Mengapa Siswa di Indonesia Sangat Takut untuk Mengajukan Pertanyaan?

Artikel Terbaru Lainnya :

[ AyoJalanTerus.com ]  Mengapa Siswa di Indonesia Sangat Takut untuk Mengajukan Pertanyaan?
Dijawab di Quora Indonesia oleh Chella Ho.
Kebetulan saya berkesempatan untuk SMA diluar Indo.. Saya lulus SMP dari salah satu SMP yang cukup bagus di Jakarta… Dimana pelajarannya lumayan terkenal sulit; guru pun banyak yang "killer".. Pernah saat saya di kelas 2 SMP guru fisika saya bertanya di kelas
Guru: Saat kita sakit, dan badan kita panas apa yang pertama kita lakukan untuk mengetahui panas nya badan kita?
Saya: Dahinya di tempel ke telapak tangan pak..
Guru: *Tertawa lalu nyinyirin saya* Wah, tangan kamu hebat bisa tau berapa derajat panas badan?
Saya: ya nggak pak, tapi khan bisa tau kira2 apa panasnya melebihi normalnya
Guru: Jadi saat km tempelkan tangan di dahi, di tangan kamu ada tulis Berapa derajat celcius..??
Saya tau jawaban yang diminta pak Guru itu Thermometer.. Tapi, coba kalo kita sakit yang pertama dilalukan sebelum ambil termometer apa? jujur aja, dirumah saya pertama pasti tempelin tangan dulu, baru kalo terasa panas di cek dengan termometer..
Saya diam, malu di nyinyirin si guru "killer" ini.. Kejadian itu sudah 15 belas tahun yang lalu, tapi saya gak pernah lupa.. Di SMA saya di luar, gurunya sangat friendly.. Saat sang guru melontarkan pertanyaan dan jika si murid menjawabnya salah, terkadang mereka mengawali tanggapan mereka dengan kalimat "Thank you for answering, but.. " , "I can understand how you came into that answer, but.. ", "I never thought about that answer, let us discuss the posibilities.."
Pertama guru2 sma dan dosen2 juga mengapresiasi keberanian sang murid untuk menjawab di tengah2 kelas yang mungkin kebanyakan diam.. Dan mereka tidak langsung menembak salah jawaban si murid apalagi nyinyirin jawaban murid itu di kelas.. Guru/dosen pun gak merasa dirinya selalu benar.. Murid boleh dan di anjurkan untuk mengkoreksi sang guru jika mereka mengatakan sesuatu yang salah.. Murid pun tidak takut untuk berpendapat di kelas, karena benar atau salah gurunya gak akan ngomelin mereka..
Saat murid bertanya dikelas sering kali guru2 SMA/dosen saya memulai jawaban dengan "That is a great question, let us discuss it..", "Thank you for asking question..". BAHKAN jika murid bertanya sebuah pertanyaan yang gurunya gak bisa jawab, jawabannya akan begini "Thank you for asking the question, I do not have the answer for you right now, let me look more into it and get back to you later.." Coba bayangin apa perasaan sang murid jika dia di apresiasi seperti itu?
Saya sangat suka dengan budaya itu karena itu memberi "power" kepada anak2.. bukan power yang jadi diktator atau jadi kepala kelas atau gimana.. Tapi power to think and to speak up.. Power untuk berpendapat tanpa harus takut di nyinyirin guru atau kelas.. Dengan modal ini anak2 itu bisa belajar untuk berpikir lebih luas (tidak seperti pake kacamata kuda yang hanya bisa di dikte).. Saya sangat ingin Indonesia bisa perlahan menuju ke arah sana..
Apakah kamu termasuk siswa yang malu bertanya? Share di kolom komentar ya.
Artikel Asli



Back to Top