RUU HIP, Manifestasi Kebudayaan 2.0 Atau Revolusi Kebudayaan MAO Versi Indonesia ?

Artikel Terbaru Lainnya :

[ TahukahAnda.info ]  Kenapa gak ada yang jawab? Takut diserang buzzer, ya? Haha. Mana nih Mengepul? Kok, gak komen dia?




Catatan, saya bukan kadrun, saya malahan cenderung ke panteis malahan kalau masalah ideologi. Meskipun, saya sehari-hari mempraktekkan ajaran Islam.
Eh, Megatron bangsad? Lu ngerti gak sih definisi apa itu agama dan apa itu budaya, lalu apa irisan di antara keduanya? Inilah kenapa bukti bahwa Indonesia gagal mendidik anak bangsanya untuk berpikir analitik.
Ya, logika deh, contoh yang paling gampang. Kalau gak ada kebudayaan Harapan, tidak mungkin agama Hindu terlahir. Islam pun tidak menghilangkan unsur kebudayaan jahiliyah, melainkan mengadaptasikan yang baik dan membuang yang buruk. Begitu pula agama Kristen, mereka juga mengadaptasi berbagai kebudayaan yang dianut oleh penduduknya. Makanya nih yeh, buat para kadrun atau BuzzRep, belajar agama itu jangan setengah-setengah. Sebenarnya untuk kasus ini, malahan argumen kadrun sepertinya agak dimaafkan.
Malahan dari literatur penganut Kejawen sendiri, Babad Tanah Jawi, Kejawen itu bukan agama, tetapi filsafat hidup. Lu bisa jadi Kejawen, tetapi tetap menganut ajaran impor lainnya.



Milenial menjadi kehilangan arah semenjak Era Reformasi, Globalisasi, dan Kosmopilitanisme? Eh, bangsad? Kami generasi milenial jadi serasa diadu domba dengan generasi yang lebih tua oleh pemerintah.
Sudah adu domba cebong-kampret, kadrun-tugog, sekarang mau adu domba lintas generasi. Dan habis itu, ajaran monoteisme dengan ajaran politeisme atau panteisme serasa diadu domba kalau seperti ini.
Woy! Para politisi beserta Negara Bayangan Indonesia! Kita semua mau damai dan gak mau lihat lagi meme di atas yang mengadu domba kami semua.






📢 Republished by [Tahukah Anda ?]  




Back to Top