Bagaimana cara perusahaan seperti Shopee atau Tokopedia menghitung anggaran untuk biaya gratis ongkos kirim?

Artikel Terbaru Lainnya :



Gak di hitung alias bakar duit.

Ini pengalaman saya pernah sebagai accounting perusahaan e- commerce tapi tidak di Indonesia. Jadi perusahaan tempat saya berkerja tersebut lini usahanya penjualan sparepart kendaraan bermotor khususnya spare parts semua jenis sepeda motor. Kebijakannya adalah setiap pembelian senilai 100 euro, customer berhak mendapatkan gratis ongkir ,, ahhh tokopedia tiap belanja 50 ribu juga dapet gratis ongkir, tapiiii bedanya perusahaan tempat saya bekerja ini tidak mematok berat maksimal yg dikenakan gratis ongkir, jadi saya pernah iseng mengecek status pengiriman barang ke customer, lalu sy lihat berat barangnya, angka yg tertera 30 kg ,iya benar 30 kg dan itu kami gratiskan biaya pengirimannya . Lebih yahudnya lagi, ketika customer mengembalikan barang yg sudah dibeli karena tidak cocok atau alasan lainnya biaya pengiriman untuk pengembalian juga kami yg tanggung. Saya tidak bisa membayangkan jika langkah ini diterapkan di marketplace indonesia. Kalau modal tidak cukup kuat mungkin hanya bertahan beberapa waktu saja lalu gulung tikar , sayonara.

Memang penjualan meningkat secara signifikan , namun expense yg dikeluarkan terlalu besar , jangan lupa masih ada expense expense yang lain yg cukup besar, misalnya pernah untuk biaya google adwords saja perbulaannya harus membayar diangka 41.000 euro , angka yang sangat fantastis. Grafik penjualan terlihat indah menjulang tiap bulan, tapi Neraca mengatakan berbeda . Bahkan ketika dibreak down laba rugi sempat menunjukkan minus. Yap betul mengalami kerugian, tapi tidak terlihat karena euforia penjualan dimana pesanan selalu ramai, pengiriman tetap ada. Namun mirisnya dengan fakta yg ada seolah olah jerih payah ,kerja keras, kerja lembur itu tidak ada artinya . Jikapun ada laba itu tidak sebanding.

Manajemen keuangan perusahaan itu sangat penting , tidak boleh timpang misalnya hanya memfokuskan pada sisi marketing namun keuangannya keteteran.

Kebetulan saya sudah tidak bekerja lagi diperusahaan tersebut, saya kurang tau kebijakan kebijakan yg sekarang seperti apa, semoga semakin baik kedepannya.

Untuk shopee dan tokopedia ,kemungkinan semuanya sudah diperhitungkan secara matang untuk setiap kebijakan yg dikeluarkan. Dan pengalaman saya tersebut tidak bisa dijadikan acuan bahwa semua marketplace di indonesia menerapkan hal yg sama.

Back to Top