Alasan Logis Kenapa Indonesia Sulit Menembus Piala Dunia

Artikel Terbaru Lainnya :

 Melihat timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia rasanya masih menjadi mimpi bagi penggemar sepak bola Tanah Air.

Sepak bola adalah olahraga yang sangat populer di Indonesia. Meski demikian, timnas Merah Putih masih sulit meraih prestasi di level internasional.

Jangankan ke Piala Dunia, di Asia Tenggara saja timnas Indonesia belum mampu menorehkan prestasi membanggakan.

Pada ajang Piala AFF, prestasi terbaik Indonesia adalah lima kali runner-up.

Adapun, turnamen sepak bola negara-negara ASEAN itu dikuasai oleh Thailand yang mengoleksi lima gelar, disusul Singapura (4), Vietnam (2), dan Malaysia (1).

Baca :  Kapan Indonesia main di Piala Dunia ? Kilas Balik Piala Dunia 1979, Saat Pertama Kali Timnas Indonesia Ikut Serta



Indonesia sejatinya memiliki sejarah di ajang Piala Dunia. Indonesia tercatat pernah bermain di Piala Dunia 1938 saat masih bernama Hindia Belanda.


Namun, itu menjadi satu-satunya jejak Indonesia pada pentas Piala Dunia.

Sejak saat itu, tim Merah Putih belum pernah sekali pun menginjakkan kakinya di ajang sepak bola terbesar di dunia itu.

Lantas kenapa timnas Indonesia sulit mengukir prestasi di level internasional atau bahkan lolos ke Piala Dunia?

Mantan penyerang timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, mengatakan bahwa prestasi tidak bisa diraih secara instan.

Menurut Bambang, dibutuhkan rencana jangka panjang agar sepak bola Indonesia bisa berprestasi.

"Ketika di Malaysia tahun 2007, mereka tidak menggunakan pemain asing dengan target SEA Games 2009 mereka harus juara," kata Bambang melalui kanal YouTube Hanif & Rendy Show medio Mei 2020 lalu, dikutip dari BolaSport.com.

"Sehingga kompetisi selama dua tahun benar-benar mempersiapkan pemain lokal mereka dan faktanya mereka juara," imbuh legenda Persija Jakarta tersebut.

Sementara itu, Yanto Basna yang saat ini berkarier di Liga Thailand mengungkapkan bahwa seharusnya pelatih timnas Indonesia dikontrak jangka panjang.

"Menurut saya pelatih yang dipercayakan coba dikontrak beberapa tahun ke depan. Biar dia tahu (kenal) pemain," kata Yanto, dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com, Juni tahun lalu.

"Kalau di Thailand pemain hanya dicopot satu dua pemain, tapi timnya utuh. Pelatihnya dikontrak dalam jangka waktu dua atau tiga tahun," imbuhnya.

Dari apa yang disampaikan oleh Bambang Pamungkas dan Yanto Basna tersebut, ada benang merah bahwa rencana jangka panjang sangat penting untuk meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia.

Program atau rencana jangka panjang inilah yang belum berjalan baik di sepak bola Indonesia.

Imbasnya, timnas Indonesia kesulitan menembus level dunia.

"Mereka (Malaysia) juara SEA Games 2009, juara Piala AFF 2010, juara SEA Games 2011. Artinya program itu berjalan dengan baik dan berhasil," ucap Bambang.

"Nah kalau kita, sering kali kita buat program yang sifatnya instan. Kalau sekarang dilihat nggak berhasil besoknya diganti, regulasi awal musim nggak berhasil, pertengahan musim diganti. Kalau kita seperti itu nggak akan ada hasilnya," tutur Bambang.

Yanto Basna juga menambahkan bahwa faktor mental pemain sangat penting dalam memajukan sepak bola Indonesia.

"Poin pentingnya itu. Siapapun pelatihnya, akan kembali ke mental. Mental sangat penting. Mau ganti pelatih seperti (Jose) Mourinho, kalau mentalnya tidak berubah sama saja," ucap Basna menegaskan.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/04/14/20400078/kenapa-indonesia-sulit-menembus-piala-dunia?page=all

Back to Top