakak Kelas yang Menghukum Makan Kotoran Manusia Dikeluarkan dari Sekolah


Dunia pendidikan di Kabupaten Sikka dihebohkan dengan tindakan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh 2 orang siswa Kelas XII Seminari Maria Bunda Segala Bangsa yang menghukum adik kelasnya dengan memakan kotoran manusia (feses) pada Rabu 19 Februari 2020 lalu.

Terhadap tindakan kedua kakak kelas yang menghukum adik kelas secara tidak manusiawi ini, Pimpinan Seminari Menengah Santa Maria Bunda Segala Bangsa, RD. Deodatus Du'u dalam rilisnya Selasa 25 Februari 2020 malam menyampaikan, pihak Seminari secara terbuka telah meminta maaf atas perisitiwa ini dihadapan orang tua dan sekaligus memberikan sanksi yang tegas kepada kedua kakak kelas tersebut.

Sebagai bentuk pembinaan untuk kedua kakak kelas maka pihak Seminari memutuskan untuk mengeluarkan keduanya dari Seminari Bunda Segala Bangsa.

"Sebagai bentuk pembinaan untuk kedua kakak kelas tersebut, maka pihak Seminari memutuskan untuk mengeluarkan keduanya dari Seminari Maria Bunda Segala Bangsa," ujar RD. Deodatus Du'u.

Sementara itu para siswa kelas VII dibuat pendampingan dan pendekatan lebih lanjut untuk pemulihan mental dan menghindari trauma.

"Sementara itu, para siswa kelas VII juga dibuat pendampingan dan pendekatan lebih lanjut oleh pembina untuk pemulihan mental dan menghindari trauma," katanya.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa tidak pernah melakukan pembiaran terhadap segala bentuk kekerasan dan bullying dalam bentuk apa pun, dan selalu bertindak tegas apabila terjadi hal-hal demikian.

"Dengan rendah hati, kami pihak Seminari Santa Maria Bunda Segala Bangsa menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak teristimewa kepada orang tua dan keluarga para siswa kelas VII atas peristiwa yang terjadi," jelasnya.

Sumber: Kumparan




Terima Kasih sudah membaca 😊 , Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu . Sekaligus LIKE fanspage  kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya 📌@Tahukah.Anda.Info   Membuka Mata Melihat Dunia 

📢  Sumber  





Back to Top