KONTENISLAM.COM - Kalian pernah lihat status di media sosial yag tanya kok Densus 88 nggak terjun ke Papua sih.
Kan pemerintah sudah melabeli separatis Papua adalah teroris, harusnya Densus 88 terjun berantas teroris Papua dong.
Nah Kepala Densus 88, Irjen Mathinus Hukom menjawab pertanyaan kenapa Densus 88 nggak terjun berantas separatis teroris di Bumi Cendrawasih sih.
Jenderal Densus 88 ini mengatakan beda lho separatis dengan teroris. Secara definisi tujuan dua kelompok ini saja berbeda.
Ternyata jenderal bintang dua ini mengatakan sejauh ini belum pernah lho ada operasi detasemen antiteror Polri itu di Papua.
Separatis Papua Itu…
Kepala Densus 88 Irjen Mathinus Hukom mengatakan soal Papua itu mesti dilihat secara lebih luas. Aksi kelompok pengacau keamanan di Papua itu kan berawal dari gerakan separatis bukan terorisme.
Makanya, Jenderal Mathinus mengatakan nggak pernah kan kita dengar separatis Aceh itu kita sebut sebagai teroris.
“Sampai hari ini kita tak pernah menggunakan istilah terorisme kepada separatis Aceh kan. Kenapa demikian, karena separatis ya separatis, yaitu orang yang ingin menuntut hak hidup yang sama dengan umat manusia. Biasanya berawal dari ketidakadilan,” jelasnya di Youtube Karni Ilyas Club, dikutip Jumat 15 Oktober 2021.
Nah sedang terorisme, jelas Mathinus, merupakan penggunaan kekerasan atau ancaman kekuasaan yang bertujuan atau ditujukan kepada orang ‘yang tidak bersalah’ lalu ada intimidasi dan penyebaran teror.
Nah dalam kategori aktivitas terorisme itu beda dengan aktivitas separatisme.
“Terorisme itu untuk upaya intimidasi menekan supaya target primer, ini orang yang dipaksa melakukan apa yang mereka mau, dan target sekunder adalah target pertama yang diserang,” ujarnya.
Jenderal Mathinus mengatakan bisa sih separatis dimasukkan ke kategori teroris sepanjang memenuhi kategori terorisme yang ia paparkan di atas.
Makanya untuk kasus Papua, jenderal kelahiran Ambon itu meminta harus dibedah kasus per kasus masuk terorisme atau bukan.
“Memang pemerintah sampaikan (kelompok pengacau) di Papua itu teorisme, itu suatu kebijakan dan kita harus membedah itu. Jangan sampai kasus sekedar menembak polisi yang lagi baku tembak, itu ujug-ujug dibilang terorisme, harus dikaji betul,” katanya.
Densus 88 dan Operasi Papua
Kepala Densus 88 itu menjawab pertanyaan apakah selama ini ada operasi Densus 88 di tanah Cendrawasih. Jenderal Mathius sih bilangnya tak pernah ada operasi, tapi secara person orang-orang Densus 88 turun ke Papua.
“Densus 88 selama ini teman-teman dan anggota saya di sana (Papua) back up untuk intelijen. Secara langsung kami belum diperintakan ke sana, belum dapat perintah itu,” jelasnya.
Menurut jenderal bintang dua ini, untuk menyelesaikan masalah instabilitas Papua itu tidak harus menerjunkan Densus 88, bisa kok dengan pendekatan lunak yang lainnya.
“Mari selesaikan Papua itu bukan menghadirkan strukturnya Densus, tapi hadirkan fungsi Densus, pendekatan kita lakukan terhadap terorisme harus kita lakukan pada Papua. Pendekatan yang humanis, pendekatan penegakan hukum komprehensif, pendekatan kita mengajak, bila perlu kalau saya lihat konflik besar di dunia diselesaikan dengan rekonsiliasi,” katanya. [/hops]
from Konten Islam https://ift.tt/3AMHxMH
via IFTTT