Panik Gak? Data Diri Presiden Saja Bisa Bocor, Gimana Rakyat?!

Artikel Terbaru Lainnya :

Panik Gak? Data Diri Presiden Saja Bisa Bocor, Gimana Rakyat?! 

KONTENISLAM.COM - Sekretaris Jenderal Generasi Muda Pembaharu Indonesia (Gempar) Indonesia Petrus Sihombing menyesalkan beredarnya data vaksinasi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Petrus, tidak tertutup kemungkinan data pribadi masyarakat pun mengalami hal serupa.

“Di media sosial kita lihat sendiri, sertifikat vaksinasi presiden bisa dilihat oleh siapa saja. Kalau data kepala negara saja bisa bobol begitu, ya apalagi data masyarakat lain,” kata Petrus dalam keterangannya Jumat 3 Sepetember 2021.

Petrus menyatakan pihaknya mendesak pemerintah untuk menunda penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat dalam kegiatan masyarakat.

“Sampai persoalan ini (data vaksinasi Jokowi) beres, sebaiknya pemerintah menunda kebijakan mewajibkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi,” ujarnya.

Petrus mengatakan saat ini pemerintah mewajibkan penggunaan PeduliLindungi untuk masyarakat yang hendak melakukan perjalan dengan transportasi publik, keluar masuk fasilitas umum, dan lain sebagainya.

“Kita bisa bayangkan kalau data pribadi bisa bocor, lalu data perjalanan dan mobilitas juga bocor, ini sangat mengerikan. Jadi sampai masalah soal keamanan data ini beres, tidak perlu menggunakan aplikasi PeduliLindungi,” ucap Petrus.

Petrus menyatakan pemerintah belum memandang serius mengenai perlindungan data. Petrus mencontohkan kebocoran data e-HAC.

“Kita dengar e-HAC yang bocor adalah aplikasi awal yang pihak ketiga. Kita khawatir kalau begini, masyarakat bisa tidak percaya dengan aplikasi yang digunakan pemerintah ke depannya,” kata Petrus.

Oleh karena itu, menurut Petrus, Gempar meminta pemerintah lebih serius memperhatikan keamanan data masyarakat.

Di Amerika Serikat, kata Petrus, sertifikat vaksin dalam bentuk fisik dan tidak melalui aplikasi karena faktor perlindungan data pribadi.

“Itu memang ada kelemahan dipalsukan. Tapi itulah bagaimana mereka memandang pentingnya data pribadi. Ini ada aplikasi yang data kependudukan kita ada di dalam NIK, nomor telepon dan bisa melacak lokasi kita, tapi keamanannya diragukan,” ujarnya.

“Kami tidak tahu apa mungkin karena beda generasi, sehingga pemerintah terkesan biasa saja memandang kasus ini. Bagi generasi muda sekarang, data itu sangat berharga."

"Bisnis sekarang saja semua basisnya data. Jadi tidak cukup hanya bicara kalau bocor pemerintah tanggung jawab. Kita dengar menteri satu lempar ke menteri lain. Ini bukan tanggung jawab, tapi asal jawab,” ucapnya.[pikiran-rakyat]



from Konten Islam https://ift.tt/38HdE4M
via IFTTT
Back to Top