Sebut Virus Corona tidak Tahan Panas & Lembab, Adhi S. Lukman : Impor Produk Tiongkok Aman

Artikel Terbaru Lainnya :

[ AyoJalanTerus.com ]  Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan produk olahan Tiongkok yang masuk ke Indonesia aman dari virus corona atau Covid-19. Menurut Adhi, virus tidak bisa menyebar melalui produk karena akan mati dalam perjalanan, cuaca panas maupun kelembaban.

"Aman. Virus itu mati dalam proses panas, proses dingin dan dia (virus corona) tidak tahan panas. Informasi yang saya dapat corona ini tidak tahan lembab. Indonesia ini daerahnya panas dan lembab, sehingga seharusnya tidak terjadi penularan itu," kata Adhi dalam diskusi "Mengukur Efek Korona, Siapkah Kita?" di Jakarta, Sabtu (29/2).




Adhi menambahkan bila pengiriman produk olahan menggunakan kontainer di kapal dari Tiongkok, maka virus corona juga akan mati. Menurut Adhi, panas di kontainer itu mencapai 45 derajat celcius sehingga virus corona tidak bisa hidup di sana.

"Kalau lewat kontainer pun, suhunya 45 derajat sehingga virus tidak bisa hidup di sana," katanya.

Ia menuturkan, Indonesia memang banyak mengimpor produk makanan dan minuman dari Tiongkok. "Namun sebenarnya virus tidak ada pengaruhnya terhadap produksi," katanya.

Adhi menyebut, Indonesia mengimpor produk holtikultura dari Tiongkok sebesar USD 1,4 miliar per tahun. Kemudian, produk pangan olahan sekitar USD 850 juta pertahun. Selain itu, ada juga beberapa produk lain yang diimpor dari Tiongkok.

Adhi pun menilai tepat langkah pemerintah yang melarang impor hewan hidup dari Tiongkok. "Kalau pemerintah hanya melarang (impor) hewan hidup, ini memang tepat sekali," katanya.

Hanya saja, Adhi mengatakan masalahnya sekarang adalah persoalan logistik dan penutupan beberapa fasilitas pelabuhan dan transportasi di sana. "Yang diantisipasi sekarang adalah persoalan logistik dan shipping," ungkapnya. 

Ia mengaku mendapat laporan dari Cosco atau China Ocean Shipping, yang merupakan shipping line terbesar di Tiongkok, pengiriman mengalami penurunan sampai 20 persen karena beberapa pelabuhan ditutup dan akibat dari libur panjang.

Akibatnya, kata Adhi, pengiriman beberapa mesin dan sparepart dari Tiongkok ke Indonesia mengalami penundaan sehingga berdampak pada proses produksi di tanah air.

"Itu berpengaruh terhadap proses produksi di sini, karena ada beberapa sparepart yang dibutuhkan karena mesin rusak, sehingga terjadi penundaan produksi atau hambatan produksi. Itu dampak langsungnya," ungkap Adhi.

Sisi lain, Adhi melanjutkan, dampak tidak langsungnya adalah terhadap dunia pariwisata yang tentu berdampak pula pada usaha makanan dan minuman. Wisatawan Tiongkok, termasuk beberapa negara lain, juga tidak melakukan kunjungan ke Indonesia.

"Ini pasti berpengaruh ke hotel, makanan, minuman. Ini harus diantisipasi pemerintah," ujar dia.

Adhi berharap pemerintah memberikan stimulus untuk mendorong bagaimana pengusaha bisa bertahan di sirkulasi ekonomi lokal. "Karena kondisi dunia sekarang tidak menentu," tegasnya.

Terlebih lagi, kata Adhi, pagi tadi ada informasi bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump membatalkan KTT ASEAN di Las Vegas, AS, April 2020. "KTT ini menjadi patokan negara ASEAN dan dunia," katanya.

Selain itu, ujar dia, banyak pula pameran-pameran di luar negeri yang dibatalkan. Misalnya, pameran makanan di Jepang. Pameran hotel di Singapura, serta lainnya. Hal ini berdampak pada kerugian, yang tidak hanya dari sisi akomodasi, tetapi peralatan, sewa, dan sebagainya. 

"Potensi peningkatan mendapatkan buyer baru juga ada hambatan," paparnya.

Selain impor, kata Adhi, dari sisi ekspor juga demikian. Beberapa pembeli dari Tiongkok menunda permintaan pengiriman dari Indonesia. Namun, kata Adhi, pekan lalu terdapat kabar gembira bahwa ada peluang meningkatkan ekspor. Karena di Tiongkok sekarang ini, penjualan produk makanan olahan meningkat drastis.

"Karena di sana ada imbauan tidak makan pangan segar, tidak masak di rumah, tidak dine in di restoran. Jadi, pangan olahan diserbu dan banyak ibu-ibu rumah tangga membeli pangan olahan untuk dimakan di rumah demi keamanan," katanya.

Selain ke Tiongkok, lanjut dia, peluang mengekspor produk olahan ke Singapura juga meningkat. Menurut dia, pangan olahan di pasar Singapura banyak kosong karena banyak dibeli masyarakat untuk disimpan.

"Nah, ini peluang tetapi namanya juga produk baru masuk ke negara lain, perizinan harus diantisipasi karena lama. Yang jelas ada kesempatan untuk dimanfaatkan bersama," katanya.

Lebih lanjut Adhi berharap pemerintah dan pengusaha berkolaborasi untuk mengantisipasi berbagai persoalan yang ada. "Semua harus dikolaborasikan," tegasnya. (nn)

Virus corona membuat barang impor dari China semakin murah.

Virus Corona Bisa Hidup Hingga 9 Hari di Benda Mati


Peneliti menyebut virus corona bisa bertahan 5 menit hingga 9 hari ketika menempel di benda mati. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap virus corona SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndome). Virus bisa bertahan selama itu jika benda-benda tersebut tidak didisinfektan.

Sehingga sangat mungkin orang tertular virus corona ketika menyentuh permukaan yang sudah terkontaminasi, "lalu menyentuh mulut, hidung, atau mungkin mata mereka," jelas badan kesehatan AS (Centers for Disease Control and Prevention/ CDC).



Hal ini diungkap terkait dengan kekhawatiran yang muncul di China terkait berapa lama virus corona Covid-19 bisa bertahan hidup ketika menempel di benda mati. Kekhawatiran ini bahkan sampai membuat bank sentral China melakukan pembersihan intensif (deep cleaning) dan menghancurkan uang-uang yang beredar di China. Sebab, uang adalah benda yang paling sering berpindah tangan.

Selain itu, pemerintah Indonesia pun sempat membuat pembatasan pengiriman barang dan impor dari China dan Hong Kong untuk mencegah penyebaran virus corona.

Meski demikian, sebenarnya virus itu bakal lebih mudah menyebar antar manusia lewat kontak langsung. Selain itu penularan juga lebih mudah terjadi lewat butiran pernapasan yang menyebar lewat batuk dan bersin. Sehingga butiran ini bisa mendarat di mulut atau hidung orang terdekat.

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang spesifik meneliti ketahanan virus corona Covid-19 untuk bisa bertahan hidup ketika menempel di suatu benda dan berpotensi menginfeksi manusia. Tapi sejumlah peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian pada virus corona SARS dan MERS.

"Saya akan merujuk pada data dari virus corona SARS, yang paling mirip dengan novel corona virus (Covid-19) […] SARS bisa bertahan di benda mati kurang dari lima menit hingga sembilan hari," jelas Dr. Charles Chiu, profesor penyakit menular dari Universitas California, San Francisco, seperti dilansir CNN.

Tak cuma corona, CDC juga mengungkap kalau virus flu bisa bertahan di permukaan benda tertentu selama 48 jam. Virus ini berpotensi menginfeksi seseorang jika tak dibersihkan dengan disinfektan.

Namun, menurutnya hal ini sulit untuk dijadikan patokan untuk mengukur ketahanan hidup virus corona yang baru. Sebab, keduanya punya beberapa perbedaan seperti urutan DNA, cara percobaan, dan lingkungan eksperimen. Sehingga, menurutnya perlu lebih banyak penelitian untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Untuk mencegah terjadinya infeksi kepada manusia, penelitian itu menyebut membersihkan permukaan dengan disinfektan bisa efektif menonaktifkan virus tersebut.

Ia menyarankan campuran pembersih dengan campuran 62-71 persen ethanol, 0,5 persen ethanol peroxida atau 0,1 persen sodium hypoclorite. Pilihan lain, membersihkan dengan pemutih selama satu menit.

Virus corona adalah sebutan untuk beragam virus yang biasanya menjangkiti hewan. Virus-virus ini disebut zoonotic karena bisa menular dari hewan ke manusia. Saat ini belum diketahui pasti hewan yang menyebabkan wabah virus corona di Wuhan, China.

Meski demikian beredar dugaan kalau virus ini berasal dari kelelawar lantaran virus tersebut memiliki kesamaan urutan genetik dengan kelelawar. Peneliti juga menyebut kemungkinan ular dan trenggiling ikut terlibat menjadi inang penginfeksi virus tersebut.

Sebelumnya, MERS juga diduga ditularkan lewat unta. Karena, berdasarkan penyusuran orang-orang yang terinfeksi virus MERS sebelumnya sempat berinteraksi dengan unta. Selain itu, peneliti juga menduga musang menjadi perantara virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).

Kedua virus ini ditemukan mampu bertahan di permukaan benda selama 9 hari jika tidak didinsfektan. Hal ini berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dari jurnal Infeksi Rumah Sakit (The Journal of Hospital Infection), awal bulan ini.

Meski SARS, MERS, dan Covid-19 punya kemiripan DNA, tapi ketiganya sungguh berbeda. Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, Covid-19 tidak terlalu mematikan seperti SARS dan MERS.

Menurut Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, menyebut hanya sebagian kecil penderita corona yang akhirnya tewas.

"Lebih dari 80 persen pasien punya penyakit ringan dan akan sembuh. Sebanyak 14 persen kasus, virus menyebabkan penyakit parah termasuk pneumonia dan sesak napas. Sementara 5 persen pasien punya pengaruh sangat parah sehingga menyebabkan kegagalan pernapasan, syok septik, dan kegagalan multiorgan," tuturnya.

"Berdasarkan kasus yang dilaporkan, virus ini berakibat fatal terhadap 2 persen pasien dan risiko kematian makin tinggi ketika pasien semakin tua. Kami relatif jarang menemukan kasus terjadi pada anak-anak. Penelitian dilakukan untuk menemukan sebabnya."


Dunia kesehatan belakangan ini dihebohkan dengan munculnya virus baru yang bernama virus corona. Virus mematikan dan belum ada obatnya ini pertama kali muncul di kota Wuhan, China.

Beberapa negara, termasuk Indonesia mulai mewaspadai virus corona ini. Setiap turis yang datang dari China pun mendapatkan perhatian khusus.

Lalu bagaimana dengan barang dari China?


Video Berikut : 






Terima Kasih sudah membaca 😊 , Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu . Sekaligus LIKE fanspage  kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya 📌@Tahukah.Anda.Info   Membuka Mata Melihat Dunia 

📢  Sumber  https://today.line.me/id/pc/article/Virus+Corona+Bisa+Hidup+Hingga+9+Hari+di+Benda+Mati-k67XOL






Terima Kasih sudah membaca 😊 , Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu . Sekaligus LIKE fanspage  kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya 📌@Tahukah.Anda.Info   Membuka Mata Melihat Dunia 

📢  Sumber  





Back to Top