Publik Sebut Dirinya Kerap Kritik Jokowi Gegara Tak Dapat Jabatan di Kabinet, Begini Tanggapan Rocky Gerung

Artikel Terbaru Lainnya :

Publik Sebut Dirinya Kerap Kritik Jokowi Gegara Tak Dapat Jabatan di Kabinet, Begini Tanggapan Rocky Gerung 

KONTENISLAM.COM - Pengamat politik Rocky Gerung tanggapi santai haters yang sebut dirinya melontarkan kritik pada Jokowi karena tak dapat jabatan di kabinet.

Rocky Gerung menilai, haters mengukur kehidupan dirinya dengan kapasitas mereka yang cenderung menilai dari segi materi, bahkan dia menyebut seolah-olah haters ingin membujuk dirinya untuk ikut larut bersama-sama dalam 'kedunguan' yang menurutnya kerap mereka pertontonkan.

"Itu karena dia ukur hidup saya atau kapasitas saya dengan kapasitas dia tuh. Kan hanya itu ukurannya, supaya membujuk-bujuk saya ikut bersama-sama bergerombol dalam kedunguan itu," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu, 8 September 2021.

Rocky Gerung menceritakan pengalamannya yang pernah mengikuti sejumlah organisasi di bidang hukum dan kemanusiaan selama bertahun-tahun.

Dirinya menilai, aktivis diuji dengan sangat berat ketika memperoleh tawaran atau kesempatan untuk memperoleh kekuasaan, dan ternyata banyak di antaranya yang tidak mampu menahan godaan tersebut.

"Saya bertahun-tahun ada di LBH, lembaga hak asasi manusia, soal kesetaraan gender, demokrasi, segala macam. Dan saya menilai bahwa orang akhirnya diuji paling kuat ketika dia diberikan kesempatan untuk memanfaatkan kekuasaan, dan ternyata dia nggak mampu," ujarnya.

Rocky Gerung menemukan sebuah 'keajaiban' ketika para aktivis HAM terbiasa concern terhadap isu pelanggaran HAM ketika masih belum bergabung dengan kabinet.

Akan tetapi setelah mereka masuk, mereka justru berbalik memuji-muji rezim pemerintahan Jokowi yang justru diduga telah melanggar HAM, meski Jokowi menjanjikan penegakan HAM saat berkampanye.

"Jadi ajaib bahwa mereka yang matanya tajam melihat pelanggaran HAM ketika di luar, begitu masuk matanya semacam ditutup lalu beralih memuji-muji rezim yang justru sedang melanggar HAM," katanya.

Rocky Gerung mengatakan, selama pemerintahan Jokowi berlangsung ditemukan banyak dugaan pelanggaran HAM yang dibuktikan dengan banyaknya tokoh aktivis yang ditangkap karena kritis terhadap pemerintah.

Tak hanya itu, dia menyoroti tokoh agama (khususnya dari kelompok Islam) yang ditangkap dengan tuduhan radikal, padahal mereka hanya bermaksud untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat umum.

"Sampai sekarang masih ada kasus-kasus aktivis yang ditangkap, mengkritisi ustadz-ustadz yang mengkritik kepada pemerintah tapi dianggap radikal padahal itu kritik kan? Ada Habib Rizieq yang dianiaya dengan cara bahkan memplagiasi dalam pertimbangan keputusan," ujar dia.

Rocky Gerung menyindir para aktivis HAM yang kini justru berbalik menjadi pendukung rezim Jokowi bahkan bungkam terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah.

Rocky Gerung juga menyebut mereka 'dungu' karena diam ketika melihat penegakan hukum di Indonesia saat ini cenderung didasarkan berdasarkan pertimbangan politik penguasa.

"Mereka yang ada di Istana diem aja tuh, padahal ini sebetulnya yang mesti mereka perjuangkan supaya penegakan hukum didasarkan pada prinsip keadilan, bukan pada prinsip pertimbangan politik. Jadi dari awal saya anggap mereka udah dungu," tuturnya. [pikiran-rakyat]



from Konten Islam https://ift.tt/38P7srE
via IFTTT
Back to Top