Kenali Tempat Hidup dan Gejala Infeksi Bakteri pada Enoki L. Monocytogenes

Artikel Terbaru Lainnya :

[ TahukahAnda.info ]  Bakteri listeria monocytogenes yang ditemukan pada jamur enoki dari perusahaan Korea Selatan dilaporkan menjadi penyebab empat orang meninggal dan 31 orang dirawat di rumah sakit.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebutkan bahwa empat kematian terjadi di California, Hawaii, dan New Jersey. CDC telah mendapatkan 36 laporan orang yang terinfeksi dari 17 negara. Enam kasus melibatkan wanita hamil, dua di antaranya keguguran.


Listeria monocytogenes (L. monocytogenes) adalah spesies bakteri patogen (penyebab penyakit) yang dapat ditemukan di lingkungan lembab, tanah, air, vegetasi yang membusuk, dan hewan. (Baca Juga: Mengenal Jamur Enoki, Benarkah Berbahaya?)
Dikutip dari laman FDA, bakteri ini dapat bertahan hidup dan bahkan tumbuh di bawah pendingin serta tindakan pengawetan makanan lain. Ketika orang makan makanan yang terkontaminasi oleh L. monocytogenes, mereka dapat mengembangkan penyakit yang disebut listeriosis.
L. monocytogenes umumnya ditularkan ketika makanan dipanen, diproses, disiapkan, dikemas, diangkut, atau disimpan di lingkungan yang terkontaminasi dengan L. monocytogenes. Lingkungan dapat terkontaminasi oleh bahan baku, air, tanah, dan udara yang masuk.
Hewan peliharaan juga dapat menyebarkan bakteri di lingkungan rumah jika mereka memakan makanan yang terkontaminasi L. monocytogenes.
Ada berbagai gejala listeriosis. Bergantung pada keparahan penyakit, gejalanya dapat berlangsung beberapa hari hingga minggu. Gejala ringan bisa berupa demam, nyeri otot, mual, muntah, dan diare. Jika bentuk listeriosis yang lebih parah berkembang, gejalanya mencakup sakit kepala, leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, dan kejang-kejang.


Untuk orang usia sangat muda, orang tua, dan listeriosis yang dikompromikan dengan imun dapat mengakibatkan kematian. Orang yang terinfeksi L. monocytogenes mungkin mulai melihat gejala dalam beberapa jam atau selama dua hingga tiga hari setelah makan makanan yang terkontaminasi.
Bentuk listeriosis yang lebih parah memerlukan waktu mulai dari tiga hari hingga tiga bulan untuk berkembang. Karena kisaran tingkat keparahan penyakit, orang harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.
Tingkat keparahan listeriosis bervariasi dan dalam beberapa kasus bisa berakibat fatal, terutama di kalangan orang tua, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, atau penyakit kronis. Listeriosis dapat sangat berbahaya bagi wanita hamil dan bayi baru lahir yang menyebabkan komplikasi serius, termasuk keguguran dan lahir dalam keadaan meninggal. (Baca Juga: Jamur Enoki Bisa Sebabkan Bakteri Listeria, Benarkah?)
Bayi yang lahir dengan infeksi listeriosis dapat mengalami komplikasi kesehatan parah yang memerlukan pertolongan medis segera. Kondisi ini menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup atau mengakibatkan kematian.
Wanita yang memiliki gejala listeriosis seperti nyeri otot, mual, kaku di leher, dan sakit kepala harus segera mencari perawatan medis serta memberi tahu apa yang mereka makan.
Artikel Asli



Tidak Semua Jamur Enoki Mengandung Listeria, Ini Penjelasan Kementan


 Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian menyatakan tak semua jamur enoki terkontaminasi bakteri listeria monocytogenes. Jamur yang mengandung bakteri tersebut hanya berasal dari Korea Selatan.
Kepala BKP Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan jamur enoki yang berasal dari Tiongkok dan Korea Selatan kini tengah masuk karantina Kementan.
"Yang tercatat di pemasukan karantina Tiongkok dan Korsel. Tiongkok aman, karena yang di notifikasi INFOSAN hanya Korsel dan produsennya Green Co ltd," kata Agung kepada Medcom.id, Jumat, 26 Juni 2020.
Agung menambahkan Kementan tengah melakukan investigasi lebih lanjut terhadap jamur enoki asal negeri Ginseng tersebut. Hal ini berdasarkan rekomendasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN) atau otoritas keamanan pangan internasional di bawah WHO.
"Kami sudah investigasi untuk yang dinotifikasi," ucapnya.
Sebagai upaya pencegahan, Agung sebelumnya mengimbau pelaku usaha untuk menerapkan praktek sanitasi hygiene untuk mencegah kontaminasi silang. Termasuk melakukan pengujian laboratorium dengan memisahkan jamur yang diimpor dari Green Co Ltd.
"Memisahkan jamur enoki yang diimpor dari Green Co Ltd dan mengembalikan kepada distributor untuk ditangani lebih lanjut," tukasnya.  
Artikel Asli


📢 Republished by [Tahukah Anda ?]  




Back to Top