Wahai Bikers : Fakta-nya Masker Kain Itu Tak Ampuh Tangkis Virus Corona

Artikel Terbaru Lainnya :

[ AyoJalanTerus.com ]   Virus corona, yang diketahui berasal dari Wuhan, China membuat masyarakat memburu masker untuk menangkal penyebaran virus tersebut.
Dokter Wibisono, anggota komunitas MedDocs & Friends Indonesia, mengatakan jenis masker yang dipakai bikers seperti buff masker atau balaclava tidak efektif untuk menangkal virus corona.

"Kalau pakai masker seperti kain yang dijual (buff-Red), saya rasa kurang manfaat ya," ujar Wibisono saat dihubungi detikOto.

Dokter yang berdinas di tiga rumah sakit di Solo ini menyarankan hanya orang yang sakit saja sebaiknya menggunakan masker. Sebab, penularan virus hal pertama yang menjadi perhatian bagi para bikers adalah menjaga stamina atau kekebalan tubuh.

"Pakai helm yang tertutup dengan balaclava sudah cukup." kata dia.



"Sebenarnya masker nggak diperlukan. Seperti yang disarankan WHO, Kemenkes, masker itu nggak diperlukan orang yang sehat. Hanya orang sakit, agar virusnya tidak menyebar ke orang lain," ujar Wibisono.

Ada dua jenis masker yang populer yakni masker bedah dan masker N95. Lalu mana yang lebih dianjurkan?

"Yang pasti kalau masker yang untuk bedah pasti itu bisa menangkal. Itu lebih bagus dari masker N95, cuma masker bedah itu hanya untuk sekali pakai. Karena kalau dipakai berulang-ulang dicuci dan lembab, daya saringnya sudah berubah," ungkapnya.

Bersihkan Helm Motor Secara Rutin Bisa Cegah Virus Corona


Tindakan preventif untuk mencegah penyebaran virus corona bisa dilakukan dengan gaya hidup sehat dan bersih. Pengendara motor bisa mencegah virus corona dengan rutin membersihkan perangkat yang digunakan selama berkendara. Salah satunya helm.
Grab Indonesia yang kini memiliki layanan kesehatan, GrabHealth, melalui pernyataan resminya memberikan beberapa tips naik motor sehat di tengah hebohnya penyebaran virus corona. Pemotor disarankan untuk membersihkan helm secara rutin. "Bersihkan bagian luar dan dalam helm," tulis Grab dalam sarannya.
Ahmad dari komunitas Belajar Helm menyarankan, untuk helm yang dipakai harian sebaiknya dibersihkan minimal seminggu sekali. Misalnya, dalam seminggu helm dipakai untuk aktivitas bekerja selama 5 hari (Senin-Jumat), maka di akhir pekan disarankan agar dibersihkan.
"Sebisa mungkin untuk helm fullface dicuci sampai bersih di bagian ventilasi karena rentan debu, kuman nempel di bagian ventilasi dan bagian inner helm. Untuk helm halface (open face) pun sama," kata Ahmad kepada detikcom, Selasa (3/3/2020).
Dengan mencuci helm, pemotor menjamin kebersihan dan kenyamanan saat berkendara. Dengan mencuci helm, pemotor menjamin kebersihan dan kenyamanan saat berkendara. Foto: detikOto
Untuk mencuci helm, jangan lupa membersihkan bagian dalam atau inner helm yang bisa dilepas. Cara mencucinya pun tidak sulit, kurang lebih sama seperti mencuci pakaian.
"Cukup direndam dengan air dan deterjen beberapa saat, kemudian cukup dikucek dan dibilas," kata Ahmad.
Namun, tidak disarankan menggunakan sikat untuk membersihkan kain inner helm. Sebab, penggunaan sikat bisa merusak bahan inner helm. "Cukup kucek pakai tangan aja," sarannya.
Untuk bagian visor atau kaca helm pun perlu dibersihkan. Ahmad menyarankan untuk membersihkan visor menggunakan cairan pembersih. Mengutip Motorcyclist Online, visor helm bisa dibersihkan dengan air hangat. Setelah menyemprotnya dengan cairan pembersih atau air hangat, jangan lupa dikeringkan dengan lap bersih yang terbuat dari bahan lembut.
Terakhir, agar terhindar dari debu dan partikel lain, pemotor bisa menggunakan balaclava atau buff sebelum memakai helm.




Terima Kasih sudah membaca 😊 , Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu . Sekaligus LIKE fanspage  kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya 📌@Tahukah.Anda.Info   Membuka Mata Melihat Dunia 

📢  Sumber  





Back to Top