Buka Rahasia : Gaji sopir bus antarkota/antarprovinsi itu bikin Kaget !

Artikel Terbaru Lainnya :

 


Salah satu driver PO AKAP di Jawa Timur dengan trayek Surabaya - Solo - Yogyakarta - Wonosobo bisa mengantongi uang premi sebesar 58 juta selama jalan 5 bulan atau 11.6 juta per bulan di tahun 2019.

Ya benar, 11.6 juta per bulan. Dengan kerja keras 110 PP Surabaya - Wonosobo tanpa libur selama 5 bulan (sampai KIR armada bus masa berlakunya habis).

Meskipun nilainya besar, risiko di jalan juga besar seperti kelelahan fisik dan mental, kecelakaan, bus bermasalah, macet sore hari sepanjang jalur Solo - Jogja, rebutan penumpang (poin) sesama PO atau dengan PO lain.

Menurut Saya orang awam, belum sebanding dengan risikonya. Tapi mau bagaimana lagi namanya cari duit di jalan.

Semoga sopir-sopir bus atau kendaraan niaga dimanapun dilancarkan rezekinya dan pekerjaanya di jalanan!

Untuk sopir bus AKDP/AKAP sistem penggajian nya setau saya ada beberapa mekanisme :

  • Setoran

Perusahaan pemilik bus menetapkan uang setoran sejumlah tertentu untuk setiap satu ritase atau 1 PP. Crew saat berangkat dibekali armada bus siap jalan + solar penuh. Saat kembali ke garasi, crew harus mengembalikan bus dengan solar penuh + uang setoran kepada perushaan. Perusahaan tidak perlu tau crew 1PP bisa angkut berapa penumpang. Sistem setoran ini sering dipakai di bus AKDP (antar kota dalam propinsi). Kalau Anda penasaran kenapa bus AKDP sering ngetem hingga penumpangnya penuh, ya mungkin setorannya belum cukup buat pulang ke garasi. Apabila tdk cukup biasanya ada kebijakan-kebijakan seperti bon atau ditutup ritase berikutnya tergantung perusahaan masing-masing.

  • Premi + Dropping

Crew bus ini dibayar oleh perusahaan setiap ritase atau 1x PP. Jumlah yang dibayarkan ini merupakan pendapatan bersih selama 1x PP setelah dikurangi biaya solar, parkir, retribusi, dan lain-lain kalau tidak salah.. Biasa diterapkan di bus AKAP/AKDP. Bus yang pakai sistem ini cenderung berjalan mulus dan hati-hati di jalan agar awet solar dan suku cadang sehingga crew bisa mengantongi uang lebih. Apabila terjadi kerusakan atau pelanggaran SOP biasanya crew dikenakan uang klaim dengan jumlah tertentu.

  • Premi murni

Sistemnya hampir sama dengan premi dropping tapi seluruh biaya operasional ditanggung oleh PO Bus (solar, parkir, retribusi dll.). Karena solar bebas tanggungan, biasanya bus dengan sistem ini melaju kencang di jalan.

Back to Top