Jokowi: Sejak Awal Task Force Corona Saya Komandani Sendiri

Artikel Terbaru Lainnya :

Presiden Jokowi menyatakan tak perlu lagi membentuk satgas penanganan corona karena sudah ada task force yang dipimpin olehnya sendiri. 

KONTENISLAM.COM - Presiden Joko Widodo menyatakan tak perlu lagi membentuk satuan tugas (satgas) untuk menangani persebaran virus corona covid-19. Selama ini telah ada organisasi satgas atau task force yang dipimpin Jokowi sendiri.

"Sejak awal saya sampaikan organisasi task force ini sudah ada dan saya komandani sendiri," ujar Jokowi dalam jumpa pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3).

Sementara di dalamnya telah ada tim reaksi cepat yang dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Moenardo. Tim ini bertugas menangani proses evakuasi warga di luar negeri, melakukan observasi, hingga contact tracing dari pasien positif corona.

"BNPB kordinasi tim reaksi cepat. Sehingga contohnya saat evakuasi di Wuhan hanya dalam dua hari kita putuskan langsung bisa disiapkan tempatnya. Kemudian oleh TNI di Natuna," katanya.

Jokowi mengatakan, penanganan juga dilakukan dengan koordinasi lintas Kementerian/Lembaga, TNI, Polri, dan pemerintah daerah.

"Dalam dua bulan ini secara khusus kami telah rapat paripurna mengenai corona satu kali, ratas lima kali, dan rapat internal sehari bisa dua sampai tiga kali khusus mengenai virus corona ini," ucap Jokowi.

DPR sebelumnya mendesak pemerintah segera membentuk satgas penanganan corona. Pembentukan satgas ini dinilai penting agar penanganan dapat dilakukan secara terkoordinasi, terpadu, dan terintegrasi.

Tinjau Thermal Scanner Bandara Soetta

Presiden Jokowi meninjau fasilitas pengukur suhu tubuh atau thermal scanner di pintu kedatangan internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3). Peninjauan ini dilakukan usai Jokowi meninjau proses sterilisasi menggunakan disinfektan di Masjid Istiqlal pagi tadi.

Selama di bandara, Jokowi juga mengecek proses sterilisasi di pintu masuk Terminal 3. Ia kemudian berkeliling hingga pintu kedatangan internasional untuk mengecek penggunaan thermal scanner.

Mantan wali kota Solo itu menjajal untuk melintasi jalur yang dilalui dengan thermal scanner. Selain dengan thermal scanner, petugas bandara juga sempat mengecek suhu tubuh Jokowi menggunakan thermal gun.

"Berapa?" tanya Jokowi.

"36,8 derajat, Pak," ucap petugas bandara.

Suhu tubuh 36,8 derajat diketahui masih dalam batas kondisi normal.

Usai mengecek pemeriksaan suhu tubuh, Jokowi lantas masuk ke ruangan karantina kesehatan.

Ia memastikan bahwa thermal scanner dan thermal gun itu betul-betul terpasang dan digunakan di bandara.

"Kalau kita lihat tadi waktu kita masuk ke airport Soetta di kedatangan dari luar negeri, checking-nya juga sangat ketat, mengisi kartu kewaspadaan kesehatan," katanya.

Sementara jika berasal dari negara episentrum corona, menurut Jokowi, telah ada pintu masuk tersendiri. Diketahui, ada pembatasan masuk dari tiga negara episentrum yakni Korea Selatan, Italia, dan Iran. Sementara China telah lebih dulu disetop untuk penerbangan dari dan ke negara tirai bambu itu.

"Kalau berasal dari negara-negara yang kita waspadai, masuk ke pintu yang berbeda dan dicek. Untuk yang enmpat negara dicek tiga kali. Kalau yang dari negara di luar itu dicek dua kali oleh thermal scanner dan thermal gun. Saya kira sebuah pengecekan yang ketat," tuturnya.[cnnindonesia]



from Konten Islam https://ift.tt/3qCtAgN
via IFTTT
Back to Top