Artikel Terbaru Lainnya :
Di sosial media dan chanel Youtube beredar viral video peserta MTQ yang memakai cadar dilarang oleh juri.
Dalam video yang beredar disebutkan kejadiannya saat Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-37 tingkat Provinsi di Kota Tebing Tinggi, yang dimulai sejak Sabtu kemarin (05 September 2020).
Dalam chanel Youtubenya, al-Faaqir Tuan Guru Batak yang memposting video tersebut menuliskan:
KETIKA CADAR DITOLAK DI MTQ
MASIHKAH KITA BER-IMAN KEPADA AL-QUR'AN?
Sampai saat ini, bagi saya hukum cadar [penutup wajah] tidak-lah wajib. Akan tetapi saya meyakini cadar atau hijab semakna dengannya adalah pakaian wanita muslimah yang beriman yang lebih dekat dengan Alqur'an.
Salah satu peserta MTQ Sumut di kota Tebing Tinggi harus ikhlas untuk tidak ikut bertanding karena tidak mau melepaskan cadar-nya. Sebab peraturan LPTQ tidak di-bolehkan seorang bercadar membaca Quran sewaktu perlombaan resmi.
Saya tidak tahu, apakah benar ada peraturan seperti itu. Yang jelas, peristiwa ini membuat kita prihatin, dimana juri begitu tegas untuk melarangnya karena alasan cadar. Peristiwa ini harus ada klarifikasi terbuka agar tidak ada polemik yang berkepanjangan.
Jika memang begitu adanya peraturan-nya. Saya kira ini peraturan gila. Sebaiknya peraturannya bukan menghalangi peserta memakai cadar tetapi membuat formula atau skema agar wanita bercadar tetap bisa bertanding. Sebab cadar dan hijab, sudah menjadi pakaian wanita ber-iman dan mendapat legitimasi Alquran.
Kumandang Alqur'an dipertandingkan tetapi justru pengamalan isinya dipertentangkan. Kita ini sedang ingin mendekat dengan Alquran atau justru sedang ingin menjauhi-nya.
Semoga MTQ, menjadi proyek yang mendatangkan rahmat bukan mendatangkan laknat.
(al-Faaqir Tuan Guru Batak)
Sampai saat ini, bagi saya hukum cadar [penutup wajah] tidak-lah wajib. Akan tetapi saya meyakini cadar atau hijab semakna dengannya adalah pakaian wanita muslimah yang beriman yang lebih dekat dengan Alqur'an.
Salah satu peserta MTQ Sumut di kota Tebing Tinggi harus ikhlas untuk tidak ikut bertanding karena tidak mau melepaskan cadar-nya. Sebab peraturan LPTQ tidak di-bolehkan seorang bercadar membaca Quran sewaktu perlombaan resmi.
Saya tidak tahu, apakah benar ada peraturan seperti itu. Yang jelas, peristiwa ini membuat kita prihatin, dimana juri begitu tegas untuk melarangnya karena alasan cadar. Peristiwa ini harus ada klarifikasi terbuka agar tidak ada polemik yang berkepanjangan.
Jika memang begitu adanya peraturan-nya. Saya kira ini peraturan gila. Sebaiknya peraturannya bukan menghalangi peserta memakai cadar tetapi membuat formula atau skema agar wanita bercadar tetap bisa bertanding. Sebab cadar dan hijab, sudah menjadi pakaian wanita ber-iman dan mendapat legitimasi Alquran.
Kumandang Alqur'an dipertandingkan tetapi justru pengamalan isinya dipertentangkan. Kita ini sedang ingin mendekat dengan Alquran atau justru sedang ingin menjauhi-nya.
Semoga MTQ, menjadi proyek yang mendatangkan rahmat bukan mendatangkan laknat.
(al-Faaqir Tuan Guru Batak)
***
Sementara itu, warganet lain menyampaikan kalau di MTQ Sulsel peserta cadar diperbolehkan.
"Alhamdulillah di sulsel tidak ada peraturan konyol seperti itu..
Peserta Golongan 30 Juz putri di MTQ tingkat prov. Sulsel 2020," ungkap Abdillah Syarda yang membagikan video peserta MTQ Sulsel bercadar tetap boleh.
Begitupula di dunia internasional.
Dalam pelaksanaan MTQ Internasional peserta perempuan yang bercadar tetap bisa ikut serta tanpa harus melepaskan cadarnya, salah satunya yang populer Shaima Shaker Sayed asal Bahrain.
Berikut videonya:
(1) Peserta Cadar dilarang di MTQ Sumut
(1) Peserta Cadar dilarang di MTQ Sumut
