Negara Krisis Corona, Kemana Staf Khusus Milenial Presiden Bergaji 51 Juta itu ?

Artikel Terbaru Lainnya :

[ AyoJalanTerus.com ]  Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo dianggap seperti patung yang bernyawa keberadaannya. Hal itu disampaikan oleh Mujahid 212 yang juga Ketua Koordinator Pelaporan Bela Islam (Korlabi), Damai Hari Lubis.

Menurut Damai Hari Lubis, gagasan Stafsus milenial merupakan sebuah proyek yang memiliki hubungan baik dengan kalangan istana.

“Jadi anggaran yang dicari dan orang-orangnya adalah rekrutan mereka,” ucap Damai Hari Lubis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/3).

Damai melanjutkan, keberadaan Stafsus sangat tidak berguna lantaran tidak nampak giat, karya atau sumbangsih saran maupun pencapaian yang didengar oleh masyarakat. Terkhusus dalam hal Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.




“Saran saya bubarkan saja, kayak melihat patung bernyawa saja. Hanya habiskan anggaran negara, rugikan uang rakyat. Uang negara adalah uang milik seluruh rakyat Indonesia,” tegas Damai.

Karena kata Damai, sikap pasif yang ditunjukkan oleh Stafsus milenial tersebut dapat menghilangkan optimisme masyarakat khususnya kalangan anak muda.

“Anak-anak muda yang kreatif lainnya dan yang punya telenta atau bakat yang bagus bisa hilang promosi atau peluang melihat data emperis mereka,” jelas Damai.

Damai pun menilai, Stafsus milenial diangkat hanya berdasarkan faktor nepotisme, bukan berdasarkan bakat yang dimiliki.

“Padahal mereka-mereka (Stafsus) ini adalah individu-individu salah pilih. Mungkin terpilihnya mereka ada faktor nepotisme. Bukan oleh karena punya bakat atau talenta yang unggul,” pungkas Damai.

Sumber: Warta Kota


Said Didu: Negara Krisis, Kemana Staf Khusus Milenial Jokowi?

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, menyentil para staf khusus Presiden Jokowi yang disebut-sebut dari kalangan milenial. Said bertanya di mana mereka saat Indonesia tengah dalam situasi seperti saat ini.

"Kemana semua staf khusus milenial Presiden yg digaji puluhan juta saat negara hadapi krisis seperti saat ini? #IndonesianeedLeader," tulis Said melalui akun Twitternya, @msaid_didu, Minggu, 15 Maret 2020.

Dalam postingannya yang lain, Said Didu berpendapat negara sedang menghadapi multikrisis yang datang bersamaan yaitu krisis kepercayaan, kepemimpinan, virus corona, ekonomi, dan krisis kohesivitas sosial. Karena itu, dia menilai Indonesia butuh pemimpin yang dia tuliskan dengan tagar #IndonesianeedLeader.

Tak hanya menyentil keberadaan staf khusus Jokowi dari kalangan milenial, Said juga mengkritik para anggota DPR dan juga DPD.

"Saat Indonesia menghadapi multikrisis seperti saat ini, ke mana suara anggota @DPR_RI dan @DPDRI utk suarakan masalah yg dihadapi oleh rakyat? #IndonesianeedLeader," tulis dia lagi.

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi wabah virus corona. Presiden Jokowi mengeluarkan imbauan agar seluruh instansi baik negeri hingga swasta menghindari kontak dekat. Kerja dari rumah, hingga ibadah di rumah, harus mulai dilakukan.

Jokowi juga menilai penyebaran virus corona atau Covid-19 tidak sama untuk setiap daerah. Maka itu, ia mengatakan, status kedaruratan setiap daerah menjadi hak masing-masing kepala daerah.

Dia menyampaikan setiap kepala daerah juga bisa dengan konsultasi ke setiap perangkat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) daerah dan pihak lainnya.

Angka pasien positif virus corona sendiri bertambah 21 kasus sehingga total menjadi 117. Juru bicara khusus penanganan Corona Achmad Yurianto mengatakan data tambahan ini berdasarkan per Minggu pagi tadi.



Terima Kasih sudah membaca 😊 , Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu . Sekaligus LIKE fanspage  kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya 📌@Tahukah.Anda.Info   Membuka Mata Melihat Dunia 

📢  Sumber  





Back to Top