Edy Mulyadi Bongkar Kejanggalan Barang Bukti Senjata dalam Tragedi KM50, Simak Penjelasan Berikut Ini

Artikel Terbaru Lainnya :

Edy Mulyadi Bongkar Kejanggalan Barang Bukti Senjata dalam Tragedi KM50, Simak Penjelasan Berikut Ini 

KONTENISLAM.COM - Jurnalis senior Edy Mulyadi membongkar kejanggalan barang bukti senjata dalam tragedi KM50 yang disebut merupakan milik anggota Laskar FPI.

Edy Mulyadi mempertanyakan kejanggalan keterangan polisi yang menyebut bahwa enam anggota laskar FPI memiliki dan membawa senjata tajam saat tragedi KM50 berlangsung.

Edy Mulyadi juga menguatkan keterangan keluarga pengurus FPI yang menyatakan bahwa seluruh pengurus dan anggota FPI tak diizinkan untuk memiliki apalagi membawa senjata.

"Apa urusannya gitu. Keluarga pengurus FPI mengatakan bahwa anggota laskar itu sama sekali tidak diizinkan memiliki apalagi membawa senjata tajam pun tidak dibenarkan," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Minggu, 31 Oktober 2021.

Edy Mulyadi juga mempertanyakan kesimpulan Komnas HAM yang menyebut enam anggota Laskar FPI memiliki senjata api.

Dia mengatakan, pihak kepolisian juga kerap inkonsisten dalam memberikan pernyataan mengenai kategori senjata yang disebut sebagai milik enam anggota laskar FPI.

"Dan bagaimana Komnas HAM bisa berkesimpulan itu punya senjata api, padahal polisi sendiri ngomongnya berubah-ubah. Pertama senjata rakitan, kemudian senjata pabrikan, kemudian menjadi senjata setiap diri, kemudian berkembang lagi senjata rampasan polisi," ujarnya.

Edy Mulyadi turut membeberkan keterangan dari mantan Dirjen Kopassus Mayor Jenderal Soenarko saat ia wawancarai beberapa waktu lalu.

Dia membenarkan keterangan mantan Dirjen Kopassus yang mengetahui bahwa senjata yang disebut-sebut sebagai barang bukti tragedi KM50 hanyalah 'dagelan' untuk menyudutkan enam anggota laskar FPI.

"Saya sempat wawancara dengan mantan Dirjen Kopassus Mayor Jenderal Soenarko tentang senjata itu. 'Mas Edy, ini kalau orang tau itu waktu Fadil dan Dudung bikin acara itu ketawa, ditaruh dua revolver warna perak, ditaruh peluru-peluru kaliber sekian," katanya.

Edy Mulyadi mengaku tak habis pikir dengan pernyataan Komnas HAM yang pernah memberikan pernyataan kepada pihak media yang isinya mengingatkan kepada polisi untuk mengusut kasus kepemilikan senjata yang diduga melibatkan anggota FPI.

"Tapi yang membuat kita miris, marah lagi justru Komnas HAM yang pernah bikin statement ke media, mengingatkan kepada polisi untuk mengusut kasus kepemilikan senjata. Gila, kayak kurang kerjaan gitu lho," ujar dia.

Di sisi lain, Edy Mulyadi juga mempertanyakan nasib oknum anggota polisi yang diduga sebagai pembunuh enam orang anggota laskar FPI.

Edy Mulyadi mempertanyakan sikap pihak kepolisian yang tidak memberhentikan dan memberi sanksi berat terhadap oknum anggotanya yang diduga membunuh enam orang anggota laskar FPI.

"Sementara kita tahu para pembunuh yang menurut versi polisi saja sampai sekarang tidak diberhentikan, tidak ditahan, tetap bertugas sebagai polisi, kemudian dianggap selesai kasusnya," tuturnya. [pikiran-rakyat]



from Konten Islam https://ift.tt/3w0jZmQ
via IFTTT
Back to Top