Pertanyakan Kemenag Geser Libur Maulid Nabi, Ustadz Alfian Tanjung: Emangnya Ada Apa?

Artikel Terbaru Lainnya :

Pertanyakan Kemenag Geser Libur Maulid Nabi, Ustadz Alfian Tanjung: Emangnya Ada Apa? 

KONTENISLAM.COM - Kementerian Agama (Kemenag) resmi menggeser hari libur Maulid Nabi 1443 H yang semula dijadwalkan pada Selasa, 19 Oktober 2021 menjadi Rabu, 20 Oktober 2021.

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Bersama Menang, Menaker, dan Menpan RB No 712, 1, dan 3 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.

Keputusan tersebut menuai kontroversi di kalangan umat Islam, mengingat pemerintah juga melakukan hal yang sama pada hari libur 1 Muharram 1443 H tepat Agustus 2021 lalu.

Ustadz Alfian Tanjung mempertanyakan libur Maulid Nabi yang digeser oleh Kemenag, meski hanya berselang sehari dari tanggal aslinya.

Ustadz Alfian Tanjung mengatakan, ada persoalan serius di balik keputusan Kemenag yang menggeser hari libur Maulid Nabi pada tahun ini.

"Kita tidak bisa memungkiri ada sebuah peristiwa yang relatif berulang. Yang terdahulu, kita juga tahu saat masuk tahun baru Islam, digeser dengan alasan yang sama (Covid-19). Sesungguhnya ini ada persoalan serius dari segi penggeseran yang berarti menganggap di hari itu, nilainya boleh dipindah-pindah," kata Ustadz Alfian Tanjung sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Salwa Media Channel pada Senin, 18 Oktober 2021.

Ustadz Alfian Tanjung juga mempertanyakan alasan kerumunan di balik penggeseran hari libur Maulid Nabi, padahal di sisi lain hal serupa tak berlaku pada perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Kita lihat ternyata alasannya adalah kerumunan yang berurusan dengan masa pandemi ini, padahal di tanggal 10 Agustus yang berhubungan dengan tahun baru Islam (1 Muharram) juga berhadapan dengan 17 Agustus, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Artinya di sana juga banyak kerumunan, lomba-lomba, panjat pinang, segala macem dan kita tidak mendengar argumentasi apapun tentang itu," ujarnya.

Menurut Ustadz Alfian Tanjung, penggeseran libur Maulid Nabi dan hari besar Islam lainnya menunjukkan sebuah isyarat kuat yang buruk.

Ustadz Alfian Tanjung meminta agar umat Islam harus lebih peka dalam menyikapi isu tersebut.

Ustadz Alfian Tanjung mengatakan, penggeseran libur Maulid Nabi maupun hari besar lainnya menunjukkan ketidakadilan pemerintah terhadap umat Islam, sehingga umat Islam wajib mempertanyakan bahkan menolak keputusan tersebut secara mandiri.

"Ini sebagai sebuah isyarat kuat. Pelarangan, pemindahan, pembatasan sudah harus menjadi kode keras buat umat Islam. Kita ini mendapatkan perlakuan yang relatif tidak adil, dan ketidakadilan tersebut baiknya kita sikapi dengan sikap yang juga membuat kita harus punya kesungguhan untuk bertanya dan juga untuk menolak dalam tahap tertentu," ucapnya.

Ustadz Alfian Tanjung juga mempertanyakan keputusan Kemenag yang tak pernah menggeser hari libur perayaan keagamaan selain Islam.

Dia juga mempertanyakan motif di balik perlakuan pemerintah khususnya melalui Kemenag yang terkesan melakukan tindakan diskriminatif terhadap umat Islam.

"Kenapa juga kepada peringatan yang dilakukan oleh kaum ***** (agama selain Islam) tidak juga digeser? Selalu yang mendapatkan treatment, mendapatkan tindakan gosar geser gosar geser itu hanya untuk umat Islam? Emangnya ada apa?," tuturnya. [pikiran-rakyat]



from Konten Islam https://ift.tt/3BW05M2
via IFTTT
Back to Top