Artikel Terbaru Lainnya :
[ TahukahAnda.info ] Pesawat yang jatuh di Kampar, Riau, adalah jet tempur Hawk 200. Pesawat ini didesain untuk melakukan penyerangan ke darat.
Berapa harga pesawat jet tempur buatan British Aerospace (BAE), Inggris tersebut?
Mengutip situs Aircraft Compare, harga satu unit Hawk 200 mencapai US$ 29 juta atau sekitar Rp 412,4 miliar (Kurs: Rp 14.420). Dengan begitu, spesifikasinya pun tak main-main. Pesawat ini bermesin Turbo Fan 871 Adour twin-spool. Mesin turbofan rendah ini merupakan produk dari Rolls-Royce. Pesawat ini mampu melesat 1,2 kali kecepatan suara, atau setara dengan 1.470 km/jam dengan membawa berbagai persenjataan.
Berdasarkan catatan pemberitaan detikcom pada 2012, jet tempur yang didesain khusus untuk melaksanakan misi 'air to ground attack' atau penyerangan ke darat ini memang dikenal lincah dan mudah dikendalikan. Sejumlah senjata tempur bisa dipasang di badan pesawat ini. Dari rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, rudal anti-kapal Sea Eagle, torpedo, serta berbagai macam bom. Radar canggih berjenis APG-66 yang biasa digunakan di pesawat F-16 juga sudah terpasang di Hawk 200.
Dilansir dari Skybrary, ukuran Hawk 200 punya panjang 11,23 meter dan tingginya 4,13 meter. Rentang sayapnya 9,39 meter. Karena ukuran pesawat kecil, kemampuan jelajahnya pun juga terbatas. Namun kelemahan itu bisa disiasati dengan dukungan pesawat tanker KC-130B. Pesawat ini mampu melakukan pengisian bahan bakar saat di udara. Pesawat ini sendiri ditempatkan di sejumlah kawasan Indonesia yaitu di Pontianak dan Pekanbaru. Pesawat ini juga memiliki fasilitas kursi lontar.
Seperti diketahui, pesawat Tempur milik TNI AU jenis Hawk 200 jatuh di Kampar, Riau. Pesawat tersebut sedang latihan.
"Itu pesawat dari Lanud Pekanbaru, latihan biasa, normal," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma Fajar Adriyanto saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (15/6/2020).
(haf/idh)
📢 Republished by [Tahukah Anda ?]
Berapa harga pesawat jet tempur buatan British Aerospace (BAE), Inggris tersebut?
Mengutip situs Aircraft Compare, harga satu unit Hawk 200 mencapai US$ 29 juta atau sekitar Rp 412,4 miliar (Kurs: Rp 14.420). Dengan begitu, spesifikasinya pun tak main-main. Pesawat ini bermesin Turbo Fan 871 Adour twin-spool. Mesin turbofan rendah ini merupakan produk dari Rolls-Royce. Pesawat ini mampu melesat 1,2 kali kecepatan suara, atau setara dengan 1.470 km/jam dengan membawa berbagai persenjataan.
Berdasarkan catatan pemberitaan detikcom pada 2012, jet tempur yang didesain khusus untuk melaksanakan misi 'air to ground attack' atau penyerangan ke darat ini memang dikenal lincah dan mudah dikendalikan. Sejumlah senjata tempur bisa dipasang di badan pesawat ini. Dari rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, rudal anti-kapal Sea Eagle, torpedo, serta berbagai macam bom. Radar canggih berjenis APG-66 yang biasa digunakan di pesawat F-16 juga sudah terpasang di Hawk 200.
Dilansir dari Skybrary, ukuran Hawk 200 punya panjang 11,23 meter dan tingginya 4,13 meter. Rentang sayapnya 9,39 meter. Karena ukuran pesawat kecil, kemampuan jelajahnya pun juga terbatas. Namun kelemahan itu bisa disiasati dengan dukungan pesawat tanker KC-130B. Pesawat ini mampu melakukan pengisian bahan bakar saat di udara. Pesawat ini sendiri ditempatkan di sejumlah kawasan Indonesia yaitu di Pontianak dan Pekanbaru. Pesawat ini juga memiliki fasilitas kursi lontar.
Seperti diketahui, pesawat Tempur milik TNI AU jenis Hawk 200 jatuh di Kampar, Riau. Pesawat tersebut sedang latihan.
"Itu pesawat dari Lanud Pekanbaru, latihan biasa, normal," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma Fajar Adriyanto saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (15/6/2020).
Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Riau Buatan 1990, Punya 3.100 Jam Terbang
Pesawat tempur milik TNI AU jatuh di Kampar, Riau. Pesawat itu buatan tahun 1990 dan telah memiliki 3.100 jam terbang.
"Buatan tahun 1990 sampai saat ini usia airframe-nya sudah 3.100 jam," kata KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo dalam konferensi pers di Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru, Riau, Senin (15/6/2020).
Dia mengatakan usia dan jumlah jam tersebut tergolong normal. Dia mengatakan pihaknya bakal melakukan investigasi lengkap terkait jatuhnya pesawat ini.
"Ini sudah 3.100 (jam), tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit, normal dari sisi usia," ucapnya.
Fadjar mengatakan pesawat tersebut jatuh saat hendak mendarat usai latihan rutin. Dia mengatakan badan pesawat yang jatuh belum dievakuasi untuk kebutuhan investigasi.
"Mungkin masih ada beberapa hari kita masih memerlukan posisi terakhir di situ untuk investigasi," tuturnya.
Pesawat yang jatuh di Kampar, Riau, adalah jet tempur Hawk 200. Pesawat ini didesain untuk melakukan penyerangan ke darat.
"Ini sudah 3.100 (jam), tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit, normal dari sisi usia," ucapnya.
Fadjar mengatakan pesawat tersebut jatuh saat hendak mendarat usai latihan rutin. Dia mengatakan badan pesawat yang jatuh belum dievakuasi untuk kebutuhan investigasi.
"Mungkin masih ada beberapa hari kita masih memerlukan posisi terakhir di situ untuk investigasi," tuturnya.
Pesawat yang jatuh di Kampar, Riau, adalah jet tempur Hawk 200. Pesawat ini didesain untuk melakukan penyerangan ke darat.
Dilansir situs TNI Angkatan Udara (AU), diakses detikcom pada Senin (15/6/2020), Hawk 200 adalah pesawat buatan British Aerospace (BAE), Inggris. Pesawat ini mulai bergabung dengan TNI AU sejak 1996.
Spesifikasinya, pesawat ini bermesin Turbo Fan, 871 Adour twin-spool. Mesin turbofan rendah ini merupakan produk dari Rolls-Royce.
Pesawat jenis tersebut jatuh di wilayah perumahan warga di Kampar, Riau. Pilot pesawat Lettu Pnb Apriyanto Ismail selamat dari insiden ini. Saat ini dia dirawat di rumah sakit.
Spesifikasinya, pesawat ini bermesin Turbo Fan, 871 Adour twin-spool. Mesin turbofan rendah ini merupakan produk dari Rolls-Royce.
Pesawat jenis tersebut jatuh di wilayah perumahan warga di Kampar, Riau. Pilot pesawat Lettu Pnb Apriyanto Ismail selamat dari insiden ini. Saat ini dia dirawat di rumah sakit.
Begini Kronologi lengkap Jatuhnya Pesawat TNI AU di Riau: