Sejarah Mencatat, Tidak Ada yang Membenarkan Kemerdekaan Papua Barat, Belanda Juga Tidak

Artikel Terbaru Lainnya :

Sejarah Mencatat, Tidak Ada yang Membenarkan Kemerdekaan Papua Barat, Belanda Juga Tidak 

KONTENISLAM.COM - Integrasi Papua ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dipastikan sudah final.

Karena itu, generasi muda Papua harus bisa belajar dan memahami sejarah agar tidak salah kaprah.

Itu disampaikan mantan aktivis OPM, John Norotouw dalam webinar bertajuk ‘Ilusi 1 Desember Sebagai Kemerdekaan Papua Barat’ yang diadakan PPID, Selasa (30/11/2021).

“Integrasi teritorial sudah final. Saya harap anak-anak Papua yang sedang belajar di mana saja untuk mengerti. Sejarah itu bukan momok, tapi harus dipelajari,” kata John.

Menurut John, Papua adalah salah satu perekat kuat tali nasionalisme yang dibangun di atas rasa cinta persaudaraan.

“Kehadiran Papua dalam Indonesia ini adalah sesuatu terjadi atas kehendak Maha Kuasa,” tegas John.

Hal senada disampaikan Koordinator PPI Dunia Kawasan Asia-Oseania, Achyar Al Rasyid, yang mengatakan bahwa peringatan kemerdekaan Papua Barat pada 1 Desember hanya ilusi saja.

Pasalnya, berdasarkan hukum internasional maupun sejarah, tidak ada yang bisa membenarkan peringatan kemerdekaan Papua Barat.

“Belanda sendiri tidak ada dokumen yang menjelaskan Papua merdeka,” bebernya.

Sementara, lanjutnya, sejarah mencatat warga Papua ikut berjuang untuk kemerdekaan NKRI.

“Bahkan, dalam sejarah Sumpah Pemuda juga ada peran Papua,” ungkap Achyar.

Achyar menambahkan, pembangunan di Papua terbilang sangat baik, terlebih di era Presiden Joko Widodo.

Di antaranya, penyelenggaraan PON XX yang sukses dan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol sebagai penghubung dan lainnya.

“Pemerintahan Jokowi dengan dana Otsus membuat pembangunan sangat pesat,” kata Achyar.

Untuk itu, Achyar mendorong generasi muda Papua yang sedang belajar di luar negeri untuk menjaga nama baik bangsa.

Mereka harus mempererat persaudaraan dan saling memonitoring.

Jangan sampai, ada yang terpengaruh dengan ajakan atau penggalangan oleh kelompok separatisme.

“Mari kita sampaikan fakta, berita positif tentang Papua dan Indonesia. Terpenting, setelah belajar di luar negeri jangan lupa pulang membangun Papua dan NKRI,” tandasnya. [pojoksatu]



from Konten Islam https://ift.tt/31ejaM8
via IFTTT
Back to Top