Dilema Karyawan, Ingin Work From Home (WFH) Tapi Diancam Tak Terima Gaji

Artikel Terbaru Lainnya :

[ AyoJalanTerus.com ]  Pemprov DKI Jakarta telah mengimbau warganya untuk bekerja di rumah atau Work From Home (WFH) agar memutus rantai penyebaran virus corona. Namun sebagian perusahaan di Jakarta masih mewajibkan karyawannya untuk bekerja di kantor.
Hal ini seperti memakan buah simalakama bagi karyawan. Niat hati ingin mengikuti anjuran dari pemerintah agar mengurangi penyebaran virus corona dengan WFH, namun tak bisa karena berakibat pemotongan gaji bila tak kerja di kantor.
"Di kantor kami tidak ada WFH, karena kata direktur kami ini propaganda dan issue yang dibuat pemerintah agar kita takut. Sekalipun kita WFH kita tidak menerima gaji," kata Hery, salah satu karyawan swasta yang bekerja di kawasan Emerald Boulevard Bintaro, Senin (23/3).




Senasib dengan Hery, karyawan swasta di perusahan lainnya, Lina, mengatakan kantornya tidak menaati imbauan dari Gubernur DKI Jakarta. Semua karyawan di sana bekerja di kantor seperti biasa. Tidak ada pengurangan jam kerja, bahkan kantornya justru menganjurkan untuk lembur.
"Alasannya mengejar laporan tahunan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan.
Meski kantornya saat ini memberikan fasilitas antar jemput dan rutin memberikan vitamin C setiap 2 hari sekali, Lina tetap khawatir, apalagi dia dan teman-temannya kerap bekerja lembur hingga pukul 21.00 WIB.

"Bukankah itu membuat kami rentan terkena virus ini. Semoga kantorku dapat disapa untuk mengurangi jam kerja sementara ini. dari karyawan swasta yang mulai lelah dan takut," ucapnya.


Cegah Corona 220 Perusahaan di DKI Jakarta Resmi Terapkan Work From Home (WFH)


Terima kasih kepada 220 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 21.589 orang yang telah melaporkan perusahaannya melakukan langkah pencegahan COVID-19 sekaligus mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah alias work from home (WFH).

Apa perusahaan tempatmu juga sudah memberlakukan WFH?

Kalau sudah, perusahaan bisa segera melaporkannya ke bit.ly/laporanpelaksanaanwfh
#WorkFormHome #Dirumahaja #kerjadarirumah #SocialDistancing⁣ #COVID19 #LawanCOVID19 #JakartaTanggapCorona #DKIJakarta #CoronaVirus #CegahVirusCorona #Jaki⁣


Komentar Netizen:
Ncank Bdul Sebagai Ojol dan pekerja serabutan lainnya apa ada insentif agar tidak keluar rumah,
Sebaiknya ikut diperhatikan juga kalo pekerja kantoran enak ttp dpt gaji, lah kita ttp berjuang untuk nafkah keluarga, resiko terpapar bisa jadi kapan aja.
Rohayati Enok Alhamdulillah, makin banyak yg berpartisipasi dan sadar diri, Insya Allah makin cepat Cegah prnyebaran Korona.
Barokallah untuk Pemimpin DKI Jakarta dan jajarannya serta pihak2 yg terlibat cegah Korona
Indra Setiawan Tolong dengan amat diperhatikan utk para dokter & suster yg bekerja di RS swasta di Jakarta pusat .. SOP utk Corona blm terjalankan seutuhnya… Kasihan para dokter & perawat dia juga punya keluarga & orang di sekitarnya..
Pasiennya mayoritas kebanyakan etnis tertentu…
Management RS payah
Kusnendi Mari bersama2 kt bahu membahu dan brdo’a smg wabah virus corona ini cpt berlalu dan hilang, dan kt brdo’a yg terbaik dan smg kt selalu terjaga kesehatannya aamiin, smg allah selalu melindungi kt aamiin
Nurul Hasanah Yg kerja dtransportasi mw gak mau hrz krja trz,,semoga perusahaan transportasi&layanan masyarakat walaupun tidak meliburkan tapi mmberikan masker&obat2an untuk karyawannya
Back to Top