KONTENISLAM.COM - Masa kanak-kanak mestinya dapat dilalui dengan penuh kebahagiaan dan kesenangan. Bermain dengan teman-teman sebayanya merupakan hak yang seharusnya dapat mereka rasakan secara leluasa.
Namun beda halnya dengan nasib yang dialami oleh Khazis. ya harus berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berjualan abu gosok. Padahal usianya baru 12 tahun.
Setiap hari ia mengambil sisa hasil pembakaran yang sudah tidak terapakai lagi. 12 kantong abu gosok itu kemudian ia jual dengan harga Rp. 2000 rupiah. Ia menjalankan rutinitas tersebut dari jam 8 pagi sampai pukul 5 sore. Sebagaimana dikutip dari palingseru.com (21/3).
Khazis merupakan siswa yatim yang masih kelas 6 SD. dia harus menjalani rutinitasnya tersebut lantaran ibundanya tidak memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Khazis yang hidup bertiga dengan ibu dan adiknya tersebut terpaksa mengorbankan sekolahnya untuk mencari nafkah untuk kehidupan keluarga kecilnya tersebut. padahal dia sangat ingin sekali untuk kembali ke pesantren dan melanjutkan sekolah bersama adiknya Demi meraih cita-citanya jadi polisi.
Demikian juga, Khazis juga ingin bisa hidup lebih baik kedepannya. Padahal, seharusnya dia mendapatkan jaminan hidup dari orang-orang berkecukupan di sekitarnya. Akan tetapi dia tidak mau berpangku tangan dan hanya mengharap belas kasihan. dia rela berpisah dari teman-teman sebayanya untuk bisa memberikan sesuap nasi untuk keluarganya.[idtoday]
source https://www.kontenislam.com/2021/03/kasihan-masih-bocah-harus-menghidupi.html
