Rocky Gerung Ingin Complain ke Google Untuk Hapus Konten yang Sebut Jokowi Berhasil dalam Ekonomi

Artikel Terbaru Lainnya :

Rocky Gerung Ingin Complain ke Google Untuk Hapus Konten yang Sebut Jokowi Berhasil dalam Ekonomi 

KONTENISLAM.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung mengomentari laporan terbaru Google terkait penghapusan konten dan informasi dari layanan miliknya, seperti Google Search dan Youtube.

Dalam laporan transparansi ini, Indonesia ternyata menempati posisi ke-10 sebagai negara dengan volume permintaan penghapusan konten tertinggi dan posisi ke-1 sebagai negara dengan volume item konten terbanyak.

Rinciannya sebagai berikut, 358 permintaan berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (254.399 konten yang dihapus), 2 permintaan berdasarkan perintah pengadilan kepada Google (51 konten yang dihapus), 1 permintaan berdasarkan perintah pengadilan kepada pihak ketiga (1 konten yang dihapus), dan 1 permintaan lainnya (10 konten yang dihapus).

Laporan tersebut dilaporkan Google bedasarkan data per Januari hingga Juni 2021 saja.

Menanggapi itu, Rocky mengatakan, sebagai seorang warga dia akan membuat satu laporan saja pada Google, yakni menghapus konten dari pemerintah.

“Ya kalau saya sebagai warga negara bisa bikin semacam citizens complain, lalu meminta Google untuk menghapus hanya satu konten saja, yaitu konten pemerintah,” ujarnya melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official Sabtu, 23 Oktober 2021.

Konten pemerintah yang dimaksud Rocky adalah konten yang mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil dalam ekonomi.

“Yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi berhasil di dalam ekonomi. Itu saja yang saya minta dihapus tuh,” imbuhnya.

Selain konten tersebut, ahli filsuf ini juga mengusulkan agar konten terkait pujian PDIP terhadap Jokowi juga dihapus.

“Saya baca tadi, PDIP bilang Presiden Jokowi adalah presiden yang memberi harapan,” ungkapnya.

“Nah ini konten yang mesti dihapus sebetulnya, kita mesti minta ke Google tuh,” sambungnya sambil tertawa.

Sebab, menurutnya, PDIP dan Jokowi ada dalam satu tubuh politik yang seharusnya tak saling memuji.

“Karena yang ngomong adalah PDIP, memuji. Itu sama dengan jeruk minum jeruk di kebun jeruk,” ucapnya.

Sehingga dia menilai konten tersebut tidak berisi poin penting di dalamnya.

“Itukan konten yang gak ada isinya kan,” pungkasnya. [pikiran-rakyat]



from Konten Islam https://ift.tt/3B9Sc4v
via IFTTT
Back to Top