Cara Mengadopsi ANAK YATIM PALESTINA

Artikel Terbaru Lainnya :

MENGADOPSI ANAK PALESTINA


Banyak yang bertanya apakah bisa mengadopsi anak-anak Palestina yang ditinggalkan orangtuanya syahid di jalan-Nya?

Jawabannya adalah TIDAK.




Pertama, justru mereka harus tumbuh dan hidup di Palestina. Membesar menjadi pejuang di sana. Jika dibawa ke Indonesia, mau jadi apa mereka? Gamer? Youtuber? Selebgram TikTok dan Instagram? Atau komentator yang merasa paling benar dan paling pintar tapi pas tabung gas elpiji bocor saja ketakutan? Padahal cuma 'ngahéos' doangan.

Kedua, jelas akan terkena pasal pelanggaran human traficking. Karena membawa anak orang lain terlebih tanpa ayah dan ibunya (keluarganya). Di beberapa negara, ancaman hukuman bagi pelaku human traficking adalah hukuman mati. 

*Foto: Anak-anak di komplek Masjid Al Aqsha yang membagi-bagikan permen tanda kebahagiaan kepada warga Palestina yang menyambut hari Idul Fitri yg tertunda atas gencatan senjata, beberapa saat sebelum terjadi provokasi penyerangan dan pelanggaran gencatan senjata oleh tentara zionis israel kemarin (Jumat 21/5/2021).

(By Azzam Mujahid Izzulhaq, Aktivis Kemanusiaan)

Mengapa Tidak Bisa Adopsi Anak Palestina?


 Memiliki anak yang sholeh adalah hal yang begitu didambakan oleh para orang tua, terlebih jika mereka adalah penghafal Quran seperti anak Palestina. Namun kenyataannya, mengadopsi anak Palestina bukanlah perkara mudah. Penasaran dengan penyebab sulitnya mengadopsi anak Palestina? Yuk simak ulasan lengkap hanya di laman Kasih Palestina, lembaga donasi Palestina terpercaya.

 


Anak-Anak Sebagai Masa Depan Bangsa Palestina

Keberadaan anak-anak Palestina memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan negerinya. Hal ini terjadi karena 45% dari total populasi penduduk Palestina (42% di Tepi Barat, dan 48% di Jalur Gaza) didominasi oleh anak-anak di bawah umur 18 tahun.

Menurut data yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik Palestina PCBS, jumlah anak-anak Palestina di bawah umur 18 tahun mencapai 2,27 juta orang pada pertengahan 2020, dengan 1,16 juta laki-laki dan 1,11 juta perempuan.

Melihat angka tersebut, maka tidak mengherankan bila anak-anak Palestina menjadi bagian penting yang mempengaruhi masa depan Palestina dalam meraih kemerdekaannya.


Aturan Terkait Adopsi Anak Palestina

Melakukan adopsi terhadap anak-anak yatim yang berada di Palestina sebenarnya mungkin saja dilakukan. Namun, konteksnya tetap berada dalam perwalian atau biasa disebut kafala dan menunjukkan bahwa anak tersebut tidak secara resmi menjadi bagian dari keluarga. Dengan demikian sang anak tidak dapat mewarisi apapun dari keluarga angkatnya.

Selain itu, terdapat perbedaan aturan adopsi yang berlaku bagi calon orang tua angkat yang berasal dari Palestina dan dari luar Palestina. Melansir aturan adopsi yang disampaikan oleh situs Palestine Chronicle, adopsi bagi warga Palestina dimungkinkan bila salah satu orang tua angkat tersebut memiliki bukti yang menunjukan ketidakmampuannya untuk memiliki anak. Dan pasangan tersebut juga harus memiliki rumah serta sarana yang memadai untuk menghidupi sang anak.

Sedangkan adopsi bagi orang tua asing dilarang keras oleh pemerintah Palestina, karena anak-anak Palestina harus tetap berada di Palestina. Hal tersebut berkaitan erat dengan pendidikan Qur’ani yang dijalani oleh setiap anak Palestina dan juga untuk keperluan trauma healing yang perlu mereka dapatkan di sana.


Alternatif Terbaik Dalam Mendukung Anak Yatim Palestina


Adanya larangan adopsi bagi orang tua asing berdampak pada kecilnya kemungkinan menjadi orang tua angkat bagi anak-anak yatim Palestina. Namun, bukan berarti kita tidak bisa berpartisipasi dalam memberikan dukungan untuk mereka.

Masih terdapat alternatif lainnya yang bisa kita lakukan untuk membantu meringankan perjuangan anak-anak yatim di Palestina. Misalnya saja berbagai program Kasih Yatim yang dikelola oleh Kasih Palestina. Bentuk bantuan yang disalurkan adalah beasiswa, paket pendidikan, uang santunan, paket makanan bergizi yatim dan juga bingkisan lebaran.

Meskipun hampir seluruh yatim yang ada di Palestina telah memenuhi kriteria program bantuan Kasih Palestina, prioritas utama tetap ditujukan kepada anak-anak para syuhada yang berada di Gaza. (miftah/kasihpalestina)

Back to Top