Presiden Italia Bikin Gempar, Sebut Kebiasaan Orang China Makan Tikus Hidup Picu Virus Corona

Artikel Terbaru Lainnya :

[ AyoJalanTerus.com ]  PRESIDEN Wilayah Veneto atau Gubernur Veneto Italia sebut orang China jorok. Gubernur Veneto Luca Zaia sebut orang China biasa makan tikus hidup-hidup.

Gubernur Luca Zaia menyesalkan standar kebersihan China yang buruk itu sehingga memicu munculnya Virus Corona.

Pernyataan Luca Zaia itu kemudian menjadi viral dan mendapat komentar pro dan kontra.

Veneto adalah  salah satu daerah yang paling parah dilanda wabah virus corona di Italia.




Gubernunr Luca Zaia pada hari Sabtu meminta maaf karena mengkritik China atas penularan dan mengatakan orang-orang China 'memakan tikus hidup'.

Luca Zaia telah menyalahkan Tiongkok atas gejolak di Italia, yang telah menyebabkan setidaknya 21 kematian.

Luza Zaia mengatakan bahwa tidak seperti orang Italia, orang Cina tidak memiliki standar kebersihan yang baik.

"Higiene yang dimiliki orang-orang kami, Venesia dan warga Italia, pelatihan budaya yang kami miliki, adalah sering mandi, mencuci, mencuci tangan," kata Zaia dalam wawancara televisi Antenna 3-Nord Est TV, Jumat.

"Ini adalah fakta budaya bahwa Cina telah membayar mahal untuk epidemi ini karena kita telah melihat mereka semua memakan tikus hidup atau hal-hal seperti itu."

Kata-katanya menyengat kedutaan China di Roma, Italia.

"Pada saat yang genting seperti ini, ketika China dan Italia berdiri berdampingan untuk menangani epidemi ini, seorang politisi Italia tidak menghindar untuk memfitnah orang-orang China.

"Ini serangan serampangan yang membuat kami terpana," tulis Kedubes China melalui akun Facebook.

Lawan politik Luca Zaia juga juga mengecam komentarnya, dengan mengatakan mereka akan merusak hubungan kedua negara.

Gubernur Veneto, yang merupakan anggota partai Liga sayap kanan, mengatakan tidak bermaksud melakukan pelanggaran.

“Kata-kata saya keluar dengan buruk, saya setuju. Jika ada yang tersinggung, saya minta maaf," katanya kepada surat kabar Corriere della Sera pada hari Sabtu.

"Saya ingin mengatakan bahwa dalam hal kesehatan dan keamanan pangan, kontrol berubah dari satu negara ke negara lain."

Virus Corona baru muncul pada akhir tahun 2019 di kota Wuhan di China.

Para ilmuwan meyakini bahwa virus itu mungkin menular ke manusia dari binatang di pasar lokal tempat dijualnya kelelawar, ular, dan satwa liar lainnya.

China untuk sementara waktu menutup semua pasar tersebut pada Januari 2020, memperingatkan bahwa memakan hewan liar menjadi ancaman bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Total akumulasi jumlah kasus yang dikonfirmasi di Italia telah meningkat menjadi hampir 900.

Data terbaru menunjukkan bahwa Italia adalah negara yang paling parah terkena dampak Virus Corona di Eropa.

Di China, virus tersebut telah menyebabkan hampir 80.000 infeksi dan 2.835 kematian, menurut angka resmi.

Pemerintah Daerah Veneto (Giunta Regionale del Veneto) adalah eksekutif Veneto, salah satu dari dua puluh wilayah Italia.

Wikipedia menginformasikan, Pemerintah Daerah Veneto dipimpin oleh Presiden Veneto, yang dipilih melalui Pemilu untuk masa jabatan lima tahun.

Presiden didampingi Wakil Presiden dan sepuluh Menteri (Assessori) memimpin Pemerintah Daerah Veneto Italia. (wk)

Italia Dilanda Wabah Corona, Paus Fransiskus Disebut Menderita Sakit




Vatikan memaparkan Paus Fransiskus terpaksa menunda serangkaian agenda publiknya termasuk membatalkan sebuah misa karena sakit.

Kepala Pers Vatikan, Matteo Bruni, mengatakan Paus Fransiskus menderita "penyakit ringan", tanpa menjelaskan detail penyakitnya.

Pernyataan itu muncul setelah Paus terlihat menderita flu dan demam di awal pekan ini.

Dengan bersuara serak, Paus berusia 83 tahun itu juga terlihat menutup hidung dan batuk selama memimpin kebaktian Rabu (26/2).

Dilansir AFP, Bruni menuturkan Fransiskus memimpin misa pagi seperti biasa dan menyapa para jemaat di akhir acara. Namun, pemimpin umat Katolik sedunia itu membatalkan seluruh agenda lainnya kemarin, kecuali pertemuan di rumah dinasnya di Saint Martha.

Kabar mengenai kondisi Paus Fransiskus ini beredar ketika Italia tengah bergulat membendung penyebaran kasus Virus Corona atau Covid-19 yang terus melonjak.

Selama ini, Paus Fransiskus dikenal sangat jarang membatalkan kegiatan-kegiatannya yang kerap bertemu dengan banyak orang terutama para jemaatnya.

Lihat juga: Jokowi Undang Paus Fransiskus ke Indonesia
Pada Minggu (1/3), Paus juga seharusnya melakukan retret spiritual dengan seluruh Kuria Romawi atau lembaga administrasi Tahta Suci (Holy See) setelah memimpin doa Angelus mingguan di Santo Petrus.

Diketahui, Vatikan merupakan negara kota yang dikelilingi oleh teritori Italia. Sejauh ini, Kementerian Kesehatan Italia mencatat ada 1.128 kasus dengan 29 kematian di negeri Pizza. Angka ini menjadikan Italia sebagai negara Eropa terbanyak dengan kasus Virus Corona sejauh ini.

Sebagian besar kasus Corona terjadi di utara Italia, tepatnya wilayah Lombardy.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menyalahkan manajemen rumah sakit "yang tidak sepenuhnya wajar dan layak" sehingga menyebabkan jumlah kasus virus corona meningkat di negaranya.

Menurut Conte, beberapa rumah sakit di utara Italia tak seluruhnya mengikuti protokol yang ditetapkan pemerintah dalam menangani pasien terduga bahkan pasien positif corona.

"Ada manajemen rumah sakit yang tidak sepenuhnya sesuai dengan protokol yang direkomendasikan dalam kasus ini dan tentu ini berkontribusi pada penyebaran virus," ucap Conte.(cnn)


Terima Kasih sudah membaca 😊 , Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu . Sekaligus LIKE fanspage  kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya 📌@Tahukah.Anda.Info   Membuka Mata Melihat Dunia 

📢  Sumber  





Back to Top