NARASI SESAT : TKA Membuka Peluang Kerja Kepada Tenaga Lokal Indonesia ?

Artikel Terbaru Lainnya :





[ TahukahAnda.info ]  Tenaga Kerja Asing Membuka Peluang Kerja Kepada Tenaga Lokal Indonesia ???  😳😳😱

Artikel di atas adalah karya Eko Kuntadhi, yang diunggah ulang oleh Yusuf Muhammad alias Ucup DumDum:

TKA MEMBUKA LAPANGAN KERJA
https://web.facebook.com/YusufDumdum/posts/1579399272220170?__tn__=K-R



------------

Topik ini, sedikit banyak sudah dicover pembahasannya pada status sebelumnya...

TAPI tak apalah ditulis ulang lagi untuk memudahkan pemahaman.

(1) Salah Besar jika dikatakan TKA itu justru untuk membuka peluang kerja kepada tenaga lokal, YANG BETUL adalah Investasi Asing yang membuka PELUANG kerja untuk tenaga kerja lokal.

Bukannya Sama Saja? TIDAK! sama sekali jauh berbeda ....

Pengertian "Tenaga Kerja Asing membuka peluang kerja tenaga kerja lokal" berpotensi bias makna, contohnya pada subyek Ekspatriat yang kerja secara mandiri alias bukan kerja karena penugasan dan atau ngikut investor pada saat-saat awal investasi.
Pemahaman Dasar ini harus clear di awal agar pembahasan lanjutannya tidak makin bias.

(2) Meskipun dengan cara mlipir secara halus, tulisan Eko Kuntadhi dimaksudkan untuk membela kehadiran TKA China di Indonesia dan lalu membandingkannya dengan TKI yang juga bertebaran di Luar Negeri.

Disinilah kegagalan paham seorang Kuntadhi dalam memahami akar masalah TKA dan TKI.

(3) BISA DIPASTIKAN, BAHWA TKI (TENAGA KERJA INDONESIA) ADALAH BEKERJA DI NEGARA-NEGARA YANG JENIS-JENIS  PEKERJAANNYA TIDAK TERPENUHI SECARA MAKSIMAL OLEH TENAGA KERJA LOKAL, DI MANA TKI BERADA.

Data Tahun 2019, berikut adalah negara penempatan TKI: Malaysia, Taiwan, Hongkong, Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Italia, Papua Nugini dan Kuwait.

Baca Ini :

Jumlah Tenaga Kerja Indonesia di Negara Penempatan (2019)
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/02/12/jumlah-tki-menurun-di-malaysia-meningkat-di-taiwan

Berdasarkan jabatannya, mereka paling banyak bekerja sebagai pekerja domestik, caregiver atau pengasuh orang sakit, operator, pekerja perkebunan, dan teknisi.

(4) Lalu Kenapa Isu TKA China JADI mencuat di Indonesia ????!

Disinilah yang para Buzzer lagi-lagi pada gagal paham karena gagap literasi!

Mestinya, sebelum nulis itu si Eko Kuntadhi mikir: "Dari 5 Besar Negara Investor ke Indonesia, YAITU : Singapura, Tiongkok, Jepang, Hongkong dan Belanda, KENAPA HANYA TKA CHINA YANG JADI ISU SENSITIF ???"

Atau, jangan-jangan Kuntadhi tidak paham dengan peringkat investor asing?

Baca: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/29/10-negara-investor-terbesar-indonesia-sepanjang-2019

Cukup diawali dengan pertanyaan di atas, MAKA harusnya jadi paham bahwa:

TKA China jadi isu sensitif serta mendapat concern dan atensi yang luas, ITU KARENA tidak berdiri sendiri hanya semata-mata masalah "ketenaga-kerjaan belaka". 


MELAINKAN ...topik TKA China saling bertali-temali dengan topik-topik strategis lainnya seperti kian meningkatnya Utang Indonesia kepada RRC (meski bukan yang terbesar, tapi lonjakannya sangat signifikan )...

DAN agresifnya investasi RRC di Indonesia !

Baca Ini :

(a) Tiongkok Sapu Bersih Proyek Infrastruktur Indonesia

https://money.kompas.com/read/2015/04/25/165045026/Tiongkok.Sapu.Bersih.Proyek.Infrastruktur.Indonesia.

(b) China sapu bersih proyek infrastruktur

https://nasional.kontan.co.id/news/china-sapu-bersih-proyek-infrastruktur

(c) Utang Luar Negeri Indonesia dalam Yuan Tiongkok Melonjak 75%

https://katadata.co.id/berita/2019/09/16/utang-luar-negeri-indonesia-dalam-yuan-tiongkok-melonjak-75

(d) Faisal Basri Sebut China Pemberi Utang Terbesar bagi BUMN RI

https://ekonomi.bisnis.com/read/20190329/9/905824/faisal-basri-sebut-china-pemberi-utang-terbesar-bagi-bumn-ri

(e) Sejak 2014, utang luar negeri berdenominasi yuan melesat 264,66% point-to-point. Dalam periode yang sama, utang dalam dolar AS tumbuh 24,72% dan dalam yen malah turun 2,28%.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20191112120446-4-114575/utang-china-mencengkeram-dunia-termasuk-indonesia/2

(f) Tembus Rp 69.640 Triliun! Banyak Negara Terjebak Utang China

https://www.cnbcindonesia.com/news/20190715112734-4-84944/tembus-rp-69640-triliun-banyak-negara-terjebak-utang-china

(5) TEMUAN FAKTA LAPANGAN 


yang kemudian menjadikan topik TKA China menjadi makin panas adalah:

Ombudsman: Pengawasan Lemah, Banyak Pekerja Tiongkok Jadi Buruh Kasar
https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/04/26/p7sk5w409-hasil-investigasi-ombudsman-banyak-tka-jadi-buruh-kasar

Investigasi Ombudsman Temukan Banyak TKA jadi Buruh Kasar hingga Sopir
https://nasional.kompas.com/read/2018/04/26/17470791/investigasi-ombudsman-temukan-banyak-tka-jadi-buruh-kasar-hingga-sopir

(6) Terhadap point 5, pasti akan muncul sanggahan: "Emang Seberapa Banyak, TKA China yang Menjadi Tenaga Kerja Kasar?"

LAGI-LAGI itu pertanyaan bodoh yang hanya keluar dari orang yang tidak paham permasalahan dasar terkait TKA China.

Perlu dicamkan, bahwa Menkum HAM Yasonna Laoly pernah menyatakan bahwa Banyaknya pekerja asal China yang bisa merambah pekerjaan level bawah ( itu ) karena ada kontrak proyek 'terima jadi' / turnkey project.


"Soal keberadaan pekerja asing yang dikatakan 'kere-kere (level bawah)' itu, itu karena ada proyek-proyek 'turn-key'," kata Yasonna

Menkum Yasonna Ungkap Alasan Banyaknya Pekerja China Masuk Indonesia
https://news.detik.com/berita/d-3009110/menkum-yasonna-ungkap-alasan-banyaknya-pekerja-china-masuk-indonesia

Peningkatan Jumlah Pekerja China Seiring Kenaikan Nilai Investasi
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3514982/peningkatan-jumlah-pekerja-china-seiring-kenaikan-nilai-investasi

DENGAN DEMIKIAN.. bukan soal jumlahnya berapa MELAINKAN DENGAN MAKIN meningkatnya Utang Indonesia kepada RRC (meski bukan yang terbesar, tapi lonjakannya sangat signifikan), dan ...agresifnya investasi RRC di Indonesia! persoalan TKA China harus diwaspadai secara dini..... APA MENUNGGU INDONESIA RATA DENGAN SEBARAN TKA CHINA BARU KITA KELABAKAN ???

(7) Terkait dengan poin 6, tidak ada salahnya belajar dari Negara-Negara Afrika yang kondisi awalnya dulu lebih kurang seperti Indonesia saat sekarang ini: Agresif kerja sama dengan China dan Dikucuri banyak pinjaman.

Baca Ini :



Kini, Ethiopia Sudah seperti China di Afrika
https://properti.kompas.com/read/2018/05/30/125907921/kini-ethiopia-sudah-seperti-china-di-afrika?page=all.

Investasi China di Afrika Senilai Rp 859 Triliun Picu Kekhawatiran Kolonialisme Baru
https://www.liputan6.com/global/read/3636366/investasi-china-di-afrika-senilai-rp-859-triliun-picu-kekhawatiran-kolonialisme-baru

China Menggurita di Afrika
https://ekonomi.kompas.com/read/2010/12/14/11314412/china.menggurita.di.afrika?page=all

Mendulang Pelajaran dari Gerak "Invasi" Tiongkok ke Afrika
https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-01294753/mendulang-pelajaran-dari-gerak-invasi-tiongkok-ke-afrika-421191

Banyak Bangun Proyek Besar, Negara Afrika 'Tersandera' Utang dari China?
https://economy.okezone.com/read/2018/09/10/320/1948339/banyak-bangun-proyek-besar-negara-afrika-tersandera-utang-dari-china?page=1



(8]) NAMUN DEMIKIAN SELALU saya nyatakan bahwa to be fair... to be honest ... kita juga tidak boleh serta merta paranoid dan lalu Anti Investasi Asing dan &/ atau Investasi China. (termasuk Anti TKA China), KARENA  Model Perekonomian Global dewasa ini, sangat tidak memungkinkan bagi sebuah negara menghindari kerjasama dengan negara asing (termasuk dengan Republik Rakyat China / Republik Rakyat Tiongkok).

Kerja Sama yang benar-benar Mutualis dan Menghormati Kedaulatan Masing-Masing dalam arti menyeluruh dan sepenuhnya, itulah yang harus senantiasa diupayakan oleh Pemerintah Indonesia.

KESIMPULAN

Semoga paparan di atas bisa memperluas cakrawala bepikir, sehingga bisa menyikapi Topik Investasi Asing / Investasi China / TKA China secara komprehensif dan bijaksana.

TIDAK BENAR JIKA Tenaga Kerja Asing  Membuka Peluang Kerja Kepada Tenaga Lokal  Indonesia...

MELAINKAN UANG/FULUS INVESTORNYA LAH yang bisa Membuka Peluang Kerja Kepada Tenaga Lokal Indonesia

(Sumber: FP Mengungkap Fakta Lain)


📢 Republished by [Tahukah Anda ?]  




Back to Top