KONTENISLAM.COM - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar menyebut mantan Kapolri Tito Karnavian sebagai bukti bahwa polisi yang melayani dan melindungi kepentingan rezim, akan mendapatkan jabatan yang baik di pemerintahan sehabis masa bakti di kepolisian.
Pernyataan itu disampaikan Haris Azhar kala mengkritik kinerja kepolisian pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilainya sangat melayani kepentingan rezim penguasa.
Haris Azhar memberikan contoh bagaimana penanganan kasus oleh kepolisian yang berat sebelah.
"Jadi memang penegakan hukumnya itu, (untuk kasus) yang punya dimensi politik, sangat diskriminatif," kata Haris Azhar dalam acara talk show yang ditayangkan kanal Youtube Refly Harun pada 23 Oktober 2021.
"Jadi misalnya kalau kelompok oposisi atau di luar (lingkaran) pemerintah itu bikin laporan (ke polisi), pasti gak langsung (diproses) atau gak cepat bekerjanya."
"Tapi kalau misalnya itu laporan (yang dibuat) orang-orang yang bagian dari pemerintahan, maka itu akan lebih mulus," ucap Haris Azhar menambahkan.
Haris Azhar kemudian memberikan bukti bagaimana polisi yang melayani kepentingan rezim dengan baik akan 'dihadiahi' posisi yang baik di pemerintahan.
"Menghadapi rezim seperti ini, dengan performa polisi yang sangat melindungi rezim, ya beginilah," kata Haris Azhar.
"Dan memang terbukti, beberapa petinggi polisi di zaman rezim ini dapat posisi yang baik pasca selesai dari tugas polisi. Tito Karnavian misalnya, jadi menteri, kan?" ucap Haris Azhar.
Tito Karnavian diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) oleh Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Sebelum dijabat Tito Karnavian, posisi Mendagri dijabat oleh Tjahjo Kumolo. [pikiran-rakyat]
from Konten Islam https://ift.tt/2ZoCPIj
via IFTTT
