Kontroversi Jamur Enoki dan Gejala Infeksi Listeria, Seberapa Berbahaya & Mematikan-kah ?

Artikel Terbaru Lainnya :

[ TahukahAnda.info ]  Jamur enoki yang mengandung listeria dianggap berbahaya dan menyebabkan kematian. Peristiwa ini pertama kali dilaporkan terjadi di Amerika Serikat.
Jamur ini termasuk favorit di kalangan pecinta drama Korea. Biasanya diolah dan disajikan pada makanan modern ala Jepang atau Korea, sebagai topping atau disajikan dengan gaya ala suki steamboat atau memasak sendiri di atas meja. 
Jamur enoki sangat mudah dikenali dari ciri fisik, yakni berwarna putih dengan batang panjang dan kepala jamur yang berukuran kecil maupun besar. Ketika dimakan teksturnya lembut dan kadang sering menyelip di gigi. 


Gejala Infeksi Listeria yang Mematikan

Infeksi listeria berdampak sangat serius pada ibu hamil, orang berusia di atas 65 tahun, dan orang dengan sistem imun rendah. Bakteri mematikan ini bisa ditemukan pada daging yang tidak dimasak dengan benar dan susu yang tidak di-pasteurisasi.
Orang yang memiliki tubuh sehat jarang menjadi sakit gara-gara infeksi listeria, tetapi pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti bayi, janin dalam kandungan, atau lansia, akan berdampak fatal.
Jika seseorang terinfeksi listeria akan timbul gejala berupa demam, nyeri otot dan sendi, pusing, hingga diare. Gejala itu timbul beberapa hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, atau bisa juga baru ada gejala setelah 30 hari.
Bila infeksi sudah menyebar sampai ke sistem saraf, harus mewaspadai nyeri kepala, kaku pada leher, pusing dan bingung, kehilangan keseimbangan, serta kejang.
Sementara untuk ibu hamil, infeksi listeria hanya menimbulkan gejala yang ringan, tapi akan berdampak berat pada bayi dalam kandungan. Malah, bisa menyebabkan meninggal sebelum dilahirkan. []
Artikel Asli


Bahayanya Mengonsumsi Jamur Enoki


Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) telah memerintahkan pada importir untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk jamur enoki. Tindakan ini dilakukan terkait temuan produk jamur enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan yang mengandung bakteri berbahaya Listeria monocytogenes.
Lantas apa bahaya yang ditimbulkan jika mengkonsumsi jamur enoki yang mengandung Listeria monocytogenes?
Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi menyatakan L. monocytogenes merupakan salah satu bakteri yang tersebar luas di lingkungan pertanian seperti tanah, tanaman, silase, fekal, limbah, dan air.
Bakteri ini mempunyai karakter tahan terhadap suhu dingin, sehingga mempunyai potensi kontaminasi silang terhadap pangan lain yang siap dikonsumsi dalam penyimpanan;
"Dapat dihilangkan melalui pemanasan suhu 75oc," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (25/6/2020).
Nah, mengkonsumsi jamur enoki yang mengandung Listeria monocytogenes dapat menyebabkan penyakit listeriosis yang mempunyai konsekuensi sakit hingga meninggal dunia. Terutama pada golongan rentan, balita, ibu hamil dan manula.

Sebabkan Kejadian Luar Biasa

Bakteri ini juga telah menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) L. monocytogenes di Amerika Serikat pada 2014 dan 2020 serta Afrika Selatan pada 2018.
"Sampai dengan hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus KLB karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut. Hal-hal yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian merupakan langkah pencegahan," tutup dia.

Dimusnahkan

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan telah memerintahkan pada importir untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk jamur enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan.
Hal itu mengingat adanya informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO, terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, akibat mengkonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar Bakteri Listeria Monocytogenes.
"Pemusnahan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT siklus Mutiara Nusantara, Bekasi, yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dikutip dari Antara, Kamis (25/6/2020).  

Investigasi

Pihaknya juga telah melakukan investigasi dan pengambilan sampling terhadap produk jamur enoki asal produsen di Korea Selatan yang dinotifikasi oleh INFOSAN. Pada 21 April 2020 sampai 26 Mei 2020, BKP Kementan juga telah meminta importir agar tidak mengedarkan jamur, sampai investigasi selesai.
Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech, sebanyak 5 lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri L Monocytogenes melewati ambang batas dengan kisaran 1,0 x 104 hingga 7,2 x 104 colony/g. 

Lakukan Pengawasan

Oleh karena itu BKP meminta Badan Karantina Pertanian melakukan peningkatan pengawasan keamanan pangan jamur enoki asal Korea Selatan. Selain itu, BKP juga meminta importir jamur enoki agar mendaftarkan produknya ke Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP).
Kepada importir, BKP meminta untuk memisahkan jamur enoki yang diimpor dari Green Co Ltd dan mengembalikan kepada distributor untuk ditangani lebih lanjut. Importir juga diminta untuk menerapkan langkah sanitasi demi mencegah kontaminasi silang, serta melakukan pengujian laboratorium jika diperlukan.
Bakteri Listeria merupakan salah satu bakteri yang tersebar luas di lingkungan pertanian, baik di tanah, tanaman, silase, fekal, limbah dan air.
"Bakteri ini mempunyai karakter tahan terhadap suhu dingin, sehingga mempunyai potensi kontaminasi silang terhadap pangan lain yang siap dikonsumsi dalam penyimpanan," kata Agung. 
(Maulandy Rizki Bayu Kencana)
Artikel Asli


Ada Temuan Jamur Enoki Berbakteri Listeria, Ini Imbauan dari Kementan


Masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dalam membeli dan mengkonsumsi produk pangan segar. Hal ini menyusul munculnya temuan jamur enoki asal Korea Selatan (Korsel) yang mengandung bakteri Listeria monocytogenes.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi mengatakan, jika ingin membeli dan mengkonsumsi produk pangan segar, sebaiknya pilih yang telah memiliki nomor perndaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).
"Menghimbau masyarakat untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam membeli produk pangan khususnya pangan segar asal tumbuhan, pilih pangan yang sudah terdaftar (ditandai dengan no pendaftaran PSAT)," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (26/6/2020).
Selain bagi konsumen, Kementan juga telah memberikan imbauan kepada para pelaku usaha pangan segar, khususnya yang terkait dengan jamur enoki ini.
Pelaku usaha diimbau untuk menerapkan praktek Sanitasi Higiene di seluruh tempat dan rantai produksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kemudian, memisahkan jamur enoki yang diimpor dari Green Co Ltd dan mengembalikan kepada distributor untuk ditangani lebih lanjut.
"Menerapkan langkah sanitasi untuk mencegah kontaminasi silang dan melakukan pengujian laboratorium jika diperlukan," tutup dia.

Ini Bahayanya Konsumsi Jamur Enoki yang Mengandung Bakteri Listeria

Ilustrasi Jamur Enoki Credit: shutterstock.com
Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan langsung mengambil tindakan terkait temuan produk jamur enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan yang mengandung bakteri berbahaya Listeria monocytogenes.
Badan Ketahanan Pangan Kementan pun telah memerintahkan pada importir untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk jamur enoki tersebut.
Lantas apa bahaya yang ditimbulkan jika mengkonsumsi jamur enoki yang mengandung Listeria monocytogenes?
Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi menyatakan L. monocytogenes merupakan salah satu bakteri yang tersebar luas di lingkungan pertanian seperti tanah, tanaman, silase, fekal, limbah, dan air.
Bakteri ini mempunyai karakter tahan terhadap suhu dingin, sehingga mempunyai potensi kontaminasi silang terhadap pangan lain yang siap dikonsumsi dalam penyimpanan;
"Dapat dihilangkan melalui pemanasan suhu 75oc," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (25/6/2020).
Sedangkan mengkonsumsi jamur enoki yang mengandung Listeria monocytogenes dapat menyebabkan penyakit listeriosis yang mempunyai konsekuensi sakit hingga meninggal dunia, utamanya pada golongan rentan, balita, ibu hamil dan manula.
Bakteri ini juga telah menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) L. monocytogenes di Amerika Serikat pada 2014 dan 2020 serta Afrika Selatan pada 2018.
"Sampai dengan hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus KLB karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut. Hal-hal yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian merupakan langkah pencegahan," tutup dia. 

Mengandung Bakteri Berbahaya, Kementan Musnahkan Jamur Enoki Asal Korsel

Jamur Enoki (photo by unsplash.com)
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan telah memerintahkan pada importir untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk jamur enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan.
Hal itu mengingat adanya informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO, terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, akibat mengkonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar Bakteri Listeria Monocytogenes.
"Pemusnahan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT siklus Mutiara Nusantara, Bekasi, yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dikutip dari Antara, Kamis (25/6/2020).  
Agung menegaskan bahwa sampai hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus luar biasa (KLB) karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut.
Namun demikian, pihaknya telah melakukan investigasi dan pengambilan sampling terhadap produk jamur enoki asal produsen di Korea Selatan yang dinotifikasi oleh INFOSAN. Pada 21 April 2020 sampai 26 Mei 2020, BKP Kementan juga telah meminta importir agar tidak mengedarkan jamur, sampai investigasi selesai.
Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech, sebanyak 5 lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri L Monocytogenes melewati ambang batas dengan kisaran 1,0 x 104 hingga 7,2 x 104 colony/g.  

Lakukan Pengawasan

Ilustrasi Jamur Enoki Credit: shutterstock.com
Oleh karena itu BKP meminta Badan Karantina Pertanian melakukan peningkatan pengawasan keamanan pangan jamur enoki asal Korea Selatan. Selain itu, BKP juga meminta importir jamur enoki agar mendaftarkan produknya ke Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP).
Kepada importir, BKP meminta untuk memisahkan jamur enoki yang diimpor dari Green Co Ltd dan mengembalikan kepada distributor untuk ditangani lebih lanjut. Importir juga diminta untuk menerapkan langkah sanitasi demi mencegah kontaminasi silang, serta melakukan pengujian laboratorium jika diperlukan.
Bakteri Listeria merupakan salah satu bakteri yang tersebar luas di lingkungan pertanian, baik di tanah, tanaman, silase, fekal, limbah dan air.
"Bakteri ini mempunyai karakter tahan terhadap suhu dingin, sehingga mempunyai potensi kontaminasi silang terhadap pangan lain yang siap dikonsumsi dalam penyimpanan," kata Agung.  

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Artikel Asli


📢 Republished by [Tahukah Anda ?]  




Back to Top