76 Perawat Rumah Sakit Terindikasi Virus Corona, Dokter Usulkan Kota Depak di-Lock Down (Isolasi)

Artikel Terbaru Lainnya :


Wali Kota Depok: 76 Perawat Rumah Sakit di Depok Terindikasi Virus Corona

[ AyoJalanTerus.com ]  Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan dua warga Kota Depok yang terpapar virus corona sempat berobat ke RS Mitra Keluarga, Depok, pada 25 Februari dan 29 Februari lalu. Idris mengatakan ada perawat yang diduga terpapar virus corona dari merawat dua warga tersebut.

Wali Kota Depok menjelaskan, dua orang yang terinfeksi virus corona merupakan anak dan ibu yakni NT (31) dan ibunya MD (64). Keduanya merupakan warga Kota Depok yang berdomisili di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

"Keduanya mengalami gejala demam, sesak nafas, batuk, pilek, dan lemas. Keduanya sempat berobat di RS Mitra Keluarga Depok dan sudah dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara," ujar Idris dalam jumpa pers terkait dua warga Kota Depok terpapar virus corona yang digelar di Balai Kota Depok, Senin 2 Maret 2020.

Idris melanjutkan, dirinya mendapat informasi bahwa ada 76 perawat dan tenaga medis yang diduga terpapar virus corona.

"Informasi yang kami dapat yakni perawat dan tenaga medis di duga terpapar virus corona setelah merawat kedua korban. Infonya juga para perawat dan tenaga medis tersebut dirumahkan untuk mencegah penyebaran virus corona di RS Mitra Keluarga," kata Idris.

Menurut Idris, rencananya, pihaknya bersama Menteri Kesehatan (Menkes) akan meninjau lokasi rumah kedua korban dan juga ke RS Mitra Keluarga Depok. Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok sudah datangi rumah kedua korban, namun tidak ada orang karena keduanya sudah dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

"Rumahnya nggak ada orang sepi. Kami belum lakukan isolasi di rumah yang berada di kompleks tersebut, namun kami sudah keluarkan surat edaran pencegahan virus corona dan meminta warga waspada," jelasnya.

Untuk para perawat dan tenaga medis diduga terindikasi terpapar virus corona, pihak manajemen sudah dipanggil untuk dimintai penjelasan dan tindakan yang akan dilakukan.

"Kami sudah panggil dan sedang rapat dengan Direktur RS Mitra Keluarga Depok untuk mendapat penjelasan dan tindakan apa yang akan dilakukan agar dapat mencegah mewabahnya virus corona. Saya juga sudah perintahkan Dinkes Kota Depok untuk berkoordinasi dengan Kemenkes terkait wabah virus corona dan segera menggeluarkan surat edaran peringatan siaga wabah virus corona," kata Idris.

Sumber: Republika



Seorang Dokter Usulkan Kota Depak di-Lock Down (Isolasi) Menyusul Positif Corona


Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona.

Menurut Jokowi, dua warga negara Indonesia (WNI) tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan, dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif virus corona tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat.

"Daerah Depok," kata Terawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Menurut Terawan, dua orang tersebut merupakan ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun.

Keduanya tertular dari warga negara Jepang yang berkunjung ke rumah mereka di Depok.

Warga Jepang itu baru terdeteksi positif corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Setelah itu, Kemenkes melakukan penelusuran dan dipastikan bahwa ibu dan anak yang melakukan kontak dengan warga Jepang itu juga positif corona.

Saat ini, kata Terawan, dua warga yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 itu tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sulianti Saroso.

Lock Down Kota Depok?

Atas berita dua warga Depok positif virus Corona dan tertular oleh warga Jepang di rumahnya di Depok, seorang dokter mengusulkan agar kota Depok di-lock down atau di-isolasi.

"Saran saya Depok Lock Down," lata dr @dayatia di akun twitternya, Senin (2/3/2020).

Namun ditanggapi tidak perlu lock-down tapi pemerintah menelusuri kontak pasien dengan siapa saja.

"Belum perlu sih, imho. Pemerintah harus menelusuri kontak pasien dgn siapa saja. Dari situ baru diputuskan isolasinya," komen @wilsonsitorus.

dr @dayatia lantas menanggapi melihat cara kerja Kemenkes selama ini dalam menanggapi virus corona, dirinya memilih tetap opsi isolasi/lock down.

"Tp klu melihat cara kerja Kemenkes, maka saya lebih memilih lock down," jawab dr @dayatia.






Terima Kasih sudah membaca 😊 , Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu . Sekaligus LIKE fanspage  kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya 📌@Tahukah.Anda.Info   Membuka Mata Melihat Dunia 

📢  Sumber  





Back to Top