Artikel Terbaru Lainnya :
[ TahukahAnda.info ] Terima kasih kepada Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang telah mengingatkan DPR, pentingnya TAP MPRS Larangan Komunisme, menjadi landasan dalam penyusunan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
📢 Republished by [Tahukah Anda ?]
https://www.ngelmu.co/wahai-pancasila-komunisme-itu-musuhmu-maka-jadikanlah-ia-musuh/
Sebagai ideologi terbuka, semua bisa mengarang yang indah-indah tentang nilai Pancasila.
Tapi bila musuhnya dilupakan, maka di sana-lah peluang pengkhianatan yang pernah terjadi, bisa terulang kembali.
Aidit pun bisa bicara soal Pancasila. Manis kata-katanya. Menerima Pancasila keseluruhan termasuk sila pertama.
Bahkan membuat buku berjudul ‘Aidit Membela Pantja Sila’.
Sebagaimana golongan Iblis, pun bisa mengajarkan Abu Huroiroh ayat kursi.
Tapi sekalinya komunisme diterima berdampingan dengan ajaran agama dan nasionalisme dalam konsep nasakom, maka itulah kesempatan mereka berkhianat, seketika bangsa ini lengah.
Jadi, sebagaimana manusia diperintahkan Tuhan, untuk benar-benar menganggap setan sebagai musuh.
Begitupun bangsa ini yang bersepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, seharusnya sungguh-sungguh menganggap PKI sebagai musuh.
Sayangnya, berulang kali kesadaran ini dicoba diganggu, yang terdekat adalah perkataan Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, yang menyebut agama adalah musuh Pancasila.
Kata-kata itu dusta dan berbahaya. Agama adalah akar Pancasila. Bagaimana bisa saling bertentangan? Maka tertawalah musuh Pancasila yang sebenarnya.
Lengahnya bangsa ini terhadap komunis, akan berlanjut ketika RUU Haluan Ideologi Pancasila ini, dirumuskan tanpa merujuk pada TAP MPRS.
Semua jalan sedang dicoba. Setelah film G30S/PKI tidak rutin lagi tayang di TVRI—seperti sebelum era reformasi—pemutarbalikkan sejarah juga diupayakan oleh para akademisi.
Lambang-lambang palu arit mulai dibuat biasa terlihat, dan sebagainya.
Bahkan institusi tentara yang menjadi benteng tangguh pemikiran komunisme, pernah coba disusupi oleh anak seorang bocah yang mengaburkan sejarah pemberontakan G30S/PKI, saat wawancara tes masuk.
Luar biasa frontalnya mereka.
Dicoba juga dengan propaganda, bahwa PKI, telah binasa dan tak perlu dikhawatirkan.
Sekali lagi atas nama umat Islam yang pernah menjadi korban keganasan PKI, saya sampaikan terima kasih kepada PKS, yang tidak melupakan para pengkhianat itu.
Selamat berjuang terus.
PKS Tolak RUU HIP Jika Tanpa TAP MPRS Tentang Pembubaran PKI
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menegaskan jika pihaknya menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), untuk di-sahkan, jika TAP MPRS Nomor XXV/1996 tentang Pembubaran PKI dan Larangan Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme, tidak dimasukkan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua F-PKS DPR RI, Jazuli Juwaini.
Pihaknya menilai, TAP MPRS XXV/1966—masih berlaku hingga saat ini—menyiratkan bahaya tersembunyi PKI serta ideologi komunis, yang menjadi ancaman bagi Pancasila.
“Jadi ketika bicara Haluan Ideologi Pancasila, harus dibunyikan dengan tegas soal larangan PKI dan ideologi komunisnya di republik ini,” tegas Jazuli.
“Jangan abaikan bahaya laten komunisme,” sambungnya, seperti dilansir RMOL, Rabu (13/5).
TAP MPRS itu, lanjut Jazuli, dalam hirarki perundang-undangan, berada di atas UU dan di bawah UUD. Maka sudah semestinya dijadikan rujukan.
Terlebih, TAP MPRS XXV/1966, berkaitan erat dengan sejarah Pancasila, di mana PKI, pernah ingin mengganti ideologi Pancasila.
“Tapi gagal,” kata Jazuli.
“(Maka) Menjadi aneh, bila TAP MPRS yang penting itu, tidak dijadikan konsiderans,” imbuhnya.
“Bicara ideologi Pancasila, harus berani secara tegas menolak anasir-anasir yang mengancam keberadaannya,” tegas Jazuli.
Selain menegaskan bahaya bangkitnya PKI serta ideologi komunisnya, RUU HIP, juga harus mampu menegaskan posisi Pancasila.
Baik dalam sistem politik pun budaya. Dominan, dari paham liberalisme, kapitalisme, sekularisme, hodonisme, hingga konsumerisme.
“Oleh karena itu, Fraksi PKS, meminta secara tegas agar TAP MPRS XXV/1966, dimasukkan sebagai konsiderans RUU HIP,” ujar Jazuli.
“Ke depan, dalam pembahasan RUU, Fraksi PKS, akan terus berkomunikasi lintas fraksi, agar memiliki kesamaan pandang tentang pentingnya TAP MPRS tersebut,” lanjutnya.
“Dan kami dengar sejumlah fraksi, berkomitmen untuk mengusulkan hal yang sama,” pungkas Jazuli.
Kritik yang sama juga disuarakan oleh anggota Komisi III DPR F-PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi.
https://www.ngelmu.co/wahai-pancasila-komunisme-itu-musuhmu-maka-jadikanlah-ia-musuh/