Pilu Kisah Ustazah Sebelum meninggal Selamatkan Anak Dulu

Artikel Terbaru Lainnya :

Pilu Kisah Ustazah Sebelum meninggal Selamatkan Anak Dulu

Sebuah mobil Toyota Innova tercebur di Kalimalang, Bekasi merenggut korban jiwa. Dua orang penumpang yang merupakan ibu dan anak meninggal dalam kejadian itu, sedangkan 2 lainnya selamat.
Korban tewas yakni Ustazah Samsiah dan anaknya Nabila (3). Kedua korban tewas setelah sempat terseret arus sungai sejauh puluhan meter.

Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Ojo Ruslani mengungkap detik-detik sebelum kedua korban terseret sungai. Sang ibu meminta sopirnya, Sutryo untuk menyelamatkan anak-anaknya terlebih dahulu.

"Menurut keterangan Sutaryo, pada saat tercebur di dalam mobil istri Ustaz Jalil (Samsiah, red) menyuruh Sutaryo untuk keluar terlebih dahulu dan meminta tolong," kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Ojo Ruslani, Jumat (10/7/2020).

Saat itu, Sutaryo sempat menarik Marifatul (10) anak dari Ustazah Samsiah yang duduk di sampingnya. Sayangnya, Samsiah dan Nabila tidak berhasil diselamatkan setelah terseret arus sungai yang cukup deras malam itu.

"Ustazah Samsiah beserta anaknya, Nabila (3), terbawa arus Kalimalang sejauh 50 meter," jelas Ojo.

Kecelakaan maut itu bermula ketika pada Kamis (9/7), mobil Toyota Innova bernopol B-1110-BZH berangkat dari Purwokerto menuju ke Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman di Parung, Bogor.

Mereka menuju Parung Bogor ke Pesantren di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman untuk kembali ke pesantren setelah libur selama 3 bulan akibat pandemi COID-19," lanjutnya.

Pada Jumat (10/7) sekitar pukul 03.00 WIB, mobil tiba di Bekasi. Sesampainya di Jl Arteri Kalimalang, tepatnya di depan Masjid Ibnu Sina, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi mobil tercebur ke dalm sungai.

"(Sopir) dalam keadaan mengantuk dan pada saat berbelok mobil mengalami kecelakaan tunggal (masuk kecebur ke dalam Kalimalang)," imbuhnya.

Samsiah kemudian ditemukan pada malam itu. Sedangkan Nabila, ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di radius 1,5 kilometer dari lokasi awal.

"Untuk pencarian tadi kita lakukan dari pagi sampai dengan siang tapi hasilnya belum ditemukan dan kita lihat lagi dari siang sampai alhamdulillah pukul 13.45 WIB korban ditemukan," kata Komandan Tim 2 Kantor SAR Jakarta Cahyadi Ari kepada wartawan di lokasi, Jumat (10/7/2020).

Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, dan Tagana Kota Bekasi terjun langsung dalam proses pencarian hingga evakuasi Nabila.

Proses pencarian dilakukan selama 6 jam mulai pukul 08.00 WIB. Jenazah ditemukan pukul 13.45 WIB, tepatnya di pintu air PDAM di kawasan sungai Kalimalang, Bekasi.

"Ditemukan di PDAM di dekat jembatan Lamiri itu kurang-lebih sekitar 1-1,5 km (dari lokasi awal mobil nyemplung)," kata Cahyadi.

Cahyadi mengatakan jasad korban ditemukan tersangkut di pinggir pintu air. Jenazah langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD Kota Bekasi.

Untuk kondisi korban pada saat itu dia tersangkut di pinggir dan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Tidak ada untuk luka-luka tidak ada. Nanti bisa di-crosscheck di RSUD Bekasi," ungkap Cahyadi.

Seorang warga bernama Ayung (40), mengungkap detik-detik mobil tersebut nyemplung ke sungai dan terbawa arus. Ayung menyaksikan, Samsiah yang terjebak di dalam mobil berjuang mengeluarkan dua anaknya.

"Saat mobilnya terseret arus, ibunya teriak dari dalam mobil minta tolong ke warga sekitar," kata Ayung, di lokasi kejadian, seperti dikutip Antara, Jumat (10/7/2020).

Kendaraan berwarna hitam dengan pelat B-1110-BZH itu dilaporkan terseret arus sungai sepanjang 100 meter. Menurut Ayung, Samsiah sempat berupaya menyelamatkan dua anaknya dengan cara dikeluarkan dari dalam kabin mobil melalui kaca jendela kursi penumpang di bagian tengah.

Setelah kejadian itu, sopir mobil dimintai keterangan oleh polisi. Kasus ini masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Sedangkan jenazah kedua korban dibawa ke rumah duka di Parung, Bogor.(detik)



source https://www.kontenislam.com/2020/07/pilu-kisah-ustazah-sebelum-meninggal.html
Back to Top