Fransiskus Xaverius Arief Poyuono, Tutur Kata Tak Seindah Santo Pelindung

Artikel Terbaru Lainnya :

[ TahukahAnda.info ]  Maaf kalau saya baru tahu bahwa anda seorang Katolik yang menikah pada tanggal 10 Februari 2019 di Paroki St. Albertus-Bekasi. Menuliskanmu kembali bukan semata karena anda Katolik, karena semalampun aku telah menuliskan tentangmu.

Terlepas dari peci yang selalu engkau kenakan dan tidak pernah menggunakan atau menuliskan Santo pelindungmu setiap kali anda tampil, tapi saya juga bersyukur bahwa bisa mengenalmu sebagai seorang Katolik dengan Santo pelindung yang luar biasa.

Saya baru saja ditanya oleh seorang umat bagaimana sikap KWI terhadap sepak terjang anda di dalam politik yang jauh dari semangat Katolik. Saya hanya menjawab seadanya. Menuliskanmu sekarang bukan karena juga pertanyaan itu, tapi lebih pada Santo pelindung yang menjadi pelindung anda.





Saya hanya berharap bahwa anda memang Katolik sejati yang tahu walau tidak semua ajaran Gereja Katolik termasuk sikap politik seorang politisi Katolik seperti anda di dalam politik praktis. Minimal anda tahu bahwa tujuan akhir dari politik adalah untuk kebaikan bersama yang diraih dengan kejujuran, kebenaran dan keadilan dan bukan dengan hoax, kebencian dan menyebarkan fitnah atau kebencian.

Dengan kata lain, harapan saya bahwa anda bukan sekedar Katolik “KTP” atau Katolik “napas” (Natal dan Paskah). Sebagai seorang imam, saya bangga bahwa ada umat Katolik yang terlibat di dalam dunia politik praktis, terlepas apapun partai yang anda pilih. Di partai anda ada sosok Pius Lustrilanang dan mungkin masih ada kader anda yang beragama Katolik.

Harapan saya, anda, Pius Lustrilanang dan lainnya bisa menjadi seberkas terang ditengah kegelapan bangsa oleh karena kebencian dan hoax serta fitnah yang dilakukan oleh sebagian oknum dari kubu kalian. Saya hanya berharap bahwa anda minimal dengan nama pelindung Santo Fransiskus berani mengambil resiko untuk menyampaikan kebenaran dan melawan arus yang tak sejalan dengan spirit dan ajaran Katolik.

Dengan kehadiran kalian di partai yang didukung oleh ormas yang selama ini melakukan kekerasan, diskriminasi dan intoleransi, anda bersama kolega anda yang beragama Katolik bisa menjadi jembatan perdamaian, bahkan bisa bersuara keras menentang dan melawan tindakan mereka.

Tapi itu justru tidak terjadi. Anda diam, bisu dan bungkam atas intoleransi dan diskriminasi atas nama agama dan anda bersuara keras membela hoax, membela kebencian dan bahkan menjadi seorang “provokator” yang menghasut rakyat untuk tidak membayar pajak jika kubu kalian kalah.
Semoga anda, seorang Katolik sejati yang bisa memperlihatkan jalan salib Yesus untuk kubu dan partai kalian. Yesus jatuh tiga kali (sebagai sebuah “kekalahan) namun Ia bangkit dan disalibkan untuk sebuah kebenaran.

Jika anda Katolik sejati maka Salib bisa anda wartakan disaat kubu dan koalisi anda tak mau menerima kekalahan. Saya berharap di saat kubu kalian tak menerima kekalahan, anda bisa mengatakan kekalahan bukanlah sebuah kemalangan tapi jalan menuju kebenaran.

Sebagai seorang Katolik, anda tentu ingat Sabda Yesus ini; “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” (Mat 22:21). Semoga anda tidak lupa akan Sabda-Nya dan menyesal telah mengkhianati Sabda Yesus sendiri dengan pernyataan anda yang provokatif.

Santo pelindung yang tertera di namamu, walau tak pernah engkau tampilkan bukan sekedar hiasan. Sebagai pedoman bagimu sebelum berbicara dan bertindak. Maka sebagai pedoman semoga teladan baik Santo pelindungmu ini bisa membuatmu bertobat; “Cara terbaik bagi seseorang untuk mendapatkan martabat sejati adalah dengan mencuci baju serta memasak makanannya sendiri.”

Jika anda tak mampu meneladani Santo pelindungmu, minimal belajar dari Adian Napitupulu untuk menjadi seorang pengikut Kristus sejati. Semoga.

Manila: Mayo-16-2019
Pater Tuan Kopong MSF

Back to Top