KONTENISLAM.COM - Gedung Sate yang terletak di Jalan Diponegoro, Kota Bandung disesaki oleh para buruh yang melakukan aksi pada Selasa 30 November 2021.
Dalam aksinya, para buruh yang berasal dari sejumlah wilayah tersebut menyampaikan aspirasi dan memberikan tuntutan kepada pemangku kebijakan.
Para buruh yang memadati lokasi aksi mengenakan seragam yang senada yaitu merah dan biru serta memadati kawasan yang merupakan kantornya Gubernur Jawa Barat.
Melalui aksi unjuk rasa tersebut, para buruh menuntut agar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bisa menanda tangani Surat Keputusan (SK) soal Upah Minimum Kota (UMK) sesuai rekomendasi kepala daerah yang dalam hal ini bupati dan wali kota.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI), Said Iqbal berharap Gubernur Jawa Barat menandatangani UMK sesuai rekomendasi bupati/wali kota.
"Berilah hidayah pada Gubernur Jabar untuk menandatangani UMK sesuai rekomendasi bupati/wali kota," katanya sebagaimana diberitakan Galamedia News dalam artikel berjudul Ribuan Buruh Teriak Jangan Pilih Lagi Ridwan Kamil jadi Gubernur
Ia pun mengajak para buruh untuk tidak lagi memilih Ridwan Kamil sebagai pemimpin daerah, jika tidak menandatangani rekomendasi UMK tahun 2022.
Pasalnya, selama demonstrasi selama dua hari, tidak ada satu pun perwakilan dari Pemprov Jabar termasuk Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang menemui buruh.
"Kita lihat bagaimana Gubernur Jakarta menemui buruh, sedangkan di Jabar, gubernurnya tidak menemui buruh. Maka jangan dipilih lagi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Roy Jinto menyatakan, pihaknya tidak mau beraudiensi dengan Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum. Karena, SK Wagub tidak ada dalam ketentuan upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2022.
Sehingga para buruh meminta Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menemui massa aksi seperti Gubernur DKI, Anies Baswedan yang menemui para buruh ketika aksi demonstrasi di Jakarta.
"Gubernur Jabar enggak berani menemui rakyatnya. Padahal anda dipilih berdasarkan suara-suara yang hadir di sini. Anda bisa menang dan menikmati jabatan serta fasilitas karena suara dari kaum buruh. Maka kami kaum buruh yang sedang menunggu Anda, kami adalah rakyat dan warga Jabar," katanya.
Dikatakannya, Gubernur Jabar jangan hanya mengutarakan slogan Jabar Juara Lahir dan Batin apabila upah buruh tidak mengalami kenaikan. Bahkan kondisi buruh saat ini mengalami kesengsaraan lahir maupun batin.
"Jangan hanya lip service, Gubernur Jabar dengan tagline Jabar Juara Lahir dan Batin, menemui buruh saja susah," ucapnya.
Dengan demikian, ia meminta kepada seluruh peserta aksi untuk tidak membubarkan diri, sampai SK kenaikan UMK ditandatangani oleh Gubernur Jabar sesuai harapan para buruh.
"Maka saya instruksikan kepada seluruh peserta aksi hari ini, jangan membubarkan diri sampai SK itu ditandatangani sesuai dengan harapan kami," tambahnya.
Seperti diketahui, hari ini menjadi batas akhir Gubernur Jabar untuk menandatangani SK rekomendasi UMK 2022 yang telah diajukan bupati/wali kota. [pikiran-rakyat]
from Konten Islam https://ift.tt/3piHtR4
via IFTTT