FIX ! Virus Corona Datang, Apa yang Harus Kita persiapkan?

Artikel Terbaru Lainnya :

[ AyoJalanTerus.com ]  FIX! Indonesia tak lagi zero case Corona. Dua warga Depok positif terinfeksi Corona. Presiden Jokowi mengumumkan hari ini didampingi Menteri Kesehatan, dr. Terawan. Menteri Kesehatan yang berkali-kali mengklaim Indonesia bebas Corona akhirnya harus menyerah pada takdir.

Ya, Indonesia tak kebal lagi terhadap virus ini. Hal yang mungkin juga dinanti oleh dunia, yaitu kabar Corona dari Indonesia. Saking ragunya, WHO dan Australia bahkan meragukan kemampuan dan fasilitas medis yang dimiliki Indonesia dalam mewaspadai virus Corona.

Anggapan ini wajar bermunculan. Sebab sudah hampir 61 negara terjangkiti Corona, lebih dari 82.0000 orang terinfeksi,  namun Indonesia masih percaya diri mengatakan bebas dari virus Corona. Dan hari ini kekebalan itu jebol juga. Tersebab dua WNI terinfeksi lantaran setelah berkomunikasi dengan warga Jepang yang juga dinyatakan positif Corona. Saat Corona datang, apa yang harus dilakukan? Panik? Tegang? Atau ketakutan?






Berikut saya kutipkan cara pencegahan yang sempat diposting ustaz Hilmi Firdausi dalam akun instagram beliau. Mengingatnya sangat mudah, nama dari asal virus ini menggejala, yang disingkat dengan WUHAN. Dengan sedikit modifikasi dari berbagai sumber.
1. W, artinya wajib cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah dari tempat umum.
2. U, artinya usahakan memakai masker. Buang masker jika terasa sudah tidak bersih. Jangan gunakan masker lebih dari sehari. Jangan sentuh bagian luar masker. Karena sentuhan ringan dan tetesan kecil dari air liur bisa membawa partikel virus yang tidak kita ketahui.
3. H, artinya harus cek suhu badan. Jika diketahui suhu badan terasa panas atau demam, segera cek dengan termometer. Di zaman digital, tidak sulit membeli dan menyediakan termometer badan di rumah.
4. A, artinya awas jangan berkerumun. Jika melihat seseorang batuk/bersin/sakit, kita bisa memilih untuk menjaga jarak sejauh 2 meter sampai 0,5 meter agar terhindar dari percikan yang besar. Yang kedua, beri masker kepada seseorang yang batuk/bersin tadi, agar orang-orang di sekitarnya juga terlindungi.
5. N, artinya Noda wajah usap dengan tangan yang bersih. Virus Covid-19 sebenarnya tidak seganas H5N1, ebola, atau HIV. Namun, karena sifatnya mudah menyebar bahkan sekadar karena sentuhan, maka kita wajib mewaspadai apapun yang menyentuh wajah kita. Jika ingin mengusap wajah, pastikan tangan kita bersih. Cucilah tangan dengan sabun sebelum menyentuh wajah.
Itulah beberapa langkah menjaga diri dari virus Corona. Pencegahan juga bisa dilakukan dengan membangun imunitas tubuh. Kalau saya pribadi, cintai tubuhmu dengan konsumsi madu tiap hari. Sayangi dirimu dengan rutin mengonsumsi ramuan herbal antivirus yang tersedia di alam seperti jahe, kunyit, dan temulawak, atau sereh.
Prof. Dr. Chaerul Anwar, peneliti dari Universitas Airlangga, Surabaya, mengatakan, cara menangkal virus cukup dengan mengonsumsi makanan yang mengandung curcuma. Menurut beliau, makanan yang mengandung Curcuma biasa kita jumpai pada tanaman herbal seperti jahe, temulawak, kunyit, sereh, dan lainnya.
Selain itu, sedialah masker sebelum sakit. Sayangnya, kebutuhan masker yang cukup urgen mendorong produsen dan reseler masker berlomba meraup untung. Harga masker kian melambung.
Dilansir dari detik.com, 2/3/2020, Seorang pedagang obat dan alat kesehatan, Neni mengaku harga masker dengan merek Sensi sudah melonjak drastis. Dari yang awalnya dijual dengan harga Rp 25.000 satu box (50 lembar), kini harga masker Sensi ia jual Rp 350.000 atau sudah naik 1400 persen. Selain itu, permintaan pembelian hand sanitizer dan antiseptic juga melonjak.
Harga masker meningkat tajam karena masyarakat memburunya segera setelah pengumuman dari Presiden Jokowi bahwa virus Corona sudah masuk ke Indonesia. Tersebab virus, bisnis masker pun dimanfaatkan untuk mendulang keuntungan besar. Karakter kapitalisme mengajari pola pikir seperti ini.. Apapun bisa diubah menjadi pundi-pundi materi walau terjadi epidemi.
Pemerintah sendiri terkadang tak bisa mengantisipasi. Maka wajar bila banyak pihak menganggap pemerintah terlalu santai menanggapi pandemi Corona. Saat negara lain buru-buru menutup akses bagi wisatawan asing masuk ke negaranya, Indonesia malah mempersilakan bahkan mendorong wisatawan masuk dengan wacana menggaji influencer sebesar Rp 72 miliar.
Dari kasus ini, pemerintah bisa belajar cepat tanggap. Perhatikan kepentingan rakyat. Lakukan apa yang seharusnya dilakukan negara kepada rakyatnya. Yakni, melindungi dari bahaya dan pandemi penyakit menular.
Jangan lupa perbanyak ibadah dan doa. Ikhtiar ada, doa pun tak boleh luput dari pandangan. Semoga Allah jauhkan kita dari penyakit dan virus berbahaya. Wallahu a’lam.
(Penulis: Chusnatul Jannah,  aktivis Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban)



Terima Kasih sudah membaca 😊 , Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu . Sekaligus LIKE fanspage  kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya 📌@Tahukah.Anda.Info   Membuka Mata Melihat Dunia 

📢  Sumber  





Back to Top